. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 10 Februari 2018

Atraksi 111 Kuda Renggong Sukses Jaring 10 Ribuan Pengunjung, Ini Rahasianya

Kendati baru pertama kali digelar, acara bertajuk Pesona Wisata Atraksi 111 Kuda Renggong Sumedang yang berlangsung di Lapang Darongdong, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) berhasil menjaring sekurangnya 10 ribu pengunjung, termasuk wisatawan dan nusantara. Wow hebaaaaat…

Keberhasilan culture event yang digelar Yayasan Seni Kuda Renggong Sumedang (Yaskures) dan didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut dalam meraup pengunjung sebanyak itu, bukan tanpa usaha, atau dengan kata lain bukan tiba-tiba terjadi begitu saja.

Melainkan berkat upaya promosi pra event yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang sangat peduli akan kemajuan pariwisata Indonesia.

Pihak terkait itu tentu saja wartawan dan travel blogger yang selama ini loyal dan kreatif mengemas tulisan pariwisata lalu menyebarluaskan link tulisannya ke media sosial (medsos) seperti yang dilakukan antara lain oleh TravelPlus Indonesia.

Tak ketinggalan peran para mediagram yang meng-upload informasi pra event Atrasksi 111 Kuda Renggong Sumedang ke medsos, terutama ke akun Instagram (IG)-nya masing-masing.

Alhasil informasi atraksi tersebut tersebar luas ke khalayak/warganet sebelum kegiatan itu berlangsung.

Sejak pukul 7, Sabtu pagi, pengunjung terus berbondong-bondong datang ke Lapang Darongdong, venue Atraksi 111 Kuda Renggong Sumedang.

Ada yang membawa kendaraan sepeda motor dan bermacam jenis mobil dari luar Sumedang seperti dari Jakarta, Bandung, dan kota lainnya. Tak sedikit pula yang berjalan kaki, terutama warga lokal.

Sementara puluhan truk yang mengangkut rombongan kuda renggong berikut para pawang, pemain musik, penari, dan beberapa kuda renggong dari berbagai kecamatan di Sumedang, datang satu-persatu ke lapangan yang memiliki Tugu Juang dan Monumen Perjuangan Siliwangi Long March dari Yogya ke Darongdong tersebut.

Melihat Lapangan Darongdong berubah menjadi lautan manusia, wajah para pejabat setempat, tokoh masyarakat, pengurus Yaskures serta Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata I (Jawa) Kemenpar, Wawan Gunawan tampak cerah menyiratkan rasa puas dan gembira.

“Wow pengunjung Atraksi 111 Kuda Renggong Sumedang perdana ini sungguh luar biasa. Ini bukti kehebatan dari promosi pra event-nya” aku Wawan yang ikut menunggang kuda reggong bersama Bupati Sumedang dan pejabat lainnya dari Kantor Kecamatan Buahdua menuju Lapang Darongdong sejauh sekitar 1 Km.

Menurut Wawan yang juga dalang ternama dari Grup Wayang Ajen ini, salah satu indikator sebuah event dikatakan sukses adalah jumlah pengunjung yang berhasil dijaring.

Dan, jumlah pengunjung event itu, lanjutnya sangat tergantung bagaimana promosi pra event-nya. 

“Kalau promosi pra event-nya gencar dengan melibatkan berbagai pikat terkait yang tepat, terutama peran aktif wartawan dan travel blogger serta mediagram, setengah kesuksesan sudah pasti digenggam. Sisanya tergantung faktor alam atau cuaca, keamanan, dan lainnya,” terangnya.

Kata Wawan yang mengenakan pakaian serba hitam dan ikat kepala khas Sunda, kalau jumlah pengunjung Atraksi 111 Kuda Renggong Sumedang perdana ini seperti ini, kemungkinan besar akan digelar dan didukung lagi tahun depan.

“Saya yakin, ke depan akan banyak sponsor tertarik mendukung culture event ini lantaran terbukti mampu mendatangkan 10 ribuan pengunjung bukan hanya dari Sumedang seperti yang terjadi hari ini,” ungkapnya.

Bupati Sumedang Eka Setiawan yang mengenakan baju batik lengan panjang berwarna coklat terang kekuningan pun tersenyum sumringah melihat antusiasme masyarakat Sumedang yang tinggi termasuk pengunjung dari luar Sumedang untuk menyaksikan atraksi ini.

Oleh karena itu, Eka berharap Kemenpar terus mendukung event ini di kemudian hari karena sudah terbukti berhasil membuat ribuan orang datang ke lokasi acara.

“Sumedang masih perlu banyak dukungan agar semua potensi bisa dikembangkan lebih baik seperti atraski kuda renggong ini,” ujar Eka.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat Ida Hernida menjelaskan kalau kuda renggong sudah sepantasnya masuk dalam warisan budaya tak benda Sumedang.

“Seni pertunjukan tradisional asli Sumedang ini sudah sangat layak dipasarkan keluar Jawa Barat, bahkan harus go international,” ujar Ida.

Atraksi Kuda Renggong dibuka dengan aksi kuda silat yang berhasil memukau pengujung dan tentunya para tamu VIP yang duduk di atas panggung.

Beberapa kelompok kuda renggong terpilih untuk menunjukkan kebolehannya beratraksi kuda silat.

