. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 19 Desember 2018

Tutup dan Buka Tahun Ber-Tadabbur Alam, Lebih dari Sekadar Liburan

Banyak pilihan cara, tempat, dan jenis kegiatan untuk mengisi liburan akhir dan awal tahun.

Punya isi dompet tebal boleh-boleh saja ke objek wisata ataupun destinasi tersohor dan menginapnya di hotel atau resort berbintang yang harganya kemungkinan bisa melonjak sampai 100 %.

Bisa juga menikmati paket acara akhir tahun yang menampilkan penyanyi/band papan atas di hotel mewah.

Tapi kalau dananya terbatas alias cekak, pilih saja homestay atau penginapan kelas backpacker. Jajannya pun cukup di street food yang murah meriah.

Nah, kalau mau mengisi liburan akhir dan awal tahun lebih dari sekadar liburan, pilihannya ya wisata tadabbur alam.

Jenis wisata satu ini punya point plus tersendiri karena sekaligus menjadi sarana pembelajaran untuk lebih mengenal Maha Besaran Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.

Dimana lokasi yang tepat untuk berwisata tadabur alam? Tenang, jenis wisata satu ini bisa dilakukan dimana saja di Tanah Air ini, tentunya di alam terbuka seperti gunung, pantai, pulau, goa, hutan, ngarai, tepian sungai, lembah, bumi perkemahan, dan lainnya.

Pilihan lokasi, sebaiknya disesuaikan dengan anggaran. Jangan memaksakan yang jauh.

Kalau ada budget lebih atau ada sponsor, boleh-boleh saja. Kalau pas-pasan cukup di objek/destinasi yang terdekat dengan tempat tinggal.

Misalnya kalau menetapnya di Jabodetabek, pilihan terdekat berwisata tadabbur alam bernuansa pegunungan antara lain di Gunung Salak dan kawasan Salak Endah, Gede-Pangrango, Batu, dan gunung-gunung sekitaran Kabupaten Bandung seperti Puntang.

Lebih menyukai pantai dan pulau, ya tinggal menyeberang ke Kepulauan Seribu atau ke pantai lain di pesisir Pantura, Sukabumi, Garut, dan Cianjur.

Lalu apa saja kegiatannya? Tentu banyak macamnya yang pasti rihlah atau perjalanan men-tadabburi alam ini bertujuan yang baik dan didasarkan atas niat kepada Allah SWT.

Misalnya bisa melakukan jalan-jalan santai di pantai, jelajah hutan, menyusuri goa, mendaki bukit dan gunung, berkemah di camping ground atau bermalam di penginapan yang kental berkonsep back to nature, dan lainnya.

Tentunya diiringi kegiatan yang bertujuan untuk lebih dekat kepada Sang Khalik, seperti saat berjalan/mendaki sambil berzikir, shalat fardu berjamaah di dekat lokasi kemah atau di titik-titik tertentu, mendengarkan tausiah dari narasumber/panitia/anggota yang punya pengetahuan lebih tentang ilmu agama, mengkaji ayat-ayat Al-Qur'an, melakukan shalat tahajud berjamaah, dhuha, dan lainnya.

Biar tak jenuh, semua aktivitas tersebut bisa diselingi dengan acara api unggun, bakar jagung, ngopi/ngeteh plus ngemil camilan, dan lainnya.

Kalau membawa serta anak-anak   (SD-SMP) dan remaja (SMA) beri pemahaman bahwa semesta alam dan segala isinya termasuk gunung, laut, sungai, hutan, dan lainnya adalah ciptaan Sang Maha Tunggal, Allah SWT yang harus dijaga, dilestarikan, dan dimanfaatkan dengan bijak.

Lalu berapa jumlah peserta/orang yang pas untuk berwisata tadabbur alam? Ya bisa dalam kelompok kecil (small group) di bawah 10 orang, atau dalam jumlah besar (rombongan) di atas 20 orang yang terbagi dalam beberapa kelompok.

Pelaksanaannya pun bisa dilakukan mandiri alias dirancang sendiri atau dengan membentuk tim pelaksana/panitia kalau rombongan.

Pilihan lain bisa membeli paket wisata taddabur alam. Salah satu paket wisata tadabbur alam sampai akhir tahun ini, ada yang dibanderol Rp 450.000 per orang dengan durasi 2 hari 1 malam, minimal 20 orang. Lokasinya di Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat dan inapnya di tenda ala nge-camp.

Rangkaian acara paket wisata itu, pada hari pertama pesertanya dapat minuman selamat datang, lalu ice breaking, fun games, dan Isoma (istirahat, solat, dan makan).

Sorenya Shalat Maghrib berjamaah, disambung makan malam, dan tausiah agama antara lain bisa tentang belajar menyelenggarakan jenazah/ kupas hadist/sirah Nabi.

Kemudian istirahat/tidur dan disepertiga malam Shalat Tahajud berjamaah.

Hari kedua diisi dengan Shalat Subuh berjamaah, lalu hiking menapaki bukit/gunung/persawahan, dan lainnya.

Setelah itu sarapan pagi dan ditutup dengan acara bebas.

Nah, Anda tertarik ingin menutup tahun 2018 ini atau membuka tahun baru 2019 dengan liburan yang bermakna, lebih dari sekadar liburan (baca: senang-senang belaka), ya sudah berwisata tadabbur alam saja.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Wisata taddabur alam menyatu dengan alam untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta dan segala isinya.
2. Berkemah di hutan, gunung, camping ground, dll.
3. Ber-tadabbur alam di pantai, mensyukuri segala pemberian Allah SWT, termasuk dari hasil laut.
4. Berwisata tadabbur alam bisa dilakukan dalam kelompok kecil maupun besar seperti yang dilakukan Pecinta Alam Agatra Sraya Jakarta di kaki Gunung Gede-Pangrango. (foto: dok. Agatra Sraya)
5. Wisata tadabbur alam juga baik dikenalkan kepada anak-anak sejak dini. (foto: dok. Agatra Sraya)
6. Ber-tadabbur alam, ciri utamanya tetap menunaikan kewajiban sebagai Muslim/Muslimah yakni shalat wajib lima waktu namun lebih baik lagi dilakukan berjamaah.


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP