. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 19 Juni 2019

Ini Kiat Kembangkan Destinasi Pariwisata Siak Guna Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Banyak cara untuk mengembangkan destinasi pariwisata dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Kabupaten Siak yang ber-tagline the truly malay, salah satu caranya bersinergi dengan destinasi lain di kota dan kabupaten terdekat.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata RI, Lokot Ahmad Enda saat menyampaikan pengarahan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Area III di Harmoni 21 Hotel, Kabupaten Siak, Riau, Rabu 19 Juni 2019.

"Siak harus bersinergi dengan destinasi di kabupaten dan kota terdekat lalu membuat paket-paket tur dan berpromosi secara cluster, misalnya Paket Tur Siak Raya yang terdiri atas Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, dan Rupat," terangnya.

Lokot mencontohkan konsep pengembangan destinasi dan promosi kolaborasi Malang Raya, antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang dan sekitarnya yang telah berhasil  menjaring wisatawan sekaligus memperlama masa tinggal wisatawannya.

Kedua, memanfaatkan kedekatan wilayah Siak dengan Malaysia untung menjaring wisatawan Malaysia dengan cepat dan terus bertambah.

"Misalnya mengembangkan dengan baik destinasi-destinasi sejarah dan religi yang ada hubungannya dengan orang Melayu Malaysia di Siak dengan memanfaatkan hubungan emosional karena serumpun," tambah Lokot.

Tak ketinggalan menggarap dengan matang kegiatan dan paket-paket tour border tourism untuk menjaring wisman Malaysia.

"Promosi kegiatan dan paket-paket turnya itu bisa dilakukan dengan pendekatan personal atau people to people, pendekatan komunitas, dan lainnya. Bukan hanya B to B," ungkapnya.

Tak kalah penting, menyediakan akomodasi hotel berbintang untuk menambah kelengkapan ragam penginapannya.

"Di Siak minimal harus ada hotel bintang 3. Kalau tidak ada investor dari kelompok hotel ternama membangun hotel berbintang di sini, harus ada penguasa lokal yang mau membangunnya," imbau Lokot.

Keuntungan tersedianya akomodasi yang lengkap, termasuk hotel berbintang, lanjut Lokot akan memperpanjang masa kunjungan wisatawan di Siak.

"Paling tidak, wisatawan minimal bisa bermalam 1 atau 2 malam di Siak. Jadi bukan hanya singgah melihat Istana Siak dan sekitarnya lalu balik ke Pekanbaru,".

Untuk menambah lama kunjungan wisatawan, harus diinformasikan pula destinasi-destinasi lain di Siak diluar Istana Siak dan sekitarnya.

"Harus ada brosur/leaflet destinasi-destinasi wisata tersebut lengkap dengan petanya di bandara, hotel, rumah makan, sentra kuliner, toko oleh-oleh, rental mobil travel, dan lainnya agar wisatawan tertarik menyambanginya lalu bermalam di Siak," terangnya.

Mengenai wisata halal yang juga tengah dikembangkan Siak, harus punya rumah makan yang  memiliki sertifikat halal dari MUI.

"Kulinernya, mulai dari bahan dan proses memasaknya harus bersertifikasi halal dan bersih," tambahnya.

Tempat sampah di setiap destinasi wisata, termasuk di sentra kulinernya harus tersedia banyak, bagus, dan bersih.

"Penampilan tempat sampah di destinasi wisata itu beda dengan di tempat biasa, harus didesain menarik, unik dan tentu bersih," jelas Lokot.

Revalino Tobing, narasumber yang tampil di Bimtek ini mengatakan keberadaan pemandu wisata sangat diperlukan Siak yang mengandalkan wisata sejarah dan budaya.

"Pemandu wisata selain menginformasikan/menceritakan baik seni, budaya, religi dengan bahasa yang tepat dan baik, juga harus menyampaikan pula aturan-aturan yang harus dipatuhi pengunjung," terang Revalino, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DKI Jakarta dan juga pengajar.