Sesuai namanya, si kuda melakukan gerakan seperti orang tengah melakukan gerakan silat, antara lain melipat kaki dan mengangkat kedua kakinya ke atas alias posisi berdiri serta memperagakan aksi duel dengan sang pawang.

Aksi-aksi tersebut mendapat sambutan riuh para penonton dan juga para pejabat yang hadir. Apalagi saat adegan kepala sang pawang yang terbaring dijepit kaki depan kuda usai kalah berduel. Kontan saja penonton berteriak histeris dan memberi tepukan meriah buat kemenangan sang kuda.

Bermacam aksi silat kuda itu ditutup dengan ibing. Sang kuda melipat kaki depan lalu berbaring di rumput diikuti sang pawang seperti melakukan sikap hormat.

Para tamu undangan spesial pun turun dari panggung, ikut menari atau ngibing. Sambil menari mereka pun nyawer dengan memberi uang kertasan ke pawang kuda.

Selepas aksi kuda silat, acara selanjutnya parade kuda renggong yang diikuti 111 peserta kuda renggong yang terbagi dalam sembilan rombongan. Setiap rombongan terdiri atas 5-10 kuda renggong.

Menariknya, kuda-kuda renggong yang berparade tampil keren dengan beragam hiasan warna-warni dengan mahkotanya.

Masing-masing kuda ditunggangi joki cilik, baik anak laki-laki maupun perempuan berusia 5-9 tahun.

Parade kuda satu per satu ke luar lapangan untuk berpawai. Rute semula menuju jalan ke Kantor Kecamatan Buahdua namun karena berpaspasan dengan pengunjung yang baru datang ke lokasi acara, akhirnya terjadi kemacetan, dan kemudian pawai kuda renggong dialihkan ke rute lain menuju Jalan Raya Buahdua.

Pantauan TravelPlus Indonesia, masing-masing kelompok kuda renggong yang berparade diiringi para penari dan pemain musik. Beberapa warga terlihat me-nyawer ke para penyanyi. 

Sejumlah pedagang seperti baju, kaos, topi, tas, handuk, bakso, martabak, sate, kembang gula, tahu dan jamur crispy, aneka minuman ringan, buah-buahan, dan bermacam mainan anak tumpah ruah di kiri-kanan sepanjang jalan keluar dan tepi lapangan.

Setelah berkeliling, rombongan parade kuda renggong kembali ke Lapang Darongdong melewati kantor Kecamatan Buahdua.

Rupanya atraksi kuda renggong membawa berkah rezeki buat mereka. Ini seperti yang diutarakan Anggota Komisi X DPR RI Dony Ahmad Munir yang mengatakan atraksi kuda renggong mampu menggerakan perekonomian masyarakat Sumedang, khususnya di Kecamatan Buahdua.

Unutk itu, lanjut Dony selain event yang rutin digelar, perlu ada  tempat khusus yang refresentatif untuk menyuguhkan aksi kuda renggong di titik-titik tertentu, terutama di 5 lokasi setelah masuk pintu tol Cisumdawu menuju Sumedang. Lokasi itu  harus dilengkapi dengan tempat kuliner, oleh-oleh, dan sentra kerajinan tangan UKM serta jadual tetap aksi kuda renggong setiap hari.

"Tujuannya untuk menggerakan ekonomi rakyat juga dan untuk mempermudah wisatawan  menyaksikan kuda renggong setiap saat. Jadi tidak tergantung hanya event tahunan," ujarnya Dony.

Secara keseluruhan Atraksi 111 Kuda Renggong Sumedang kali pertama ini meskipun tak ada suguhan hiburan musik band ataupun penyanyi terkenal dan juga tidak ada bermacam lomba sebagaimana Festival Kuda Renggong yang digelar Yaskures setiap tahun, namun terbilang sukses terlebih keberhasilannya dalam meraup 10 ribuan pengunjung terutama wisatawan lokal dan luar Jabar.

Endang, salah seorang pengunjung dari Bandung mengaku tahu informasi Atraksi 111 Kuda Renggong dari tulisan travel blog www.travelplusindonesia.bogspot.co.id yang ada di internet.

Lantaran penasaran ingin tahu apa itu kuda renggong, Endang dengan 3 orang teman datang ke Lapangan Darongdong.

“Ternyata seru juga, soalnya di tempat saya nte aya (tidak ada-red) kuda renggong atuh. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi dengan suguhan yang lebih banyak dan lebih lama, bukan cuma aksi kuda silat dan pawai kuda renggong,” imbaunya.

Naska: adji kurniawan  (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & wawan

Captions:
1. Salah satu atraksi Kuda Renggong di Lapang Darongdong, Buahdua, Sumedang, Jabar, Sabtu (10/2/2018).
2. Ribuan pengunjung menyaksikan Atraksi 111 Kuda Renggong perdana di Lapang Darongdong berlatarbelakang Gunung Tampomas. 
3. Wawan Gunawan naik kuda renggong bersama Bupati Sumedang di samping kirinya. 
4. Ribuan pengunjung dari anak-anak sampai orang tua memadati Lapang Darongdong untuk menyaksikan atraksi kuda renggong.
5. Salah satu aksi kuda silat dalam Atrasi 111 Kudang Renggong yang memuku penonton.
6. Joki perempuan cilik yang tampil bak artis ikut perpawai kuda renggong.
7. Atraksi 111 Kuda Renggong membawa berkah bagi sejumlah pedagang.
8. Parade atau pawai kuda renggong keliling Kecamatan Buahdua.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP