. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 21 Desember 2019

Ini Upaya Kemenparekraf juga Kemenhub Tangani Kandasnya Kapal MV. Aqua Blu di Raja Ampat

Terkait kejadian kapal MV. Aqua Blu yang sempat kandas dan diduga menabrak terumbu karang di Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Kepulauan Wayag, Distrik Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat, 18 Desember 2019 lalu, baik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) maupun Kementerian Perhubungan (Kememhub) masing-masing melakukan beberapa upaya.

Kemenparekraf sebagaimana diutarakan Plt. Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik-nya Guntur Sakti, terus meng-update kondisi terkini dan berkoordinasi secara intenstif dengan instansi terkait dalam hal ini Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) serta Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Raja Ampat.

Menurut Guntur Kemenparekraf tidak mengirimkan tim khusus untuk meninjau langsung ke lokasi kejadian. "Itu lebih ke instansi teknis yang berwenang dalam hal ini Kemenhub. Soalnya otoritas regulasi kapal pesiar ada di Kemenhub dan jajarannya di daerah," terangnya kepada TravelPlus Indonesia, Sabtu (21/12/2019).

Namun Kemenparekraf meminta pemerintah daerah setempat memonitor sampai sejauh mana kerusakan terumbu karang yang terjadi dan mendorong tindak lanjut serta pertanggungjawaban dari pihak kapal pesiar atas kejadian tersebut. 

"Kami sangat prihatin dan menyesalkan kandasnya kapal pesiar di kawasan Wayag, Raja Ampat, yang sedikit banyaknya telah merusak ekosistem bawah laut perairan Wayag," ujar Guntur yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Crisis Center Kemenparekraf.

Guntur menegaskan kalau Kemenparekraf sangat concern pada kelestarian alam. Alam yang terjaga akan membawa dampak dan manfaat yang baik pada pariwisata dan menyejahterakan masyarakatnya.

"Kami berharap, ke depan hal-hal seperti ini tidak akan terjadi lagi dengan semakin ketatnya antisipasi yang diterapkan. Kami juga mengajak seluruh pihak untuk sama-sama menjaga kelestarian alam," ujarnya lagi.

Sementara pihak Kemenhub cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raja Ampat tengah berupaya memeriksa kapal MV. Aqua Blu tersebut.

Dalam siaran persnya, Kepala Kantor UPP Kelas II Raja Ampat, Anggiat P. Marpaung mengatakan saat ini kapal MV. Aqua Blu berlabuh di wilayah pelabuhan Waisai Raja Ampat untuk pemeriksaan lebih lanjut terutama memeriksa dan memastikan aspek keselamatan kapalnya setelah mengalami kandas.

Kapal MV. Aqua Blu yang berbobot GT. 1140 berbendera Panama sedang membawa penumpang sebanyak 7 orang asing yang terdiri dari 4 orang warga negara Inggris dan 3 orang warga negara Australia serta 24 orang Anak Buah Kapal (ABK) dalam pelayarannya dari Pelabuhan Raja Ampat ke Kepulauan Raja Ampat. 

"Kapal tersebut kandas selama 7 jam dan 5 menit di kawasan konservasi tersebut. Kapal tidak ada kebocoran dan tidak ada pencemaran yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut," jelas Anggiat.

Kapal tersebut juga diperiksa oleh tim KKP terkait dugaan menabrak terumbu karang. Namun hasil sementara dari pemeriksaan tim KKP, kapal MV. Aqua Blu tidak menabrak terumbu karang melainkan tumpukan batu seluas 1 x 3 M di kawasan konservasi tersebut.

"Untuk memastikan lebih lanjut, tim KKP masih melakukan investigasi di lapangan untuk keakuratan infomasi dimaksud," terang Anggiat.

Adapun agen kapal MV. Aqua Blu adalah PT. Project Wallage Indonesia dan dengan kejadian ini, Anggiat mengatakan bahwa PT. Project Wallage Indonesia akan bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan akibat kandasnya kapal MV. Aqua Blu di kawasan tersebut. 

"Hari ini pemeriksaan kapal MV. Aqua blu dilanjutkan oleh Marine Inspector dan PPNS UPP Raja Ampat dengan didampingi petugas dari kantor KSOP Sorong," tutup Anggiat. 

Sebagai pengingat, selain dugaan perusakan terumbu karang di Raja Ampat oleh Kapal MV. Aqua Blu, sebelumnya ada pula 2 kasus yang sama, yakni yang melibatkan kapal pesiar MV Caledonian Sky dan KM Amanikan.

Kapal MV Caledonian Sky sepanjang 295 kaki atau sekitar 90 meter dan berbobor 4.290 ton itu ke perairan Raja Ampat pada 3 Maret 2017 dengan membawa 79 personel dan 102 penumpang dari berbagai negara.

Setelah penumpangnya beraktivitas wisata memantau burung di Pulau Waigo, kapal yang dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor itu hendak melanjutkan perjalanan ke Bitung pada 4 Maret 2017.

Di tengah perjalanan menuju Bitung, MV Caledonian Sky asal Inggris yang kabarnya berbendera Bahama itu kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat.

Sempat ditarik tug boat, kapal itu akhirnya berhasil kembali berlayar dengan meninggalkan kerusakan terumbu karang di kawasan seluas 18.882 meter persegi.

Kabarnya sampai merusak terumbu karang alami seluas 1.600 meter persegi atau kurang lebih setara dengan tiga kali luas lapangan sepakbola.

Sedangkan KM Amanikan 173 GT menabrak terumbu karang di perairan Kampung Arborek salah satu destinasi wisata terindah di Kabupaten Raja Ampat pada November 2017 mengakibatkan kerusakan terumbu karang di bawah laut mencapai 162 meter persegi. 

Destinasi Menyelam Dunia
Raja Ampat memiliki aneka terumbu karang menawan dengan sejumlah dive spot menakjubkan. Tak berlebihan kalau perairan Raja Ampat disebut-sebut menjadi surganya bagi penyelam dunia.

Di bawah lautnya terdapat 603 (ada yang menyebut 550) jenis terumbu karang keras, jumlah ini merupakan 75% dari jumlah jenis terumbu karang yang ada di dunia.

Jumlah spesies ikannya tercatat mencapai 1397 jenis (ada yang menyebut 1.427 jenis ikan). Tak heran pula kalau Raja Ampat disebut-sebut Ibukota Ikan Dunia.

Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang merupakan pecahan dari Kabupaten Sorong tahun 2003 ini pun dijuluki The Last Paradise on Earth lantaran memiliki kekayaan alam bawah lautnya yang spektakuler.

Sejumlah pesohor dunia pun pernah mendatanginya, salah satunya Sergey Brin, seorang pendiri Google yang berlibur selama empat hari disana. 

Raja Ampat juga pernah menjadi lokasi syuting film produksi Tim Pictures Entertainment dari Perancis.

Film ber-genre permainan petualangan (survivor) berjudul Kohlanta itu mengambil keindahan alam dan budaya Raja Ampat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Kapal MV. Aqua Blu yang sempat kandas dan diduha merusak terumbu karang di Raja Ampat. (foto: dok.kemenhub)
2. Plt. Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenparekraf Guntur Sakti. (dok. humas kemenparekraf)
3. Upaya yang dilakukan pihak Kemenhub antara lain melakukan pemerikasaan kapal MV. Aqua Blu lebih lanjut. (foto: dok.kemenhub)
4. Salah satu pesona perairan Raja Ampat. (foto: adji)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP