Bus Pariwisata Kembali Kecelakaan, Jangan Pilih yang Kaleng-Kaleng
Berwisata overland dengan menyewa bus pariwisata memang seru dan mengasyikkan. Tapi bus yang disewa haruslah yang jelas, bukan kaleng-kaleng agar perjalanan wisata Anda pergi-pulang nyaman alias aman dan menyenangkan.
Kecelakaan tunggal Bus Pariwisata PO Purnamasari bernomor polisi E-7508-W di turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat Barat, Sabtu (18/1/2020) sore, bisa jadi pelajaran untuk tidak sembarangan menyewa/memilih/menggunakan bus pariwisata.
Kabarnya bus yang membawa rombongan wisatawan dari tempat wisata Tangkuban Perahu untuk pulang ke Depok itu melewati jalur Tanjakan Emen.
Saat tiba di turunan Palasari, Ciater, bus oleng kemudian terguling hingga mengakibatkan 8 orang tewas, sementara 5 orang mengalami luka berat dan 15 orang luka ringan.
TravelPlus Indonesia mencatat sekurangnya ada 4 faktor yang harus Anda perhatikan dalam menentukan/memilih/menyewa bus pariwisata untuk tujuan wisata secara grup atau rombongan.
Keempat faktor itu adalah reputasi perusahaan bus pariwisata, kondisi bus, riwayat sopir, dan medan yang akan dilalui.
Pilihlah bus pariwisata dari perusahaan bus yang bereputasi baik, andal, dan atau berpengalaman. Cek perusahaan tersebut lewat akun Instagram (IG) ataupun website-nya.
Kalau perlu lihat kondisi kantor perusahaan termasuk keberadaan bus-busnya.
Kondisi bus yang dipilih harus sehat atau dalam keadaan layak pakai.
Tanyakan kondisi rem, ban, dan lainnya. Baru kemudian fasilitas pendukungnya seperti bangkunya apakah nyaman dan lega, kondisi AC, toilet, free WiFi, TV, dan lainnya. Kualitas bus harus jadi prioritas utama.
Biarpun harga sewanya sedikit mahal yang terpenting nyaman apalagi untuk perjalanan jauh dan bermedan variatif.
Usahakan pilih bus keluaran tahun terbaru dengan kondisi terbaik/prima. Jangan cari bus pariwisata yang kaleng-kaleng alias abal-abal dan tak jelas, hanya karena harga sewanya lebih miring.
Bagaimana dengan sopirnya? Tanyakan kesehatannya, kesiapannya, dan juga pengalamannya.
Tanyakan apakah sopirnya sudah tahu/pernah melalui medan yang akan dilalui.
Kalau destinasi wisata yang dituju jauh, tanyakan apakah ada sopir cadangan-nya.
Cari tahu kondisi medan yang akan dilalui, jauh sebelum berangkat. Informasinya bisa dicari di internet, dan lainnya.
Tujuannya untuk mengetahui apakah jalan yang akan dilalui bisa dilewati bus pariwisata berukuran besar, sedang atau kecil (seukuran L-300).
Apakah jalan yang akan dilalui memiliki tanjakan panjang dan terjal, medannya berkelok dan berjurang curam di kiri atau kanan jalan, turunan tajam, dan sebagainya.
TravelPlus Indonesia juga mencatat dari berbagai sumber, selain Tanjakan Emen, masih ada 7 tanjakan lagi di Pulau Jawa yang harus diwaspadai.
Ketujuh tanjakan itu adalah Tanjakan Mandalawangi di Desa Bangangah, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten; Tanjakan Nagrek di Garut, Jabar; Tanjakan Limbangan masih di gaur, Jabar; Tanjakan Huut, Daan Mogot, Cianjr, Jabar; Tanjakan Gombel Semarang, Jateng; Tanjakan Baturaden, Banyumas juga di Jateng; dan Tanjakan Caruban, Caruba di Yogyakarta.
Saat bus melaju, perhatikan kondisi sopirnya. Kalau kelihatan mengantuk, sarankan untuk istirahat sejenak atau digantikan dengan sopir cadangan.
Perhatikan cara mengemudi sopir tersebut. Kalau ugal-ugalan, ngebut, dan ngasal, sebaiknya ditegur karena dapat berakibat patal.
Satu lagi yang tak kalah penting, berdoalah memohon keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan wisataAnda, sebelum pergi dan kembali pulang.
Sebagai pengingat, bus pariwisata lainnya pernah terguling di Tanjakan Emen, Ciater, (10/2/2018) yang menewaskan 27 orang.
Tragedi bus pariwisata baik Tanjakan Emen 2018 dan Turunan Palasari 2020 di Subang jangan sampai membuat Anda trauma/takut atau tak mau overland trip lagi dengan bus pariwisata.
Justru jadikan kedua petaka itu sebagai pelajaran untuk senantiasa berhati-hati dan bijak dalam memilih alat transportasi wisata yang nyaman, apalagi kalau Anda sebagai tour operator travel agent maupun indie travel, ketua komunitas traveler/backpacker, ataupun pimpinan yang membawa grup wisatawan jalan-jalan.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@putra_kju, @buspariwisata_id & @buspariwisatasuryaputra.
Captions:
1. Bus pariwisata berkualitas prima dan berkondisi sehat itu prioritas utama.
2. Bus pariwisata era kekinian banyak yang keren-keren.
3. Bus pariwisata itu tak cuma bangku yang empuk, lega, dan elegan.
4. Overland trip dengan bus pariwisata semakin diminati wisatawan.
5. Cermat memilih bus pariwisata yang nyaman (aman dan menyenangkan) sebelum pelesiran terlebih membawa rombongan.
0 komentar:
Posting Komentar