Pemandu wisata, lanjut Revalino juga harus punya hospitality, dalam menyampaikan informasi secara human touch.

"Tidak bicara terus, karena wisatawan juga akan borring mendengarnya. Jadi bicaralah hanya di tempat-tempa tertentu, dan memberi waktu buat  wisatawan untuk foto-foto dan lainnya," imbaunya.

Pemandu wisata juga harus mampu menghidupkan suasana, menyenangkan tamu, dan bertanggungjawab atas cerita yang disampaikan.

"Harus menjaga keamanan wisatawan di destinasi yang dikunjungi, dan jangan pernah berbohong dan sok tahu. Kerena wisatawan sekarang pintar-pintar juga bawa HP lalu googling," terangnya.

Narasumber lainnya, Tendi Nur Alam selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya Kemenpar memberi masukan agar Siak memperbanyak event, mengingat punya space public cukup banyak antara lain di Taman Siak Sri Indrapura.

"Berbagai event bisa dibuat seperti pementasan seni dan tari, festival budaya, pameran fotografi, bazaar UKM, pertunjukan musik, dan lainnya untuk mendatangkan wisatawan," terangnya.

Jangan lupa event/festivalnya yang dibuat harus dipromosikan. "Bagaimana wisatawan tahu dan mau datang, kalau tidak dipromosikan dan kalau dipromosikan juga dadakan. Jadi minimal harus sejak beberapa bulan sebulannya dan terus-menerus dipromosikan," tambah Tendi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Fauzi Asni menerangkan tahun ini akan ada penambahan 3 destinasi baru di Siak, pertama Rumah Datuk Pesisir di Kampung Tengah, Kecamatan Mempura yang dibuka sekitar tiga bulan lagi.

Kedua, museum yang akan kelola dinas kebudayaan. Satunya lagi kedai kopi sesuai arahan Bupati Siak dengan nama Kopi Benteng karena daerah itu namanya Benteng Hulu dan Benteng Hilir. Kedua destinasi tersebut akan dibuka akhir tahun ini.

"Dulu benteng itu digunakan Sultan sebagai pertahanan dari serangan Belanda," terang  Fauzi.

Selain itu, lampu-lampu taman di seberang Sungai Siak akan ditambah agar lebih terang di malam hari.

"Saya berharap ketiga destinasi baru  itu dapat menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Siak yang tahun ini menargetkan  500 ribu kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Tahun lalu Siak disambangi 387 ribu wisnus dan wisman," beber Fauzi.

Sebagai informasi Bimtek yang digelar Kemenpar ini diikuti sekitar 40 lebih peserta terdiri atas perwakilan dari lima unsur pentahelix yakni pemerintah, industri wisata, akademisi, media, dan komunitas.

Acara Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Sekda Kabupaten Siak Tengku Said Hamzah yang mewakili Bupati Siak Alfedri yang berhalangan hadir.

"Kami berterimakasih kepada Kemenpar yang sudah memilih Kabupaten Siak sebagai tempat Bimtek ini, mudah-mudahan dapat meningkatkan pengembangan destinasi pariwisata Siak, terlebih Siak tahun depan akan menjadi tuan rumah Festival Pusaka Nusantara dan Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) VIII," ungkap Tengku Said Hamzah.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.kemenpar

Captions:
1. Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata RI, Lokot Ahmad Enda saat memberi sambutan pembukaan Bintek di Kabupaten Siak.
2. Peserta Bimtek terdiri atas perwakilan pentahelix (pemerintah, industri wisata, akademisi, media, dan komunitas)
3. Lokot Ahmad Enda memberikan arahan.
4. Ketua HPI DKI Jakarta Revalino Tobing memberikan tips menjadi pramuwisata yang baik.
5. Sekda Kabupaten Siak Tengku Said Hamzah menyampaikan sambutan mewakili Bupati Siak Alfedri.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP