Ini Keuntungan Babel Bertansformasi Total ke Pariwisata 2021
Hal itu disampaikan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Johan dalam sambutannya pada pembukaan peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (5/11).
"Saat ini kami sedang persiapkan semua kabuaten/kota seluruh Babel dalam rangka bertransformasi dari provinsi yang selama ini mengunggulkan pertambangan menjadi provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata," terang Erzaldi.
Harapannya, nanti semakin banyak calendar of event di Babel yang semakin berkualitas dan berstandar nasional bahkan internasional.
"Puncaknya tahun 2021 nanti ada event sepanjang tahun di Babel mulai Januari sampai Desember. Jadi nanti setelah bertransformasi total ke sektor pariwisata, tiada hari tanpa event wisata di Babel," tambah Erzaldi.
Alasan Babel ingin bertransformasi ke sektor pariwisata, lanjut Erzaldi karena melihat hasil PAD dari sektor pariwisata yang terus meningkat.
Untuk mewujudkan itu, Erzaldi mengajak seluruh stake holders seperti travel agent dan tour operator, perhotelan, restoran dan lainnya untuk terus berbenah dan saling bergandengan.
"Bukan justru saling menyerahkan. Ini tugas dan tanggung jawab kita semua, baik itu unsur dari pemerintahan, swasta maupun masyarakat agar pariwisata Babel terus berkembang dan berkualitas," tegasnya.
Menurut Arief Yahya transformasi itu haruslah berawal dari komitmen pimpinan, dalam hal ini Gubernur Babel beserta jajarannya yakni para bupati dan walikotanya dalam menerapkan agen perubahan lewat pemimpin yang memiliki visi ke depan dan tentunya sangat respek dengan pariwisata.
Mengapa harus bertransformasi ke sektor pariwisata dan apa saja keuntungannya?
Arief Yahya kembali menegaskan pariwisata itu merupakan industri jasa yang paling mudah, murah, dan cepat.
"Pariwisata ini pun amat mengedepankan pembangunan berkelanjutan alias ramah lingkungan," tambah Arief Yahya.
Pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan itu dapat dipercepat dengan memanfaatkan kemudahan dan perlakuan khusus yang telah disediakan pemerintah yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kini Babel sudah punya tiga KEK pariwisata yakni Tanjung Kelayang (sudah ditetapkan), dan Tanjung Gunung serta Pesisir Timur Sungailiat yang belum ditetapkan namun didukung penuh para diaspora Babel.
"Sinergi bisnis ketiga model KEK pariwisata tersebut jelas akan mempercepat transformasi struktur ekonomi Provinsi Babel yang semula pertambangan ke arah struktur ekonomi modern yakni pariwisata," terangnya.
Arief Yahya berharap KEK Pariwisata Tanjung Gunung berlahan seluas 385 hektare dapat ditetapkan dalam waktu tiga bulan, seperti 'saudaranya' KEK Tanjung Kelayang di Belitung.
Erzaldi menambahkan pihaknya sudah melalukan upaya transformasi kawasan tersebut sejak tahun lalu.
Selain lebih ramah lingkungan, pengembangan pariwisata menurutnya juga bisa mendongkrak pertumbuhan dan pemerataan ekonomi setempat.
Tanjung Gunung yang terletak di Bangka Tengah sekitar 7 Km dari Bandara Depati Amir, lanjut Erzaldi cocok untuk wisata MICE.
Untuk tahap pertama selama tiga tahun, pemda sebenarnya telah mengantongi komitmen investasi sebesar Rp 500 miliar.
Sementara, Pantai Timur Sungai Liat yang berlokasi sekitar 40 Km dari Bandara Depati Amir, sambungnya tepat untuk wisata olah raga.
Pemda juga telah mengantongi komitmen investasi sebesar Rp 230 miliar untuk tahun pertama hingga ketiga.
Investor yang sudah berminat salah satunya grup hotel Holiday Inn.
"Semuanya ada empat tahap. Sementara ini baru tahap pertama. Untuk satu kawasan (investasi) butuh hampir Rp1,7 triliun dalam tempo kurang lebih 10 tahun," ungkap Erzaldi.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Wisatwan tiba di Belitung.
2. Salah satu sport tourism yang bisa dilakukan di Tanjung Kelayang, Belitung.
3. KEK Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung, Babel.
0 komentar:
Posting Komentar