. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 31 Desember 2019

Kiat Tangkal Travel Advice dan Travel Warning agar Pariwisata Segera Bertahta

Suka tidak suka, Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam, nonalam, dan bencana sosial sampai muncul travel advice dan travel warning dari berbagai negara yang akhirnya bisa berujung kerugian bagi sektor pariwisata Nasional.

Realitanya, hal itu kerap terjadi, bahkan mungkin hampir setiap tahun.

Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Guntur Sakti pun tak membantah mengenai fakta nyata itu.

Kata dia kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (31/12/2019), rangkaian peristiwa bencana, baik alam dan nonalam maupun sosial yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini memang telah membuat beberapa negara mengeluarkan travel advice atau nasihat perjalanan bagi traveler/warga negaranya untuk berpergian ke Indonesia.

Guntur menyebut ada beberapa travel advice yang sempat dikeluarkan beberapa negara atas kejadian di Indonesia pada rentang tahun 2018 - 2019 antara lain gempa Lombok; teror bom Surabaya; Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu-Sulteng, jatuhnya pesawat Lion Air, Tsunami Selat Sunda, demonstrasi saat pilpres beberapa waktu lalu, dan serangkaian aksi teror di Indonesia.

Pada pertengahan tahun 2019 misalnya sebanyak delapan negara mengeluarkan travel advice atau nasihat perjalanan bagi warganya yang akan berkunjung ke Indonesia, akibat adanya Aksi 22 Mei 2019 yang berujung kerusuhan di Jakarta. 

Kedelapan negara itu Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Australia. Menyusul Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura yang merupakan negara-negara tetangga sekaligus berada dalam dalam satu kawasan Asia Tenggara.

Travel advice menurut Guntur adalah imbauan yang wajar dan bukan merupakan ancaman bagi keberlangsungan iklim wisata di Indonesia.

Travel advice itu umumnya dikeluarkan oleh otoritas negara sebagai bagian kewajiban dan tanggung jawab negara dalam melindungi warganya.

Setiap negara, sambung Guntur memang memiliki hak memberikan travel advice maupun travel warning atau peringatan perjalanan sebagai perlindungan terhadap warga negaranya.

"Indonesia pun akan menerbitkan peringatan serupa pada WNI jika ada negara yang berpotensi membahayakan untuk dikunjungi," terangnya.

Jelang akhir tahun 2019, Kanada, AS, Inggris, dan Australia meng-update travel warning bagi warganya yang ingin ke Indonesia, terutama ke Papua dan Papua Barat (wilayah Timika, Graaberg, Manokwari, Jayapura, dan Wamena)

Kata Guntur, ada dua hal yang menyebabkan adanya travel advice level 2 untuk Indonesia dari AS, yakni pertama Provinsi Sulawesi Tengah dan Papua masih diindikasikan rawan kerusuhan sipil.

"Kedua, Indonesia masih rawan terorisme dan adanya potensi berpotensi bencana alam," tambahnya.

Lalu bagaimana dengan 2020 dan tahun-tahun berikutnya?

Strategi Penangkal
Nah, jika terbit lagi travel advice dan travel warning dari sejumlah negara terlebih negara-negara pemasok wisman ke Indonesia, sejatinya sudah disiapkan strategi agar efek negatif keduanya itu tidak berlarut-larut, sehingga sektor pariwisata cepat kembali berdenyut.

Berikut ini Travel Plus Indonesia menambahkan berbagai kiat strategi penangkalnya.

Pertama, pihak terkait segera mengeluarkan pendapat yg intinya menegaskan bahwa daerah yang dimaksud dalam travel advice dan travel warning aman.

Pihak terkait disini mulai dari menparekraf, kepolisian, ketua BNPB, gubernur/bupati/walikota/kadispar, dan lainnya.

Pernyataan itu harus dimuat/ditayangkan media segera dan sebanyak mungkin.

Tak cukup pernyataan, pihak terkait terlebih Menparekraf harus bergerak cepat antara lain turut meninjau langsung lokasi bencana/kerusuhan seolah tengah berwisata sehingga memberikan kondisi yang aman. 

Selanjutnya segera buat kegiatan tourism event, dll di lokasi tersebut untuk menarik minat kunjungan wisnus dan wisman.

Tak lupa buat paket spesial promo yang memberikan diskon entah itu penginapan, dll dengan menggandeng airlines, hotel, resto, dll.

Bekerjasama dengan travel blogger/journalist (antara lain lewat pers tour dan famtrip) untuk membuat tulisan-tulisan positif yang menarik minat kunjungan wisnus dan wisman.

Buat akun IG/hashtag, FB/Twitter bahwa daerah itu aman. Tindak tegas penyebar kabar bohong (hoax) atau pihak/orang/kelompok yang bikin ulah sehingga suasana bertambah suram/tidak aman.

Tak kalah penting bekerjasama dengan pihak keamanan dan kelompok-kelompok masyarakat untuk terus menciptakan kondisi aman dan nyaman.

Terakhir, pantau terus kondisi kondusif terkini daerah tersebut dan segera informasikan agar dunia tahu.

Ketika ditanya strategi apa yang akan dilakukan Kemenparekraf jika mendatang muncul travel advice dan travel warning lagi?

Guntur menjelaskan bahwa pihaknya semua masih menunggu rancangan organisasi Kemenparekraf yang baru seperti apa.

"Karena organisasi itu adalah alat dan rumah untuk melaksanakan strategi. Sekarang struktur organisasi yang baru saja belum ditetapkan, jadi gimana mau ngomong strategi," ujarnya.

Keseimbangan Fakta
Guntur memberikan input, perlu adanya keseimbangan fakta. 

Menurutnya fakta dan berita tentang Indonesia terletak di ring of fire sudah tersebar luas, tapi mungkin belum diimbangi dengan fakta dan berita tentang resilience (ketahanan) masyarakat (baik umum dan mungkin sektor pariwisata) dalam menghadapi bencana.

Begitu juga dengan penanganan potensi ancaman sosial-politik (termasuk terorisme). "Inilah yang perlu dan dapat dikampanyekan untuk memperbaiki citra Indonesia," pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Wisman bukan cuma butuh keindahan, keunikan, dan keramahan tapi juga keamanan dan kenyamanan. (foto: adji)
2. Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Guntur Sakti bersama anak-anak Papua Barat. (foto: dok.@guntursakti)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP