Tujuh Film Open Air Cinema Awali JAFF 2018
Open Air Cinema (OAC) kali ini terbagi atas 3 slot pemutaran.
Di akun Instagram (IG) @jaffjogja, dijelaskan pada pemutaran slot pertama ada tiga film yang diputar yakni dua film pendek berjudul Tentickles! karya Michael Gavin dan Golek Balung Butho garapan Khusnul Khitam, serta satu film panjang bertajuk Petualangan Menangkap Petir yang disutradarai Kuntz Agus.
Ketiga film produksi tahun 2018 itu berturut-turut diputar di Lapangan Voli RT 01 Jopaitan, Serut, Palbapang, Bantul, Senin (19/11) mulai pukul 7 malam.
Menurut akun IG tersebut, pada pemutaran slot pertama ketiga film itu, dihadiri lebih dari 300 penonton.
Kedua film itu akan diputar di Desa Sutodirjan, Kemetiran.
Selanjutnya pada pemutaran slot ketiga, juga ada 2 judul film yang akan diputar yakni Gumbrengan (2017) karya Najam Yardo dan film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018) yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Masih dalam akun IG @jaffjogja, dijelaskan kalau OAC merupakan salah satu program pemutaran yang ada mulai dari perhelatan JAFF pertama.
Kegiatan tersebut diadakan pertama kali di desa-desa untuk membangkitkan semangat dan recovery para korban gempa Yogyakarta 2006.
Dengan semangat tersebut, kini OAC menjadi program reguler JAFF untuk mendekatkan film ke masyarakat yang memiliki akses terbatas ke ruang pemutaran konvensional.
JAFF 2018 yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan berlangsung dari 27 November hingga 4 Desember mendatang.
Sebelumnya, President JAFF Budi Irawanto dalam jumpa pers di Jakarta (13/11) menjelaskan JAFF 2018 yang mengangkat tema 'Disruption' akan menyuguhkan 124 judul film dari 27 negara-negara di Asia.
Semua film itu akan diputar di sejumlah bioskop dan luar bioskop (OAC) di Yogyakarta.
Film 'Umi O Kakeru' terpilih sebagai pembuka dalam JAFF 2018.
Selain itu film Keluarga Cemara yang dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman sebagai Abah, Nirina Zubir sebagai Emak, Zara JKT48 sebagai Euis, dan Widuri sebagai Ara.
Film garapan Yandy Laurens produksi Visinema Pictures itu juga akan ditayangkan perdana dalam JAFF tahun ini untuk berkompetisi dalam kategori Indonesian Screen Awards (ISA).
JAFF adalah festival film Asia utama di Indonesia yang berfokus pada pengembangan sinema Asia.
Festival ini tidak hanya berkontribusi untuk memperkenalkan sinema Asia ke publik yang lebih luas di Indonesia, tetapi juga menyediakan ruang untuk persimpangan banyak sektor seperti seni, budaya, dan pariwisata.
Sejak awal berdirinya, JAFF telah bekerja erat dengan NETPAC (Jaringan untuk Promosi Sinema Asia), sebuah organisasi di seluruh dunia dari 30 negara anggota.
Setiap tahun, JAFF mempersembahkan beberapa penghargaan untuk film-film terbaik di Asia seperti Hanoman Award, Silver Hanoman Award, NETPAC Award, Blencong Award, dan Geber Award sebagai bentuk apresiasi untuk para sinema Asia.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @jaffjogja
Captions:
1. Film Golek Balung Butho garapan Khusnul Khitam, salah satu dari 3 judul film yang diputar pada slot pertama program Open Air Cinema (OAC) dalam perhelatan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 di Lapangan Voli RT 01 Jopaitan, Serut, Palbapang, Bantul, Senin (19/11) malam.
2. Film Guru Ngaji karya Erwin akan diputar dalam program OAC pemutran slot kedua di Desa Sutodirjan, Kemetiran, Selasa (20/11) malam.
3. Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta dalam program OAC pemutran slot kedua di Gamplong Studio, Sabtu (24/11) malam.
4. Film Keluarga Cemara garapan Yandy Laurens produksi Visinema Pictures juga akan ditayangkan perdana dalam JAFF tahun ini untuk berkompetisi dalam kategori Indonesian Screen Awards (ISA).
5. Inilah atwork JAFF 2018 bertema 'Disruption' karya seniman Andre Tanama.
0 komentar:
Posting Komentar