. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 20 Juni 2019

Mau Trip Mandiri Pekanbaru - Siak Memuaskan, Itenerary Ini Bisa Diikuti

Berwisata ke Kabupaten Siak dari Pekanbaru, bisa dilakukan dengan membeli paket tur alias tinggal duduk manis ataupun dengan merancang perjalanan secara mandiri dengan bantuan digital (millennial tourism). Bila memilih cara kedua, itenerary berikut ini mungkin bisa diikuti sebagai acuan.

Langkah yang harus dilakukan jika ingin berwisata secara mandiri, pertama kali memesan tiket pesawat dari kota asal ke Pekanbaru P/P terlebih dahulu secara online, misalnya dari Jakarta-Pekanbaru dengan Garuda Indonesia, pilih penerbangan yang paling pagi pukul 8.00 WIB.

Pesan pula rental car mobil travel untuk menjemput di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Tak lupa online booking salah satu hotel di Siak untuk 1 atau 2 malam, antara lain Hotel Harmonis Utama atau di Harmoni 21 Hotel.

Tarif hotel kedua mulai dari 220 ribu untuk 2 orang (tipe kamar ekonomi) sampai 660 ribu untuk 4 orang per malam (tipe suite 2).

Setibanya di Bandara Sultan Syarif Kasim II dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Bandara Soetta, lanjutkan untuk city tour Pekanbaru antara lain ke Perpustakaan Soeman HS di Jalan Jenderal Sudirman No.462, Jadirejo, Sukajadi; terus ke Taman Wisata Alam Mayang di Jl. H. Imam Munandar, Tenayan Raya; dan ke Masjid Agung An-Nur di Jl. Hangtuah Ujung, Sumahilang untuk sekalian Shalat Zuhur.

Santap siangnya bisa di RM Pondok Gurih, Jl. Jenderal Sudirman No.202, Tengkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai dengan pilihan menu antara lain aneka masakan Melayu seperi patin asam pedas (Rp 25 ribu per potong), otak-otak ikan (Rp 60 ribu per porsi), dan udang sambal petai (Rp 50 ribu per porsi).

Pilihan lain di RM Pondok Asam Pedas Baung Jl. Jend Sudirman, Kota Pekanbaru dengan menu andalan aneka olahan Ikan Baung dan lainnya.

Selanjutnya ke Siak dengan waktu tempuh sekitar 2,5-3 jam. Sesampainya di Siak langsung ceck-in hotel dan istirahat sejenak.

Sorenya city tour ke Istana Siak, Mesjid Syahabuddin, Makam Koto Tinggi, Makam Sultan Syarif Kasim II, dan Balai Kerapatan Adat.

Tiket masuk ke Istana Siak cuma Rp 10 ribu per orang dewasa dan Rp 5 ribu per anak-anak.

Di dalam Istana Siak, bisa foto-foto bersama di beberapa koleksi antiknya antara lain di Komet (sejenik musik gramopon yang piringannya terbuat dari baja), Cermin Seribu, dan di depan gedung Istana Siak.

Selanjutnya ke Klenteng Hock Siu Kiong dan Taman Siak Sri Indrapura serta mengabadikan sunset Sungai Siak dari Jembatan T. Agung Sultanah Latifah.

Lalu balik ke hotel untuk istirahat sejenak. Selepas Shalat Isya cari makan malam di sentra kuliner di sepanjang Turab Sungai Siak.

Banyak cafe maupun warung makan di seberang jalan Turab Sungai Siak dengan dekorasi-dekorasi unik sampai model pondok dengan fasilitas free wifi.

Pilihan menunya banyak, ada mie aceh, ikan senangin, patin, gabus, udang, cumi, kepiting, es kelapa muda, dan lainnya.

Di Turab Sungai Siak, sambil duduk-duduk bisa mengabadikan salah satu jembatan yang membentang di Sungai Siak dengan lampu warna-warninya pada malam hari.

Lanjutkan night city tour ke tempat semula yakni Istana Siak tapi tidak masuk ke dalam karena ditutup, jadi cukup berfoto dari luar pagar dan mengambil foto istana bernuansa malam.

Tak lupa ke Klenteng Hock Siu Kiong dan Taman Siak Sri Indrapura.

Sensasi night city tour jelas beda. Penampilan Istana Siak, Klenteng Hock Siu Kiong, dan tulisan Siak Sri Indrapura di taman terlihat lebih memukau pada malam hari, terutama cahaya dari lampu-lampunya.

Puas mengabadikan ketiganya, lanjut ngopi dan ngemil di Restoran Sumber Gizi samping Hotel Harmonis Utama.

Camilannya bisa roti cane, martabak mesir, dan bihun goreng. Kalau tak suka kopi bisa pilih teh manis atau aneka jus.

Setelah nyantai, kembali ke hotel untuk istirahat. Besok pagi selepas sarapan kembali ke Pekanbaru untuk penerbangan siang.

Tapi kalau masih ingin menambah satu malam lagi di Siak, selepas sarapan lanjut ke destinasi lainnya antara lain ke Desa Ekowisata Mempura, Taman Hutan Raya SSK, dan Agrowisata Salak Pondoh.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata, Lokot Ahmad Enda menilai Kabupaten Siak amat pantas dijadikan tujuan wisata buat wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Malaysia karena hubungan emosional, sejarah masa lalu dan diperkuat sebagai sesama serumpun Melayu.

"Kota Siak bersih dan rapih, lalinnya lancar dan kawasan heritage-nya dalam satu kawasan tak jauh dari Istana Siak," terangnya saat meninjau istana tersebut usai menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Area III di Harmoni 21 Hotel, Kabupaten Siak, Riau, Rabu 19 Juni 2019.

Lokot menyarankan pihak terkait di Siak dalam hal ini Pemkab dan Dispar-nya harus menyiapkan tambahan destinasi wisata lainnya agar lebih variatif untuk memperlama masa kunjungan wisatawan.

"Kalau ingin wisatawan yang datang dari Pekanbaru dan lainnya bermalam 1 atau 2 malam di Siak, perlu ada destinasi wisata pilihan lainnya," ujar Lokot.

Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak Fauzi Asni bakal ada 3 destinasi baru di Siak tahun ini, yakni Rumah Datuk Pesisir di Kampung Tengah, Kecamatan Mempura; Museum; dan Kedai Kopi Benteng di daerah Benteng Hulu dan Benteng Hilir.

"Diharapkan ketiga objek wisata itu bisa menambah masa  tinggal wisatawan di Siak," ujar Fauzi.

Hal senada juga diutarakan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DKI Jakarta Revalino Tobing yang menjadi salah satu narasumber di Bimtek tersebut.

"Kalau perjalanan wisata ke Siak dari Pekanbaru mau lebih variatif, itenerary-nya bisa overland dengan bus atau mobil travel saat pergi dan pulangnya via Sungai Siak dengan kapal wisata atau sebaliknya, karena waktu tempuhnya hampir sama," sarannya.

Fauzi Asni menambahkan kalau memilih pulangnya menggunakan transportasi air dari pelabuhan penumpang LASSF, sekitar 300 meter dari Istana Siak, menuju Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru bisa menggunakan speedboat Wisata Ekpres, tarifnya Rp 90 ribu per orang.

"Jadual keberangkatannya pukul 8 pagi, hanya sekali sehari," terangnya.

Selanjutnya dari Pelabuhan Sungai Duku ke Bandara Sultan Syarif Kasim II bisa naik transportasi online ataupun angkutan umum taksi.

Nah, selamat mencoba ngetrip secara digital sebagai "Millennial Traveler" dari Pekanbaru ke Siak.

Jangan lupa saat berada di setiap objek wisata termasuk kulinernya difoto atau ber-swa foto (selfie) dan buat juga video (vlog) lalu diunggah di akun medsos-nya dengan captions menarik dan informatif.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Sejumlah wisnus usai mengunjungi Istana Siak di Kabupaten Siak, Riau.
2. Salah satu hotel di Kabupaten Siak.
3. Santap siang di RM. Pondok Gurih, Kota Pekanbaru.
4. Berfoto di depan gedung Istana Siak pada siang hari.
5. Berfoto di dekat Komet, salah satu koleksi andalan Istana Siak.
6. Mengabadikan salah satu jembatan di Sungai Siak dari sentra kuliner Turab Sungai Siak.
7. Berfoto di depan pagar Istana Siak pada malam hari.
8. Kulineran di salah satu resto di Kota Siak.
9. Mengabadikan tulisan Siak Sri Indrapura pada malam hari.
10. Kadispar Kabupaten Siak Fauzi Asni.
11. Berfoto di Cermin Seribu, salah satu koleksi dalam Istana Siak.



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP