. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 30 Juli 2018

Inilah 'Brankas' Mercusuar Pulau Lengkuas

Tak bisa disangkal, salah satu pesona sekaligus pemercantik dan pembeda Pulau Lengkuas dengan sejumlah pulau di perairan Belitung itu, ya karena menara suar atau mercusuarnya.

Bangunan jangkung berwarna putih berusia 136 tahun itu hingga kini masih tegar berdiri dan boleh dibilang menjadi daya pikat sekaligus salah satu alasan mengapa wisatawan nusantara pun mancanegara berbondong-bondong bertandang ke Pulau Lengkuas.

Berdasarkan Surat Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan di Jakarta tanggal 20 Juni 2017 dan ditandatangani Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok Boedhi Setiadjid yang tertempel di dinding mercusuar, tercantum 13 poin antara lain pengunjung boleh naik Mercusuar Pulau Lengkuas namun dibatasi hanya sampai lantai 3.

Memurut Herman, salah seorang penjaga Mercusuar Pulau Lengkuas yang asli orang Betawi, Jakarta, waktu kunjungan ke Mercusuar setinggi 60 meter ini mulai pukul 8 pagi sampai 4 sore, setiap hari.

"Sebelum masuk dan naik mercusuar yang dibangun tahun 1882 ini, pengunjung diwajibkan melepas sandal/sepatu dan mencuci/membersikan kaki terlebih dahulu," terang Herman.

Di dalam mercusuar dari lantai dasar sampai 3 tidak ada apa-apa. Kosong melompong. Hanya ada anak tangga bercat hijau dan kaca jendela di setiap lantainya.

Ada 213 anak tangga sampai puncak mercusuar yang berlantai 19. Di luar mercusuar ada beberapa bangunan, termasuk tempat penjaga mercusuar tinggal.

Di salah satu ruang kosong berada tepat di depan pintu masuk mercusuar terdapat foto-foto  mercusuar lainnya yang ada di Pulau Belitung seperti Mercusuar Pulau Mendanau atau Lancor yang berada di Desa Goal, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung;  Mercusuar Pulau Sumedang di Kecamatan Mambalong, Kabupaten Belitung, dan tentu saja foto lama Mercusuar Pulau Lengkuas yang diabadikan/difoto tahun 1954.

Selain itu ada beberapa foto mercusuar yang berada di Pulau Bangka seperti foto Mercusuar Pulau Pelepas atau Pulau Nangka yang berada di Kecamatan Selam Kabupaten Bangka Tengah; Mercusuar Tanjung Ular di Kecamatan mentok, Kabupatan Bangka; Mercusuar Tanjung Kelian di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Mercusuar Pulau Besar di Desa Batu Ketumpang, Kabupaten Bangka Selatan; dan Mercusuar Pulau Dapor di Kecamatan Toboali, Bangka.

Hampir semua mercusuar tersebut berada di wilayah Distrik Navigasi Klas 1 Tanjung Priok, kecuali Mercusuar Tanjung Kelian dan Mercusuar Tanjung Ular yang masuk wilayah Distrik navigasi Klas 1 Palembang.

Masih di ruangan itu, ada beberapa foto orang Belanda salah satunya foto  Ir. C. de Groot yang membangun mercusuar ini.

Itulah isi 'brankas' Mercusuar Pulau Lengkuas yang masih ada sampai sekarang.

Lalu kenapa pulau ini nernama Langkuas? Apakah benar larena nanyak tanaman Lengkuas seperti dugaan banyak orang?

Berdasarkan informasi yg berkembang di masyarakat di Desa Tanjung Binga maupun di Desa Tanjung Kelayang, asal kata Lengkuas bermula dari kata Long House (rumah panjang).

Karena dulunya para pekerja yang membangun Mercusuar ini tidak bisa fasih mengucapkan Bahasa Inggris  "Long House".

Lama kelamaan mereka mengucapkannya menjadi Langkuas dan orang Belanda mengikutinya kemudian menamakan pulau ini Langkuas.

Selain berfoto di dalam dan luar Mercusuar, aktivitas lain yang bisa dilakukan pengunjung adalah membeli tukik atau anak penyu untuk dilepasliarkan ke laut.

Tukik-tukik itu ditempatkan di bak plastik sesuai ukuran tukiknya. Harga seekor tukik kecil Rp 50 ribu sedangkan yang agak nesar Rp 100 ribu per ekornya.

Di dekat mercusuar masih di dalam kompleks ada tempat penetasan telur penyu yang ditimbun pasir pantai.

Pulau Lengkuas sendiri dikelilingi pohon kelapa. 

Di luar kompleks mercusuar terdapat pondok kelapa muda H Badul.  Harga sebutir kelapa muda Rp 20 ribu.

Selain itu ada juga yang menjual mie rebus/goreng, pempek, dan pisang goreng yang dipotong kecil-kecil. Di bawah pepohonan ada beberapa tenda dengan kursi dan meja yang disewakan.

Pengunjung juga bisa menyewa tikar untuk alas duduk di pantai berpasir putih kecoklatan.

Di pantainya juga ada bebatuan granit beragam bentuk. Sedangkan di perairannya terdapat beberapa spot snorkeling bahkan diving, salah satunya spot diving kapal karam di kedalaman 17 meter.

Kabarnya kapal yang tenggelam dan karam 10 tahun lalu itu adalah kapal milik orang Indonesia yang berlayar dari Pontianak.

Travel Tips

Pulau Lengkuas masuk wilayah Kabupaten Belitung, Pulau Belitung, Provinsi Kabupaten Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kalau dari Jakarta tercepat menggunakan pesawat sekitar 44 menit menuju Bandara H. AS. Hanandjoedddin.

Dari bandara berstatus internasional tersebut bisa menyewa Avanza Rp 550 ribu per hari sudah termasuk supir dan BBM, kalau Innova Rp 750 ribu per hari.

Untuk sewa mobil travel bisa menghubungi Vikram dari Visit Belitung di no kontak 087831058811.

Kemudian sewa perahu nelayan dari Pantai Tanjung Kelayang untuk keliling sekitar 5 pulau seperti Batu Garuda, Batu Belayar, Pulau Pasir, Pulau Kelayang, Pulau Gede atau Pulau Babi, dan tentu saja Pulau Lengkuas.

"Di Pulau Kelayang ada gua berkolam alami bisa untuk berenang. Kalau mau makan siang bisa di Pulau Gede karena ada restoran. Di Pulau Gede kena cas Rp 20 ribu untuk kopi atau teh, bilasan di kamar bisal, mandi, dan toilet," terang Martin, pemilik perahu yang biasa mengantar wisatawan ke Pulau Lengkuas.

Penumpang perahu diwajibkan mengenakan life jacket yang disewakan Rp 20 ribu per jake.

Untuk sewa perahu nelayan di Pantai Tanjung Kelayang bosa menghubungi Martin di nomor kontak 08136604049.

Sementara menginapnya bisa cari hotel non bintang bertarif Rp 300 ribu per kamar per malam untuk 2 orang atau hotel berbintang dengan tarif 1 juta juga per kamar per malam.

Menurut Martin sejak ada film Laskar Pelangi, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke pulau-pulau di perairan Belitung termasuk Lengkuas.

Jumlah perahu nelayan di Pantai Tanjung Kelayang ada 100 lebih perahu.

"Saat akhir pekan atau liburan kadang perahu habis, sampai diambl dari pantai lain," terang Martin.

Pantauan TravelPlus Indonesia, kelebihan pulau-pulau di perairan Belitung selain berpanorama menawan dengan bermacam bebatuan granit, berlangit biru, dan pantai serta lautnya bersih dari sampah, letaknya pun berdekatan satu sama lain dan ditambah perairannya relatif tenang.

Naskah & foto: adji kurniawan  (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP