Festival Tanjung Kelayang 2018 Dongkrak Pamor Batik Sepiak
Festival Tanjung Kelayang 2018 bukan hanya mengangkat daya tarik pesona alam bahari Belitung, pun batik aslinya yakni Sepiak hingga pamornya kian terdongkrak.
Faktanya apa? Tenang, ada 2 koq faktanya.
Pertama, saat peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (5/11), Sepiak Belitong itu disuguhkan dalam sesi pagelaran busana yang diperagakan para model perempuan dan laki-laki dari Belitung.
Para modelnya mengenakan busana Sepiak Belitong yang merupakan brand fashion asli Belitung rancangan Bella Kartika Aprilia (29).
"Sepiak Belitong ini berdiri sejak 2010. Sepiak sendiri diambil dari bahasa lokal yang berarti Sebagian, yang merupakan filosofi usaha ini untuk selalu berbagi dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar," ujar Bella kepada TravelPlus Indonesia disela-sela fashion show rancangannya di peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018.
Kata perempuan lulusan farmasi ini, motif yang diangkat pada produk Sepiak Belitong ditujukan untuk menjaga khasanah budaya lokal yaitu berupa alam dan budaya Belitong.
"Di fashion show kali ini Sepiak Belitong menampilkan busana batik bermotif daun Simpor dan Keremunting yang merupakan flora khas Belitung serta busana dari kain ecoprint," terang Bella yang berhijab ini.
Semantara aksesoris yang dipakai para model, sambungnya merupakan hasil kolaborasi dengan pengrajin Tikar Lais dan Kaolin atau keramik asli Belitung.
Menurut Bella terdapat tiga jenis kain produksi Sepiak Belitong yang dijualnya yakni kain batik, kain bermotif batik, dan kain ecoprint.
"Masing-masing jenis kain tersebut punya perbedaan dari segi pembuatan," terangnya.
Kalau kain batik dibuat menggunakan lilin melalui proses cap. Setelah itu tahap pencoletan atau pewarnaan lalu ditutup dengan water glass.
"Proses terakhir pelorotan sampai jadi batik," ujarnya.
Sementara kain bermotif batik, proses pembuatannya tidak menggunakan lilin.
Lain lagi dengan kain ecoprint. Kainnya dihasilkan dari menempelkan daun pada kain sehingga tercipta motif asli daun tersebut.
"Daun yang kami gunakan antara lain daun Jati, Simpor, Ketapang, Kesumba, dan lainnya yang merupakan daun dari pepohonan asli Belitong," bebernya.
Pewarnanya pun langsung dari daun tersebut. "Warnanya benar-benar alami dan tidak bisa dikontrol, kadang bisa oranye, hijau, coklat atau juga ungu," ungkapnya.
Selain dalam bentuk kain, Sepiak Belitong juga memproduksi bermacam produk dari ketiga jenis kain tersebut seperti baju, kerudung, syal, tas, dan sejumlah kreasi lainnya.
"Wisatawan bisa membelinya di gerai kami di Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk. Bisa juga di KV Senang, Hotel Bahamas, dan Hotel BW Suite. Kalau di Jakarta produk kami ada di Gedung Smesco dan sejumlah pameran," jelas Bella.
Harganya amat terjangkau. "Untuk busana produksi Sepiak Belitong baik berupa kain ataupun baju berkisar mulai Rp 150 ribu sampai Rp 1 juta," tambah Bella.
Fakta yang kedua, di perhelatan Festival Tanjung Kelayang 2018 yang digelar Pemkab Belitung dan didukung Kemenpar dan Pemprov Bangka Belitung (Babel) selama 5 hari, pada 15 - 19 November ini, Sepiak Belitong juga akan ditampilkan dalam sebuah pagelaran busana.
"Iya benar, di Festival Tanjung Kelayang tahun ini kami akan fashion show pada tanggal 18 November di kawasan Pantai Wisata Tanjung Kelayang," terang Bella.
Wisatawan yang datang ke Belitung pas penyelenggaraan Festival Tanjung Kelayang 2018 bisa menyaksikan fashion show tersebut.
"Jangan lupa borong pula kain dan baju serta pernak-pernik produksi Sepiak Belitung buat cinderamata," ucap Bella yang pernah berpameran di Jepang dan baru-baru ini mendapatkan penghargaan nasional sebagai pemenang pertama Wirausaha Muda Mandiri kategori Industri Kreatif tahun 2018.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Fashion show busana dari berbagai kain produksi Sepiak Belitong, rancangan Bella Kartika Aprilia dalam peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta.
2. Bella Kartika Aprilia perancang busana sekaligus pemilik usaha Sepiak Belitong, brand fashion batik asli Belitung.
Faktanya apa? Tenang, ada 2 koq faktanya.
Pertama, saat peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (5/11), Sepiak Belitong itu disuguhkan dalam sesi pagelaran busana yang diperagakan para model perempuan dan laki-laki dari Belitung.
Para modelnya mengenakan busana Sepiak Belitong yang merupakan brand fashion asli Belitung rancangan Bella Kartika Aprilia (29).
"Sepiak Belitong ini berdiri sejak 2010. Sepiak sendiri diambil dari bahasa lokal yang berarti Sebagian, yang merupakan filosofi usaha ini untuk selalu berbagi dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar," ujar Bella kepada TravelPlus Indonesia disela-sela fashion show rancangannya di peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018.
Kata perempuan lulusan farmasi ini, motif yang diangkat pada produk Sepiak Belitong ditujukan untuk menjaga khasanah budaya lokal yaitu berupa alam dan budaya Belitong.
"Di fashion show kali ini Sepiak Belitong menampilkan busana batik bermotif daun Simpor dan Keremunting yang merupakan flora khas Belitung serta busana dari kain ecoprint," terang Bella yang berhijab ini.
Semantara aksesoris yang dipakai para model, sambungnya merupakan hasil kolaborasi dengan pengrajin Tikar Lais dan Kaolin atau keramik asli Belitung.
Menurut Bella terdapat tiga jenis kain produksi Sepiak Belitong yang dijualnya yakni kain batik, kain bermotif batik, dan kain ecoprint.
"Masing-masing jenis kain tersebut punya perbedaan dari segi pembuatan," terangnya.
Kalau kain batik dibuat menggunakan lilin melalui proses cap. Setelah itu tahap pencoletan atau pewarnaan lalu ditutup dengan water glass.
"Proses terakhir pelorotan sampai jadi batik," ujarnya.
Sementara kain bermotif batik, proses pembuatannya tidak menggunakan lilin.
Lain lagi dengan kain ecoprint. Kainnya dihasilkan dari menempelkan daun pada kain sehingga tercipta motif asli daun tersebut.
"Daun yang kami gunakan antara lain daun Jati, Simpor, Ketapang, Kesumba, dan lainnya yang merupakan daun dari pepohonan asli Belitong," bebernya.
Pewarnanya pun langsung dari daun tersebut. "Warnanya benar-benar alami dan tidak bisa dikontrol, kadang bisa oranye, hijau, coklat atau juga ungu," ungkapnya.
Selain dalam bentuk kain, Sepiak Belitong juga memproduksi bermacam produk dari ketiga jenis kain tersebut seperti baju, kerudung, syal, tas, dan sejumlah kreasi lainnya.
"Wisatawan bisa membelinya di gerai kami di Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk. Bisa juga di KV Senang, Hotel Bahamas, dan Hotel BW Suite. Kalau di Jakarta produk kami ada di Gedung Smesco dan sejumlah pameran," jelas Bella.
Harganya amat terjangkau. "Untuk busana produksi Sepiak Belitong baik berupa kain ataupun baju berkisar mulai Rp 150 ribu sampai Rp 1 juta," tambah Bella.
Fakta yang kedua, di perhelatan Festival Tanjung Kelayang 2018 yang digelar Pemkab Belitung dan didukung Kemenpar dan Pemprov Bangka Belitung (Babel) selama 5 hari, pada 15 - 19 November ini, Sepiak Belitong juga akan ditampilkan dalam sebuah pagelaran busana.
"Iya benar, di Festival Tanjung Kelayang tahun ini kami akan fashion show pada tanggal 18 November di kawasan Pantai Wisata Tanjung Kelayang," terang Bella.
Wisatawan yang datang ke Belitung pas penyelenggaraan Festival Tanjung Kelayang 2018 bisa menyaksikan fashion show tersebut.
"Jangan lupa borong pula kain dan baju serta pernak-pernik produksi Sepiak Belitung buat cinderamata," ucap Bella yang pernah berpameran di Jepang dan baru-baru ini mendapatkan penghargaan nasional sebagai pemenang pertama Wirausaha Muda Mandiri kategori Industri Kreatif tahun 2018.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Fashion show busana dari berbagai kain produksi Sepiak Belitong, rancangan Bella Kartika Aprilia dalam peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta.
2. Bella Kartika Aprilia perancang busana sekaligus pemilik usaha Sepiak Belitong, brand fashion batik asli Belitung.
0 komentar:
Posting Komentar