. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 05 Februari 2018

Tiga Acara Utama Festival Pulau Penyengat Ini Buat Menjaring Turis Malaysia dan Singapura

Sadar posisinya berada dekat dengan Malaysia dan Singapura, Festival Pulau Penyengat di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini memuat tiga acara khusus untuk menjaring turis dari kedua negara itu.

Ketiga acara utama Festival Pulau Penyengat 2018 yang kental dengan muatan melayunya itu adalah Kompetisi Malay Fashion Carnaval, Parade Melayu, Muslim Fashion, dan Bazar Melayu Fashion.

Sesuai namanya Kompetisi Malay Fashion Carnaval akan menampilkan parade budaya yang mengangkat konten lokal Melayu. Pesertanya akan mengenakan pakaian karnaval yang kreatif bermuatan Melayu.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Tanjung Pinang, Reni Yusneli optimistis ketiga acara utama Festival Pulau Penyengat 2018 tersebut dapat menjaring wisman di wilayah perbatasan.

Faktor pendukungnya, selain jaraknya yang relatif dekat dengan Malaysia dan Singapura, kedekatan kultur dan budaya pun menjadi pertimbangannya. Apalagi, budaya Melayu di wilayah ini masih sangat kental dan tetap dilestarikan.

Festival Pulau Penyengat 2018 yang berlangsung selama 5 hari, mulai 14 sampai 18 Februari dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini juga disemarakkan dengan lebih belasan acara lainnya.

Ada bermacam lomba seperti lomba dayung sampan, pukul bantal di laut, nambat itik di laut, becak motor hias, pangkak gasing, syahril gurindam 12, dan lomba membaca gurindam 12.

Selain itu ada pertunjukan Wayang Cicak, kegiatan klinik sastra, Fashion Malay Penyengat Syawal Serantau, Hunting Photography Penyengat Halal Competition, dan Short Film Netizen Penyengat Halal Competition.

Tak ketinggalan acara Tour Pattern Penyengat Halal Competition dan Khazanah Kompang Melayu.

Sudah sejak lama Pulau Penyengat menjadi salah satu andalan wisata Kota Tanjung Pinang lantaran kaya akan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Riau.

Pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Penyengat Indra Sakti atau Pulau Penyengat Mas Kawin ini pernah menjadi pusat Kerajaan Riau-Lingga.

Catatan sejarah mengungkapkan kalau pulau ini menjadi tempat pertahanan Raja Kecil melawan serangan Tengku Sulaiman dari Hulu Riau pada tahun 1719. Kemudian, sejumlah benteng pertahanan dibangun pada 1782-1784 untuk menghadapi perang melawan Belanda.

Masjid Raya Sultan Riau atau dikenal juga Masjid Pulau Penyengat yang berwarna kuning yang menjadi ikon landmark Pulau Penyengat pun ada di sini sejak 1832. Tak jauh dari masjid ini, ada kompleks makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman.

Ada pula makam Raja Ali Haji dan Gedung Mesiu yang sangat kental dengan sejarah serta Istana Kantor yang dulunya merupakan istana tempat tinggal Raja Ali (1844-1857).

Menurut Reni, Pulau Penyengat mudah sekali dijangkau wisatawan dengan menggunakan kapal hanya 10 hingga 15 menit dari pelabuhan di Kota Tanjung Pinang.

Wisatawan pun bisa mengelilingi Pulau Penyengat dengan menggunakan motor becak. “Tarif 30 ribu rupiah per jam,” pungkas Reni.

Nah, Anda tertarik untuk berkunjung ke Pulau Penyengat? Sebaiknya datang selagi ada festival, biar lebih berkesan.

Setelah itu lanjutkan keliling Kota Tanjung Pinang. Anda juga bisa berwisata religi ke Masjid Raya Dompak di Pulau Dompak, Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang. Dari menara masjidnya Anda bisa melihat seluruh daratan Pulau Dompak beserta Kota Tanjung Pinang yang terhubung dengan jembatan.


Jangan lupa ke Gedung Gonggong yang berlokasi di kawasan Tepi Laut Laman Boenda. Gedung ini kini menjadi ikon landmark Kota Tanjung Pinang selain Tugu Pensil di Jalan Haji Agus Salim.

Paling enak nongkrong di Tepi Laut, water front city-nya Tanjung Pinang ini mulai sore hari.

Tepi Laut merupakan sebuah kawasan pantai buatan yang terletak di garis pantai pusat kota mulai dari Jalan H.Agus Salim menuju Jalan Hang Tuah hingga ke Jalan SM.Amin atau Jalan Samudera.

Di tempat itu, Anda bisa berwisata kuliner street food-nya, terutama siput Gonggong-nya. Selain itu melihat rumah kediaman Gubernur Kepri, gedung perpustakaan, dan resort sambil menikmati pemandangan perairan Selat Riau, Pulau Penyengat, Pulau Terkulai, Pulau Los, Pulau Paku, Senggarang, dan Kampung Bugis.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Masjid Raya Sultan Riau atau dikenal juga Masjid Jami Pulau Penyengat yang berwarna kuning adalah ikon landmark Pulau Penyengat.
2. Tari Melayu khas Pulau Penyengat yang bernuansa Islami.
3. Seporsi Gonggong, salah satu kuliner seafood di Kota Tanjung Pinang.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP