. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 09 Januari 2020

Banyuwangi Punya 123 Tourism Events Tahun Ini, Mana yang from Local to Global?

Sepanjang tahun 2020 ini Banyuwangi akan menggelar 123 acara wisata (tourism events). Jumlah itu naik dibanding tahun lalu 2019 yang hanya 99 events.

Jumlahnya memang mengalami peningkatan tapi yang menjadi pertanyaan, event mana yang bakal mengalami peningkatan kualitas dari level lokal menjadi nasional bahkan internasional atau meminjam istilah Menparekraf Wishnutama yang from local to global.

Kebetulan istilah itu dilontarkan Wishnutama bersamaan dengan peluncuran Calender of Event (CoE) bertema Majestic Banyuwangi Festival bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

“Bila saat ini pemerintah punya destinasi super prioritas. Kita juga bisa buat event-event yang spektakuler. Semoga Banyuwangi bisa menjadi contoh from local to global ini yang semakin sukses dan menginspirasi semua,” harap Wishnutama.

Terkait peningkatan jumlah event Banyuwangi tahun ini, Anas menjelaskan itu merupakan upaya memromosikan destinasi wisata sekaligus untuk menarik kunjungan wisatawan lebih banyak lagi ke kabupaten berjuluk ‘Sunrise of Java’ ini.

Anas menambahkan dari 123 events tahun ini, 15 di antaranya festival kuliner yang mampu mengangkat usaha warung masyarakat dan usaha kuliner rumahan.

Ke-15 festival kuliner tersebut antara lain Chocolate Food Festival, Muncar Food Festival, Bamboo Food Festival, Alaspurwo Food Festival, Cacalan Beach Food Festival, Marina Food Festival, Osing Food Festival, dan Millennials Food Festival.

Selain itu ada juga 15 ajang sport tourism seperti Banyuwangi International Geopark Walk dan World Surf League.

Sejumlah event yang selama ini sukses menjaring wisatawan seperti Jazz Pantai, Jazz Ijen, dan Festival Gandrung Sewu, juga akan kembali dihadirkan.

Sementara new event-nya antara lain atraksi kopi di sejumlah sentra penghasil kopi. "Tahun ini akan digelar di Perkebunan Kalibiru, sentra kopi yang rutin mengekspor ribuan ton kopi ke Italia dan negara-negara lain di Eropa," tambah Anas. 

Terkait imbauan sekaligus harapan Wishnutama agar local event bisa menjadi global event seperti tersirat dari ucapannya di atas, tentu bukan semata ditujukan buat Banyuwangi, melainkan juga untuk seluruh kabupaten/kota dan provinsi yang memiliki sejumlah tourism event, baik itu culture event, sport tourism event, cross border event, culinary event, religious event, dan lainnya. 

Imbauan itu bisa menjadi penyemangat untuk tidak sekadar membuat banyak event apalagi asal ada event supaya anggaran dari pusat terpakai, melainkan memunculkan event-event yang spektakuler sebagaimana diharapkan Wishnutama.

Pantauan TravelPlus Indonesia, sampai saat ini masih banyak tourism event di negeri ini yang kemasannya apa adanya, jauh dari kata profesional, berkelas global apalagi spektakuler.

Bahkan banyak penyelenggara/pelaksananya yang masih teramat pelit menyediakan anggaran untuk promosi dan publikasi, padahal dananya ada dan tahu itu amat penting.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Salah satu culture event di Banyuwangi. (dok.pemkab banyuwangi)
2. Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata andalan Banyuwangi.
3. Sego Tempong, kuliner nasi khas Banyuwangi.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP