. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 29 Juli 2018

Bukit Peramun, Pilihan Tepat Berwisata Selfie, Petualangan hingga Minat Khusus

Tempat saya berdiri ini adalah  selfie spot tertinggi di Bukit Peramun. Rasanya ngeri-ngeri asoy lantaran rada goyang-goyang saat diterpa angin. Di kanan bawahnya jurang berselimut belantara hutan.

Bukit Peramun, merupakan sebuah bukit yang memiliki puncak tertinggi berupa singkapan Boulder Granit pada ketinggian 129 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Dari puncaknya, saat cuaca cerah wisatawan dapat melihat beberapa pulau di perairan Belitung termasuk Pulau Lengkuas dengan mercusuar putihnya serta dapat menyaksikan pesona matahari tenggelam.

Objek wisata yang baru dibuka awal tahun lalu ini punya bermacam selfie spot yang menarik.

Ragam selfie spot di objek wisaya yang dikelola oleh Arsel Comunity ini antara lain jembatan gantung, bukit kembar, batu ampar, dan puncak bukit. 

Di Batu Ampar ada spot mobil sedan yang dipancang di tepian puncak batu besar di ketinggian 100 Mdpl. Spot satu ini paling ramai peminatnya selain puncaknya.

Wisatawan bisa menaiki mobil itu, seakan-akan terbang di atas kelebatan hamparan hutan di bawahnya. 

Menurut Yudi, koordinator lapangan Bukit Peramun, pengunjung yang berfoto di spot mobil sedan tersebut dikenakan tarif Rp 10 ribu per orang.

"Beberapa spot lainnya di kenakan tarif Rp 5 ribu per orang," terang Yudi kepada TravelPlus Indonesia

Buat yang senang berwisata petualangan, bisa menjajal lintasan geotrack hiking dan geotrack sepeda gunung dengan starting point dari puncak bukit (batu kembar) menuju Bukit Langkang dengan menyusuri lembah arah hutan alam Bulin berusia ratusan tahun.

Selanjutnya menyusuri jalan setapak Taman Kehati Belitung dengan jarak sekitar 1,8 Km.

Geotrack hiking-nya berupa berpetualang berjalan kaki (hiking) menyusuri jalur bebatuan granit di Lembah Ara Bulin Peramun sampai dengan Bukit Langkang.

Bisa juga menyusuri sejumlah seperti Goa Dinosaurus, Kelayang, Kelelawar, dan Goa Kera serta melewati celah formasi batu granit berukuran raksasa serta Hutan Bulin.

Wisatawan, mahasiswa ataupun peneliti juga bisa melakukan penelitian atau wisata edukasi.

Pasalnya di Bukit Peramun ini terdapat banyak tanaman lokal berkhasiat obat yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat secara turun temurun.

"Ada sekitar 147 tanaman disini, 60-an di antaranya sudah dikasih kode atau label nama," terang Yudi.

Wisatawan juga bisa melakukan wisata minat khusus yakni mengamati Tarsius atau Pelilean.

"Pengamatan dilakukan malam hari karena Tarsius itu makhluk noctural yang keluar pada malam hari mulai pukul 7 sampai 9 malam untuk mencari makan," ungkap Yudi.

Untuk melakukan pengamatan Tarsius, wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp 100 ribu per orang.

"Kalau selama pencarian Tarsius tidak ditemukan, biaya yang dikeluarkan akan dikembalikan 50%. Soalnya hewan ini amat pemalu dan sangat sulit ditemukan," tambah Yudi.

Selama proses pencarian, lanjut Yudi lebih dari 30 orang anggota Arsel Comunity akan menyebar ke sekitar lokasi untuk mencari keberadaan tarsius.

Selain Tarsius, kawasan hutan Bukit  Peramon juga dihuni sejumlah hewan lain.

"Ada 8 jenis ular, 12 jenis burung, 6 jenis ikat tawar atau darat, 3 je is primata, Kancil, dan Rusa. Bahkan dulu banyak Trenggilingnya," ungkap Yudi.

Arsel Comunity selaku pengelola Bukit Peramun terdiri atas 26 orang.

Menurut ketuanya Adi Darmawan, Bukit Peramon sudah difasilitasi dengan toilet, jalur trek, warung kopi khas Belitung, mushola, dan sejumlah kantung sampah di jalur trek.

"Ada juga rumah pohon sebagai tempat beristirahat," terang Adi.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Bukit Peramun, lanjut Adi masih didominasi wisatawan nusantara (wisnus).

Namun wisatawan mancanegara (wisman) pun mengalami peningkatan setahun belakangan ini. 

"Ada sekitar 30-an turis asing setiap bulan yag datang ke sini, terutama dari Eropa. Harga tiket masuk dan lainnya disamakan dengan wisnus," jelas Adi.

Pantauan TravelPlus Indonesia, meskipun belum berstatus destinasi digital, namun pengemasan dan promosi Bukit Peramun sudah sangat digital.

Kendalanya cuma koneksi internetnya belum begitu lancar.  Menurut Adi perlu ada satu tower BTS Telkomasel di sekitar sini, untuk mengatasi masalah itu.

Menariknya lagi, jalur trek di Bukit  Peramon ini bersih dari sampah. 

Travel Tips
Akses ke objek wisata alam Bukit Peramun yang terletak di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terbilang mudah karena sudah ada jalan beraspal cukup mulus.

Lokasinya berjarak sekitar 21 Km dari pusat Kota Tanjungpandan, Ibu Kota Kabupaten Belitung.

Penunjung bisa menyewa mobil travel dari bandara ke lokasi. Tarifnya 500 ribu per hari.

Untuk mencapai puncaknya, dari tempat parkir kendaraan, wisatawan harus berjalan kaki alias trekking sekitar 40 menit.

Wisatawan yang ingin berkunjung ke Bukit Peramun, cukup membayar Rp 10 ribu per orang dan akan diberikan gelang penanda

Objek ini buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore, kecuali hari Jumat tutup untuk penataan dan pembersihan jalur trek.

Wisatawan yang berminat melakukan wisata penelitian akan dipandu pemandu lokal yang paham dan berpengalaman tentang jenis dan khasiat tanaman setempat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: nanang & florida

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP