Ini Catatan Eko Supriyanto Tentang Kualitas Peserta Parade Tari Nusantara 2018
Parade Tari Nusantara 2018 yang diikuti 28 provinsi di Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta, Minggu (19/8) mendapat penilaian tersendiri dari Eko Supriyanto, salah satu jurinya.
Koreografer berkelas internasional ini menilai kualitas peserta terutama penata tarinya semakin baik, terutama dalam pengunaan properti yang semakin minimalis.
Pemilik akun Instagram (IG) @ekopece ini mengatakan semua koreografer yang menampilkan hasil penataan tariannya dalam Parade Tari Nusantara (PTN) ke 37 ini sudah mulai semakin percaya dengan keistimewaan olah tubuh para penarinya.
"Penggunaan propertinya semakin sedikit, semakin minimalis. Tidak seperti PTN tahun kemarin, terlalu kebanyakan propertinya," ungkap Eko.
Menurut penari profesional yang pernah terlibat dalam tur konser "Drowned World" penyanyi Madonna tahun 2001 lalu ini, semakin maksimal dan tepat menggunakan olah tubuh dalam sebuah tarian akan semakin bagus.
"Olah tubuh itu lebih puitis, lebih memberikan apresiasi, prespektif, dan interprestasi yang berbeda dibanding properti," ujarnya.
Sebuah tarian, lanjutnya tidak harus selalu di-support oleh berbagai properti yang sudah jelas-jelas mengatasnamakan simbol, dan itu tidak bisa diubah.
Kata dosen tetap di Jurusan Tari dan Pasca-Sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini, penggunaan properti yang semakin minimalis, merupakan kemajuan yang luar biasa dari peserta khususnya para penata tari yang tampil di PTN kali ini.
"Percayalah tubuh penari itu mampu menampilkan sesuatu yang jauh lebih kompleks. Imajinasi bisa lebih kita maksimalkan dibanding penggunaan properti," tambahnya.
Lebih lanjut, pria 47 tahun yang baru saja sukses menampilkan tarian kolosal pada Pembukaan Asian Games ke 18 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta ini menyatakan ajang PTN sangat membantu para seniman tari dalam mengembangkan kreativitasnya.
"Kegiatan semacam ini bukan hanya membuat kreativitas para seniman tari dalam berkarya terus berkelanjutan, pun menjadi wadah pembaharuan atau update dari kekaryaan sang seniman tari," terangnya.
Keberadaan dan keberlangsungan PTN ini penting, karena kreativitas atau inovasi karya-karya tari terbaru dari para seniman tari akan terus terbaca.
Apalagi yang tampil di PTN ini merupakan tim tari terbaik yang terpilih melalui proses penyeleksian kemudian mewakili masing-masing daerah/provinsinya.
"Keberadaan PTN dan kondisi kondusif seperti ini harus terus dirawat," imbaunya.
Ditinjau dari sisi penataan musik, rias, dan kostum para penari di PTN tahun ini, sambung Eko, juga kian berkualitas.
"Tatanan musiknya semakin menyatu, memperkuat pesan tarian itu. Begitupun dengan tata rias dan kostumnya," ungkapnya.
Menurut koreografer yang tengah mengerjakan karya terbarunya yakni "Body of Borders" bersama penari dari Belu, NTT dan Timor Leste yang akan premiere di Melbourne Australia pada Maret 2020 mendatang ini, dalam membuat/mengemas sebuah tari sedapat mungkin seperti orang sedang jatuh cinta.
"Karya atau pementasan tari yang sedang digarap harus bisa menimbulkan rasa kangen dan bikin kepingin terus berlatih, belajar, dan menggali terus hingga melahirkan karya tari yang berkualitas," terangnya.
Di ujung catatannya, penata tari yang juga tengah mempersiapkan karya terbaru berjudul "On Duty" yang akan dipentaskan perdana di Sydney Festival, Januari 2020 mendatang ini berharap peserta PTN tahun depan akan jauh lebih banyak dan tentunya semakin berkualitas lagi.
Selain Eko, dewan juri PTN 2018 juga terdiri atas Wiwiek Sipala, Frans Sartono, Setyastuti, dan Sigit Gunarjo.
Semuanya sepakat, kualitas peserta PTN tahun ini semakin bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Mereka pun berharap PTN ini bisa terus digelar TMII dan sejumlah pihak pendukung dengan hadiah uang pembinaan yang juga semakin meningkat.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Eko Supriyanto tengah menyampaikan peningkatan kualitas peserta Parade Tari Nusantara ke 37.
2. Salah satu tim tari yang tampil di PTN 2018 di Sasono Langen Budoyo, TMII Jakarta, Minggu (19/8).
3. TravelPlus Indonesia berfoto bersama Eko Supriyanto (dok. sobatbudaya).
4. Penyerahan piala kepada para pemenang PTN 2018.
0 komentar:
Posting Komentar