. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 08 Agustus 2018

Aceh Expo PKA 2018 Tak Cuma Jual Aneka Kerajinan Khas Tanah Rencong

Tak punya banyak waktu keliling 23 kabupaten dan kota se-Aceh untuk borong aneka kerajinannya masing-masing? Tenang.., kunjungi saja Aceh Expo, tuntas sudah.

Kok bisa? Soalnya di Aceh Expo yang merupakan salah satu pameran utama  Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 2018 ini merupakan ajang promosi produk-produk unggulan berbasis industri kreatif, budaya dan pariwisata dari sejumlah kabupaten dan kota yang ada di Aceh.

Coba saja mampir ke stand Kota Langsa. Di sana tersaji aneka kerajinan tangan  dan anek kuliner yang bisa dijadikan buah tangan untuk keluarga, kerabat, dan sahabat.

Menurut Fauzia dari Dewan Kerajian Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Langsa dari sekian banyak kuliner Kota Langsa yang menjadi andalan untuk oleh-oleh ntara lain Terasi dan Sirup Mangrove

"Terasinya dari udang sabu semacam udang rebon. Harganya 1 pak 10 ribu isi 200 gram, " terang Fauzia.

Sementara Sirup Mangrove, lanjut Fauzia, harganya Rp 15 ribu isi 300 mili.

Untuk kerajinan tangannya, Kota Langsa punya kair bordir dengan motif khas yaitu pucuk rebung.

Kainnya berupa bawahan yang sudah siap pakai untuk perempuan. "Harga per lembarnya Rp 250 ribu," kata Fauzia.

Selain itu ada kain hiasan dinding bermotif Pucuk Rebung juga dengan harga Rp 120 ribu per item.

"Kalau mau beli langsung ke Kota Langsa juga bisa, tepatnya di Galeri Dekranasda di dekat taman Hutan Lindung," terangnya.

Lain lagi di stand Aceh Timur. Di sana bisa ditemui kerjinan tikar oandang beraneka warna. Harganya Rp 175 ribu per lembarnya.

Sementara di stand Aceh Besar, bukan cuma bisa memborong aneka Rencong juga bisa melihat proses pembuatannya.

Selain aneka kuliner dan kerajinan tangan, hampir semua stand kabupaten dan kota ae-Aceh juga memanfaatkan pameran ini untuk mempromosikan objek-objek wisatanya.

Coba saja tengok stand Kota Banda Aceh dan Kota Sabang.

Kedua kota ternama di Aceh ini mempromosikan sejumlah objek city tour-nya.

Bahan promosinya beragam, ada foto-foto objek wisata andalan masing-masing, leaflet, booklet dan brosur.

Beberapa stand juga memajang putra/putri pariwisatanya yang bertugas menjelaskan informasi objek-objek wisata di daerahnya sekaligus membagikan bahan promosi tersebut.

Selain stand kabupaten dan kota, juga ada sejumlah stand lainnya dari berbagai instansi dan balai, salah satunya Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.

Di stand BPNB Aceh yang mengangkat tema "Benang Merah Peradaban Islam di Nusantara", pengunjung bisa melihat aneka naskah kuno yang ditempatkan dalam kotak kaca.

Selain itu juga ada musaf Al-Quran kuno, informasi terkait 12 Kerajaan Islam yang besar di Nusantara, dan alat musik pukul Rapai atau semacam rebana khas Aceh.

Nah, mumpung Aceh Expo PKA 2018 masih berlangsung sampai 15 Agustus, segeralah datang untuk memborong aneka kuliner dan kerajian tangan khas masing-masing kabupaten dan kota se-Aceh.

Aceh Expo ini terbuka untuk umum dan gratis. Jam buka pamerannya pukul 9 pagi dan tutupnya pukul 10 malam,

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: adji & widi

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP