Inilah Para Pemenang Belitong Geopark International Kayak Marathon 2018
Peserta Belitung Geopark International Kayak Marathon BGKIM 2018 kategori Perahu Tradisional (Kano) Jukung asal Tanjung Kelayang bernama Sukri berhasil menyabet juara I dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp 14 juta.
Juara keduanya Hairul (hadiah 9 juta) dan Suradi (juara 3 hadiah 4 juta).
Bupati Belitung H. Sahani Saleh didampingi Ketua Panitia (BGIKM) 2018 Ade Satari memberikan hadiah kepada para pemenang kategori tersebut dalam acara penutupan sekaligus pemberian hadiah yang berlangsung di Hotel Santika Premier, Belitung, Sabtu (28/7) malam.
H. Sahani Saleh mengatakan BGIKM yang mendapat dukungan antara lain dari Kementerian Pariwisata akan menjadi sport tourism event tahunan.
"Untuk tahun depan kita akan melakukan berbagai promosi agar peserta mancanegaranya semakin bertambah," ujar H. Sahani Saleh kepada TravelPlus Indonesia.
Adapun pemenang pertama Kategori K1 adalah Moh Azlan Ibrahim dari Malaysia dan memperoleh hadiah Rp 7,5 juta.
Kemudian John Horsfall (juara 2 dari Trinidat hadiah 5 juta) dan Mummy (juara 3 dari Indonesia hadiah 2,5 juta).
Kategori K2: Rizal Ismail & Moh Azwan Ibrahim (juara 1 dari Malaysia dgn hadiah 10 juta), Moh Fazwan bin Idris & Chaerul Salam (juara 2 dari Malaysia hadiah 7,5 juta) serta Nikman Hafizi & Muh Daniel (dari Indonesia juara 3 hadiah 5 juta).
Kategori Stand Up Paddle (SUP) exhibition: Umbu (juara 1), Niko (14 thn peserta termuda dr Indonesia juara 2) dan Hanif (juara 3).
Juara pertamanya mendapat sebuah sampan SUP dari sponsor.
Kategori SUP Women pemenangnya Khaty dari Skoci.
Sementara Pemenang Piala Bergilir atau juara umum untuk kategori K1adalah Moh Azlan Ibrahim dari Malaysia.
Untuk kategori K2, pemenangnya Rizal Ismail & Moh Azwan Ibrahim juga dari Malaysia. Sedangkan kategori Perahu Tradisional (kano) Jukung adalah Sukri dari Indonesia tepatnya dari Tanjung Kelayang.
Moh Azlan Ibrahim mengatakan keistimewaan BGIKM 2018 ini terutama lokasi lombanya.
"Tempatnya berpemandangan cantik, banyak pulaunya", ungkap Moh Azlan.
Acara penutupan BGIKM 2018 antara lain disemarakkan dengan suguhan Tari Rentak Besimpuh yang ditarikan 3 penari perempuan dan 3 penari pria dari Sanggar Marga Gemilang Grismantara (MGG) Belitung.
Menurut Marga Juita, koreografer sekaligus ketua sanggar MGG Belitung, tarian berdurasi 5 menit ini menceritakan muda-mudi Melayu Belitung yg menjunjung marwah di Bumi Laskar Pelangi.
Selain tarian tersebut, para penari sanggar yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman, Gang Paijin, Desa Perawas, Tanjung Pandan, Belitung ini juga akan membawakan satu tarian lagi.
"Tarian kedua berjudul Tari Tandak Benderang yg mengangkat tentang tari lilin, masih tradisi Melayu di sini, " ungkap Marga Juita.
0 komentar:
Posting Komentar