. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 05 November 2018

Wismannya dari 73 Negara Tapi Belitung Kekurangan Pemandu Berbahasa Asing

Belitung semakin menjadi destinasi incaran wisatawan mancanegara (wisman). Buktinya wisman yang datang ke Belitung dari Januari sampai Oktober tahun ini tercatat puluhan ribu dan berasal dari 73 negara.

Untuk sementara ini wisman terbanyak yang datang ke Belitung justru dari Korea. Kemudian dari negeri jiran, Eropa, Arab, China, dan lainnya.

Jumlah wismannya diperkirakan akan bertambah dua kali lipat tahun depan. Tapi sayangnya Belitung masih sangat kekurangan pemandu wisata berbahasa asing.

Realita membanggakan sekaligus memprihatinkan itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Ir. Hermanto kepada TravelPlus Indonesia disela-sela mengikuti peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (5/11).

"Kendala kita terutama memang masih di SDM pariwisatanya. Salah satunya ketersediaan pemandu wisata yang berpengalaman dan cakap berbahasa asing," ungkap Hermanto.

Melihat tren wisman yang datang, lanjut Hermanto maka pemandu wisata yang dibutuhkan Belitung bukan hanya yang pandai berbahasa Inggris, pun bahasa lain seperti Korea, Arab, Mandarin, dan lainnya.

"Untuk pemandu wisata yang cakap berbahasa Korea, Arab, dan Mandarin untuk mengantisipasi tahun depan kita butuh masing-masing antara 20 sampai 30 orang. Kalau pemandu wisata yang jago berbahasa Inggris, kita pun masih perlu sekitar 10 sampai 20 orang," terang Hermanto.

Kebutuhan pemandu wisata tersebut juga untuk mengantisipasi kedatangan wisman ke Belitung tahun depan, mengingat akan ada beberapa event bertaraf internasional antara lain Pesona Belitung Beach Festival, International Triatlhon, Wonderful Sail to Indonesia, dan Festival Tanjung Kelayang.

"Apalagi sudah ada penerbangam langsung dari Singapura 4 kali dalam seminggu ke Belitung, pasti wisman yang datang tahun depan akan membengkak," tambahnya.

Gun memenuhi kebutuhan pemandu wisata berbahasa asing tersebut, sambung Hermanto diperlukan pelatihan yang serius.

"Tak cukup sekadar bimbingan teknis tapi benar-benar pelatihan yang mendalam agar bisa mencetak pemandu-pemandu wisata berbahasa asing yang andal," tambahnya.

Untuk itu diperlukan dukungan dari pihak-pihak terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Kementerian Tenaga Kerja.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Johan.

Menurut Erzaldi Babel secara keseluruhan SDM pariwisata  baik di tingkat Provinsi Babel maupun di kabupaten masih terbatas, terutama SDM yang mampu menciptakan dan mengemas event-event bertaraf nasional apalagi internasional.

"Oleh karena itu kita butuh  pendampingan dari pusat, baik itu koreografer, perancang parade budaya, penata musik dan lainnya dari pusat yang bertaraf nasional agar event-event di Babel semakin bermutu dan berkelas dunia," tambah Erzaldi.

Festival Tanjung Kelayang 2018 secara resmi diluncurkan Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara didampingi Erzaldi, Bupati Belitung H. Sahani Saleh, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar I NiWayan Giri Adnyani, dan Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis

Captions:
1. Selamat datang di Belitung.
2. Peluncuran Festival Tanjung Kelayang 2018 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP