Ke Sabang Saat Khanduri Laot Festival, Jauh Lebih Puas
Berwisata ke Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh memang bisa kapan saja. Tapi kalau Anda datang pas penyelenggaraan even wisatanya antara lain Khanduri Laot Festival, dijamin pasti lebih memuaskan.
Kenapa bisa dibilang begitu? Soalnya di Khanduri Laot Festival (KLF) yang bakal digelar selama tiga hari, 30 Maret-1 April 2019 di Teluk Sabang, tepatnya di Dermaga CT3, Kota Sabang, punya banyak rangkaian acara menarik yang bisa disaksikan secara gratis.
Di acara Opening Ceremony-nya yang akan berlangsung di main stage CT3 Kota Sabang pada Sabtu (30/3) pukul 8 pagi sampai Zuhur misalnya, Anda bisa menyaksikan Atraksi Adat Melaot, Lomba Hias Boat Tet Tet, dan Pameran Produk Kreativitas Budaya Pesisir.
Sore sampai jelang tengah malam, di tempat yang sama Anda bisa menonton ragam Pentas Pesona Budaya Pesisir KLF 2019.
Anda juga bisa melihat Boat Night Exhibition di Dermaga CT3, mulai pukul 18.30 sampai 5 pagi.
Khusus pameran dan pentas pesona budaya, berlangsung setiap hari selama pelaksanaan KLF 2019.
Sehari sebelumnya, Jumat (29/3), Anda bisa mengikuti 'Dialog Budaya Panglima Laot Aceh dan Nelayan Indonesia' di Aula Walikota Sabang mulai pukul 9 pagi sampai selesai.
Selanjutnya hari Senin (1/4), ada Lomba Kayoh Peraho Naga di Teluk Gampong Kuta Timu, Pasiran, Kota Sabang yang akan dimulai pukul 9.30 pagi sampai selesai, dilanjutkan dengan acara Closing Ceremony di main stage CT3 Kota Sabang selepas Shalat Isya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sabang, Faisal mengatakan KLF 2019 merupakan even yang kedua dan acaranya ada yang berbeda dibanding tahun lalu.
"Festival kali ini ada perlombaan memasak Kuah Beulangong, kalau tahun lalu tidak ada," kata Faisal kepada TravelPlus Indonesia lewat pesan WA, Senin (25/3/2019).
Kuah Beulangong juga selalu dihadirkan dalam setiap acara besar di Aceh, termasuk saat ada acara adat Khanduri Laot.
"Biasanya para nelayan atau masyarakat pesisir selalu memasak Kuah Beulangong untuk disajikan. Nah kali ini dalam KLF 2019 kita lombakan. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah uang. Juara 1 Rp 25 juta, juara 2 Rp 15 juta, dan juara 3 Rp 10 juta," terangnya.
Selain KLF, lanjut Faisal, tahun ini masih ada 4 tourism event besar lainnya yang akan berlangsung di Sabang yakni Sabang Marine Festival tanggal 27-30 April, Festival Budaya Etnik Serumpun (21-23 Juni), Lomba Fotografi Bawah Laut (6-7 Okfober), dan Sabang International Freediving Championship yang akan dihelat tanggal 2-9 November mendatang.
"Kami berharap lewat semua even tersebut dapat lebih meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Sabang," ucap Faisal.
Buat wisatawan backpacker yang ingin berwisata ke Sabang sekaligus melihat KLF 2019, lanjut Faisal, bisa menjangkaunya dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dengan Bus Damri dan atau Trans Kutaraja ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.
"Lalu naik kapal fery dari Pelabuhan Ulee Lheue dengan tiket Rp 29 ribu per orang. Bisa juga naik kapal cepat Rp 80 ribu per orang dengan waktu tempuh sekitar 45 menit," terangnya.
Urusan penginapan tak usah bingung. Tersedia banyak hotel budget dan homestay di Sabang.
"Kalau homestay kisaran Rp 200 ribu-Rp 300 ribu per malam. Kalau sewa mobil untuk city tour dan ke lokasi acara KLF 2019 berkisar antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per hari," jelasnya.
Soal pengunjung, Faisal yakin KLF 2019 akan menjaring bukan hanya wisnus tapi juga wisman sebagaimana tahun lalu.
"Alhamdulillah tahun lalu walau baru kali pertama digelar tapi banyak juga wisman dan wisnus yang hadir di tempat acara. Saya yakin tahun ini juga," ujar Faisal optimis.
Dia pun berpesan, selagi di Sabang menyaksikan KLF 2019, sebaiknya wisatawan mengunjungi juga sejumlah objek wisata lain seperti Tugu Kilometer 0 Indonesia, Pantai Anoi Itam, Pantai Kasih, Pantai Gapang, Kincir, Anek Laot, Paradiso, Pantai Sumur Tiga, Situs Jaboi, Pasir Putih, lalu snorkeling/diving di Iboih dan Pulau Rubiah serta menikmati sunset di Sabang Hill.
"Jangan lupa nikmati ragam kuliner khas Sabang yang tersohor antara lain Rujak Pulau Klah, Sate Gurita, dan Mie Jalak," tutup Faisal.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.disparbud sabang & @adjitropis)
Captions:
1. Sabang gelar lagi Khanduri Laot Festival (LKF).
2. Salah satu atraksi seni budaya yang akan ditampilkan di LKF 2019
3. Pemandangan di perairan Gapang.
4. Wisman pun hadir di LKF tahun lalu.
5. Tugu Kilometer 0 Indonesia yang ikonik di Sabang.
0 komentar:
Posting Komentar