. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 Desember 2019

Ini Alasan Kenapa Indonesia Harus Lebih Fokus Garap Turis Singapura

Guna meraup lebih banyak lagi turis dari Singapura tahun depan, tak ada cara lain yang harus dilakukan Indonesia selain lebih fokus lagi (gencar) menggarap pasar wisatawan asal negeri tetangga itu. 

Berdasarkan Highlight Pariwisata Kepri Periode Januari - Agustus 2019 yang dikirim Kapala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bintan Wan Rudy Iskandar kepada TravelPlus Indonesia baru-baru ini, tercantum sederet alasannya.

Pertama, Singapura masih menjadi negara penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar bagi Indonesia.

Buktinya jumlah turis asal Singapura yang masuk ke Indonesia lewat Kepulauan Riau (Kepri) selama Januari-Agustus 2019 berada diurutan teratas/terbanyak yakni 46,68%.

Diposisi kedua sampai 10 ditempati wisman asal Tiongkok (10,41%), Malaysia (10,22%), India (5,57%), Philipina (2,48%), Korsel (1,67%), Jepang (1,46%), Australia (1,07%), Amerika (0,92%), dan negara-negara lainnya sebesar 18,25%.

Proximity atau kedekatan Singapura dengan Kepri, baik jarak maupun budaya menjadi salah satu faktor pendukungnya.

Alasan kedua, Singapura sebagai Hub di Asia. "Sekurangnya ada 5 negara di Eropa yang menjadikan Singapura sebagai Hub Penerbangan terbesar yakni Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, dan Rusia. Jadi selain turis Singapura, bisa sekaligus menggarap wisman dari 5 negara Eropa tersebut," ungkap Wan Rudy.

Alasan lain, banyak warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Singapura.

Ditambah Singapura diminati wisman. "Tercatat tahun 2018 ada sebanyak 18,508,302 wisman mengunjungi Singapura," terangnya lagi.

Kunjungan wisman ke Singapura tahun 2019 periode Januari - Juli sebanyak 11,125,063 wisman atau naik 1,76% dari tahun 2018 yakni 10,932,449 wisman.

Sebanyak 12 juta wisman masuk melalui Bandara Changi, 700 ribu wisman diantaranya masuk ke Indonesia, transit di Bandara Changi.

"70% wisatawan asal Singapura tersebut masuk ke Indonesia melalui Kepri," tambah Wan Rudy.

Alasan berikutnya, wisman asal Singapura yang membeli Tiket dan Paket Hot Deals Kepri periode Januari - September 2019 sebanyak 61% atau 444.335.

Sisanya, sebanyak 32% dari negara ASEAN minus Indonesia, 22% dari Tiongkok dan Hongkong, 17%  dari negara-negara Asia Pasifik, 14% dari Asia Tengah, serta 15% dari negara di Afrika, Eropa dan Australia.

Untuk menjaring wisnus dan wisman sepanjang tahun 2019, di Kepri digelar 196 calendar of events, 46 cross border events, dan 6 calendar of events Wonderful Indonesia

Menurut Wan Rudy untuk wisatawan Singapura yang melihat cross border event, waktu inapnya tidak bisa lama, cuma 2-3 hari.

"Cara menyiasatinya kedepan dengan memperbanyak event menarik dan kreatif untuk pasar orang Singapura supaya mereka sering datang ke Kepri," jelasnya.

Sementara untuk di Batam, juga perbanyak lagi cross border event-nya terutama wisata belanja dan kuliner mengingat di Batam tersedia banyak mall dan resto yang menyajikan makanan khas China, India dan lainnya.

"Kalau di Bintan, ditambah lagi sport tourism event-nya. Sedangkan di Tanjungpinang fokus dengan culture event, terutama kegiatan budaya di Pulau Penyengat berikut kulinernya," imbau Wan Rudy.

Solusi lainnya mengembangkan wisata kesehatan dengan membuka rumah sakit, health care di Bintan. "Cara ini juga bakal ampuh menjaring  wisman Singapura lebih banyak lagi, bahkan dari Malaysia dan negara lain," pungkas Wan Rudy.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Highlight Pariwisata Kepri Periode Januari - Agustus 2019. (foto: dok. Disbudpar Bintan)
2. Welcome to Batam.
3. Pusat Perbelanjaan Nagoya Hill, Batam.
4. Sport tourism Bintan Triathlon.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP