Pantai Nan Rancak Bana di Kota Padang Bukan Cuma Taplau
Padang kini tengah jadi sorotan. Maklum Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ini sedang menjadi tuan rumah penyelenggaraan event tahunan besar bertajuk Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung 4-9 Februari 2018 dengan sederet rangkaian acara terkait.
Sejumlah insan pers dari penjuru Tanah Air dipastikan hadir di HPN 2018. Begitu pun para tokoh dan pejabat penting. Bahkan Presiden Joko Widodo dikabarkan bakal datang dan menginap di kota destinasi utama Sumbar ini.
Salah satu dampak positif dari penyelengaraan HPN 2018, nama Kota Padang pun jadi semakin melambung karena terekspos medsos, blog, dan media massa.
Sektor pariwisatanya pun ikut terdongkrak.
Beberapa obyek wisatanya diperkirakan akan diburu para tamu HPN 2018 yang hadir, termasuk pantai-pantainya yang kini tampil dengan wajah baru, lebih rancak bana (indah sekali).
Selama ini, pantai yang paling tersohor di Padang adalah Pantai Padang yang disebut juga Taplau atau Tapi Lauik alias tepi laut.
Ada beberapa faktor yang membuat nama Taplau lebih menonjol. Pertama lokasinya berada di pusat kota, dekat dengan Ramayana Plaza Andalas, Pasar Raya Padang, dan sejumlah hotel.
Kedua berpanorama sunset yang menggoda dan terdapat sejumlah fasilitas pendukung seperti warung-warung tenda.
Jadi pengunjungnya bisa sekalian berwisata kuliner menikmati aneka makanan kecil seperti seafood, kacang rebus, rujak khas Padang, dan lainnya.
Pantai ini bukan sekadar tempat bersantai. Tapi juga untuk bersosialisasi, mengais rejeki, dan berekspresi seni, bahkan untuk tempat pacaran. dan mencari kenalan/jodoh.
Setiap hari, mulai matahari terbit, sejumlah pedagang ikan hasil tangkapan nelayan menjajakan bermacam ikan di sepanjang jalan di tepi pantai ini.
Ada ikan tuna bermacam ukuran sampai ada yang besarnya sepaha orang dewasa, bawal, kakap, cumi, rajungan, lobster, dan lainnya.
Ketika matahari di atas kepala, sejumlah warung makan di tepi pantai maupun di seberang jalan yang menjajakan aneka masakan khas Minang diserbu pengunjung untuk santap siang.
Warung-warung tersebut juga menjual ikan bakar dan aneka minuman jus dan kelapa muda.
Menjelang sore, pengunjung berdatangan dengan sepeda motor ataupun mobil. Semakin malam semakin ramai, terlebih diakhir pekan atau saat ada acara/hiburan.
Ketiga, wajah Taplau sekarang sangat beda dengan yang dulu.
Sekarang jelas lebih tertata dan lebih bersih serta banyak penambahan fasilitas baru seperti wahana air di danau buatan Campago yanag kabarnya akan menjadi lokasi puncak acara HPN2018.
Sekarang jelas lebih tertata dan lebih bersih serta banyak penambahan fasilitas baru seperti wahana air di danau buatan Campago yanag kabarnya akan menjadi lokasi puncak acara HPN2018.
Selain itu sudah ada lokasi khusus untuk pedagang dan juga ada pengamanan wisatawan dari pungutan liar (pungli) serta ada landmark tulisan Padang dan Tugu Merpati Perdamaian (Peace Dove Monument) yang kini menjadi spot-spot selfie idaman terkini di Taplau.
Selain Taplau, sebenarnya Padang masih memiliki beberapa pantai lain yang tak kalah elok seperti Pantai Carolina yang bernama lain Pantai Teluk Bungus, Pantai Pasir Jambak yang berjarak sekitar 17 Km dari pusat Kota Padang ke arah jalan lintas Padang-Pariaman, Pantai Nirwana yang berjarak lebih kurang 14 Km dari Kota Padang ke arah Pesisir Selatan, dan Pantai Air Manis atau orang Minang menyebutnya Pantai Aia Manih yang memiliki Batu Malin Kundang di pantainya.
Para tamu HPN juga diprediksi bakal berkunjung ke jenis obyek wisata lain yang masih berada di Kota Padang seperti Monumen Korban Gempa Padang, Lubuak Rantiang, Stijau Lauik, Air Terjun Tiga Tingkat, Miniatur Makkah, Museum Aditawarman, Jembatan Siti Nurbaya, Masjid Raya Sumatera Barat, dan tentu saja sentra kuliner serta pusat oleh-oleh khas Padang.
Monumen Korban Gempa Padang yang diresmikan tanggal 30 September 2010 atau tepat setahun setelah terjadinya bencana yang memakan ratusan jiwa itu, juga menjadi tempat kongkow muda-mudi dan keluarga di Kota Padang pada sore hingga malam hari.
Lubuik Rantiang berada di seputaran koto tangah, tepatnya tidak begitu jauh dari pemandian Sungai Bangek. Kira-kira sekitar 1 jam perjalanan.
Sitinjau Lauik atau biasa disebut sebagai Padang Scenic Point, merupakan tempat untuk menikmati pemandangan Samudera Hindia yang luas dari ketinggian lebih dari 1.000 Meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Jembatan Siti Nurbaya berada dekat Pasar Raya Padnag dan tak jauh dari Taplau. Di jembatan yang selalu ramai dari sore sampai malan hari ini, pegunjung bisa menikmati jagung bakar dan ropang (roti panggang).
Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Koto Lubuk Hitam Cindakir sesuai namanya memiliki tiga tingkatan. Air terjun yang berjarak sekitar 22 Km dari Pusat Kota Padang ini juga kerap disebut Air Terjun Lubuk Hitam.
Miniatur Makkah yang berada di Lubuk Minturun merupakan obyek wisata religi yang kerap digunakan untuk kegiatan manasik haji.
Miniatur Ka’bahnya berada di dalam masjid. Oleh karena itu tempat ini berpredikat Makkah Mini atau Miniatur Makkah.
Museum Adityawarman berada di Jalan Diponogoro No.10 Kota Padang ini menyimpan dan benda-benda budaya khas Minang, mulai dari pakaian adat hingga alat-alat musik tradisional.
Masjid Raya Sumatera Barat yang berlokasi di perempatan Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ini memiliki keistimewaan tersendiri terutama artistekturnya yang modern namun kental bermuatan lokal.
Bangunannya berbentuk persegi yang melancip di keempat penjurunya, mewakili atap ber-gonjong pada rumah adat Minangkabau, yakni Rumah Gadang.
Kabarnya Masjid ini dirancang mampu menahan gempa hingga 10 SR sekaligus bisa dijadikan shelter lokasi evakuasi bila terjadi tsunami, terutama di lantai 2 dan 3. Wow keren.
Masjid menawan ini kini menjadi magnet baru wisata religi di Kota Padang khususnya dan Sumbar umumnya, terlebih Sumbar sudah ditetapkan menjadi salah satu destinasi halal Indonesia.
Para tamu HPN diperkirakan juga akan mengunjungi spot-spot kuliner di Kota Padang antara lain Sate Danguang-Danguang di Samping Batu Hambar Payakumbuh, Martabak Kubang Hayuda di Jalan Prof. M. Yamin SH Padang Barat, Soto Garuda (Soto Padang) di Jalan S. Parman dan aneka seafood Restoran Lubuk Idai di Jalan Khatib Sulaiman.
Semuanya onde mande lamak bana (ya ampun enak bingits, kata kids zaman now). Pasti nanti ada yang nambah dan bilang tambuah cie uda atau tambuah cie uni”, maksudnya tambah satu mas atau tambah satu mba kalau di Jawa.
Sementara minuman pilihannya Es Durian Ganti Nan Lamo di Jalan HOS Cokroaminoto, Es Durian Iko Gantinyo di Jalan Nipah, dan Es Cendol Pattimura di Simpang Tiga Yakni antara Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pattimura.
Sedangkan oleh-olehnya yang bakal diburu antara lain Keripik Balado, Dekak-Dekak, Karak Kaliang, Rendang, dan Dendeng di Toko Christine Hakim yang berada di Jalan Nipah ataupun Toko Shirley di Jalan Gereja serta kain songket di Pasar Raya Padang.
Dalam kesempatan ini, sebagai wartawan spesial pariwisata sekaligus travel blogger, TravePlus Indonesia mengucapkan selamat Hari Pers 9 Februari buat semua insan pers di manapun, selamat mengikuti rangkaian kegiatan HPN ke-32 di Padang, dan selamat menikmati pantai, kuliner, dan obyek wisata lain di Koto Randang (Kota Rendang) ini.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, radian gani & dok. youtube, adji.
Captions:
1. Tugu Merpati Perdamaian di Pantai Padang atau Taplau, Kota Padang.
2. Sejoli kasih asyik pacaran di Taplau.
3. Sepenggal pesona Taplau jelang sore.
4. TravelPlus di depan Monumen Korban Gempa Padang.
5. Pesona Masjid Raya Sumatera Barat.
6. Kuliner malam Martabak Kubang Hayuda.
0 komentar:
Posting Komentar