Penanganan Korban Gempa Lombok, Membuah Bibir di Malaysia
Aksi tanggap penanganan korban pasca-gempa berskala 6,4 Skala Richter (SR) di Lombok yang dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) atas arahan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjadi buah bibir di Malaysia.
Hal itu terungkap dari laporan langsung dari Malaysia kepada Menpar Arief Yahya lewat pesan WA, Sabtu (2/8) pagi.
"Bapak Mentri. Izin saya melaporkan. Ada beberapa point penting yang menjadi buah bibir masyarakat Malaysia pasca-gempa Lombok yang saya rangkum dari kedatangan saat mengantar jenazah, sampai semalam saat saya dijamu makan malam oleh petinggi Maybank dan Petronas, dimana ada beberapa di antara mereka saat kejadian gempa, sedang bersiap-siap berangkat mendaki dari Sembalun sebanyak 20 orang dalam satu group, " jelas isi pesan itu yang TravelPlus Indonesia peroleh dari Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar Guntur Saksi saat mengikuti acara Orientasi & Outbound 2018 di Rancaupas, Kabupaten Bandung.
Point pertama di pesan itu antara lain berbunyi bahwa belum pernah menemukan bangsa yang menomorsatukan tamu mulai dari makanan, seluruh pelayanan yang maksimal, dan free, kecuali di Indonesia saat musibah gempa terjadi.
"Tak cuma itu, juga memberikan penginapan gratis bagi wisatawan, berikut dengan makan minum," isi pesan itu lagi.
Selanjutnya, mengantar jenazah mulai dari pelayanan di rumah sakit, mensolatkan sampai pemakaman selesai, dan takziyah kepada keluarga korban.
Seluruh masyarakat disana pun bahu membahu menolong tanpa pamrih.
"Akhirnya terpaksa saya buka kartu: ini adalah amanat dan perintah lansung dari Menteri Pariwisata RI Bpk Arief Yahya yang selalu jadi pedoman di otak kita orang-orang pariwisata di Indonesia, saat beberapa kali musibah terjadi, yaitu perlakukan pelanggan-pelanggan setia dengan baik agar mereka tetap nyaman apalagi dalam suasana musibah," lanjut isi pesan itu.
Dan beliau (Arief Yahya-red), mulai hari Ahad saat gempa, terus menerus memberikan komando dan mengawasi dengan detail standard pelayanan di lapangan.
"Salam takzim dan tahniah dari masyarakat Malaysia berikut dengan awak media untuk Bpk (Arief Yahya-red) yang kami banggakan. Salam dari Bandar ICT Shah Alam Selangor," begitu isi penutup pesan bermakna terimakasih sekaligus pujian buat Arief Yahya itu.
Sebagaimana TravelPlus Indonesia singgung di tulisan sebelumnya, Menpar Arief Yahya memang langsung bergerak cepat dengan mengaktivasi Tim Crisis Center Kemenpar untuk menangani korban gempa lombok yang terjadi pada Minggu, 29 Juli 2018, sekitar pukul 05.47 WIB.
Dia menerapkan penanganan erupsi Gunung Agung, Bali lalu sebagai model penanganan korban Gempa di Gunung Rinjani, Lombok.
Dia pun langsung menunjuk Kepala Dinas Provinsi (Kadisprov) NTB dan Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok untuk memimpin proses penanganan korban wisatawan yang sedang berlibur dan terjebak di Rinjani.
Dia juga menurunkan Foodtruck Poltekpar Lombok untuk menyiapkan makanan dan menjemput wisatawan di Sembalun.
Ada 8 hotel (Golden Palace, Lombok Raya, Idoop, Lombok Plaza, Santika, Fave, Puri indah dan Grand Legi) yang disiapkan menampung para wisatawan korban gempa dengan memberi Free Of Charge ( FOC) alias gratis sehari, dan selanjutnya memberi diskon terbaik, dari 25% sampai maksimal 50%.
Sebanyak 9 wisman Malaysia menginap di Golden Palace, dan 5 wisman lainnya di Lombok Plaza.
Asosiasi Industri Pariwisata NTB turut mengantarkan wisatawan itu sampai ke terminal terdekat dari Lombok. Bahkan, mengantar langsung 1 jenazah wisman asal Malaysia sampai ke Kuala Lumpur bersama rombongan.
Alhasil penanganan itu membekas positif di hati wisman Malaysia.
Naskah & fo: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar