Begini Cara TravelPlus Bangkitkan Pariwisata Daerah Tertimpa Bencana
Sebagai pewarta wisata dan travel blogger sejati yang loyal memajukan sektor kepariwisataan dan kebudayaan di Tanah Air, sedari dulu TravelPlus punya cara tersendiri dalam mendukung, membangkitkan, dan menggeliatkan kembali pariwisata suatu daerah yang tertimpa bencana.
Bukti lainnya, ketika Museum Bahari Jakarta tertimpa musibah kebakaran pada 13 Januari 2018 yang mengakibatkan sejumlah gedung dan koleksinya terbakar, sepekan kemudian TravelPlus membuat tulisan berjudul: “Museum Bahari Dibuka Kembali, 250 Koleksinya Bisa Dilihat”, setelah mendapat kabar dari pihak pengelolanya kalau museum itu sudah kembali beroperasi.
Maksudnya tentu agar masyarakat luas khususnya pecinta museum dan cagar budaya tahu tentang info tersebut dan kembali mengunjungi Museum Bahari dengan membawa serta teman, keluarga maupun kerabat.
Sebelumnya, pada November 2017 lalu saat Gunung Agung di Bali berstatus Awas, TravelPlus langsung membuat tulisan berjudul: “Masih Ada Gunung Batur dan Batukaru di Bali yang Menanti Dicumbui Pendaki”.
Contohnya tulisan berjudul: “Gaya Jogja Memulihkan Pariwisatanya” yang tayang 16 Desember 2010, lalu tulisan “Paket Wisata Teranyar Jogja Pascaerupsi Merapi” (24/12/2010), “10 Alasan Jogja Nganengi” (9/1/2011), “Ngabuburit dengan Jeep ke Lereng Merapi, Seru Abieess…” (7/6/2016), dan tulisan “Berwisata Jeep Menikmati Pesona Merapi, Ah Sensasinya Beda” yang tayang 21 September 2016.
Selanjutnya tulisan bertajuk “Aceh Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan” yang tayang 13 November 2012, “Menikmati Wajah Baru Pesisir Barat Aceh 8 Tahun Pascatsunami” (14/6/2013), “Jumlah Wisnus dan Wisman ke Aceh Meningkat” (4/3/2014), dan tulisan bertajuk “Mengemas Pantai-Pantai Aceh dalam Balutan Syariat Islam” yang tayang 4 Maret 2014.
Bukan cuma di weblog TravelPlus, tulisan-tulisan untuk membangkitkan dan menghidupkan pariwisata di provinsi yang tersohor dengan kuliner Mie Aceh, Ayam Tangkap, dan Kopi Gayo-nya itu pun juga termuat di beberapa surat kabar harian.
Sampai detik ini, TravelPlus sadar betul tak cukup hanya bersemangat dalam menulis tulisan-tulisan kreatif terkait pariwisata di daerah bencana sehingga menggugah orang untuk datang berwisata, pun dibarengi dengan bersemangat mempublikaskan link-link tulisan tersebut ke sejumlah jejaring sosial era kekinian seperti FB, Twitter, dan Instagram.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kaki sang TravelPlus.
2. Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh pascastunami tampil cantik.
3. Menuju Pantai Tanjung Layar, Sawarna, Lebak.
4. Wisata kuliner aksi damai di pelataran Masjid Istiqlal Jakarta.
5. Pesona Gunung Batur, Kintamani, Bali.
6. Wisata jeep Marapi diminati.
7. Menagabdika pesona sunset di salah satu pantai pesisir Barat Aceh pascatsunami.
8. Tulisan-tulisan TravelPlus di koran terkait wajah pesisir Barat Aceh usai dihantam tsunami.
Sadar kalau pariwisata menjadi salah satu sektor andalan negeri ini dalam perolehan devisa, penciptaan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan.
Sadar pula kalau Tanah Air ini rawan sejumlah bencana alam seperti erupsi gunung berapi, gempa bumi, longsor, banjir bandang, kebakaran, dan lainnya termasuk hal-hal yang menyangkut faktor keamanan seperti aksi ujuk rasa, pengerahan massa, kerusuhan, dan sebagainya.
Karena itulah TravelPlus berusaha melihat semua itu dari sisi positifnya, terutama dari kacamata pariwisata.
Hal pertama yang TravelPlus lakukan terhadap daerah di Tanah Air yang tertimpa musibah bencana alam adalah berempati, minimal mengucapkan turut berduka sekaligus mendoakan agar bencana tersebut tidak menimbulkan kerusakan parah ataupun korban nyawa.
Hal pertama yang TravelPlus lakukan terhadap daerah di Tanah Air yang tertimpa musibah bencana alam adalah berempati, minimal mengucapkan turut berduka sekaligus mendoakan agar bencana tersebut tidak menimbulkan kerusakan parah ataupun korban nyawa.
Tak lupa mendoakan agar warga yang tertimpa bencana diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran. Sekaligus pula mengingatkan bahwa setiap bencana pasti ada hikmahnya, lewat media sosial (mendos).
Kedua, tidak ikut-ikutan mem-posting gambar-gambar seputar bencana yang bertaburan di medsos, sekalipun itu fakta.
Ketiga, tetap menginformasikan pariwisata daerah yang tertimpa bencana dari sisi lain. Misalnya menceritakan bahwa aktivitas wisata di daerah tersebut masih bisa dilakukan, ke objek wisata mana saja, kegiatan apa yang bisa di lakukan, dan lainnya.
Contohnya, bencana gempa yang menimpa Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi Selasa Siang (23/1/2018), sehari kemudian Rabu (24/1/2018) TravelPlus membuat tulisan objek-objek wisata andalan yang dimiliki kabupaten tersebut. Judul tulisannya: “Mengakrabi Ragam Wisata Lebak Usai Diguncang Gempa”.
Contohnya, bencana gempa yang menimpa Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi Selasa Siang (23/1/2018), sehari kemudian Rabu (24/1/2018) TravelPlus membuat tulisan objek-objek wisata andalan yang dimiliki kabupaten tersebut. Judul tulisannya: “Mengakrabi Ragam Wisata Lebak Usai Diguncang Gempa”.
Tujuannya tentu saja untuk mengabarkan bahwa Lebak memiliki ragam pesona wisata yang tetap bisa dikunjungi pascagempa.
Begitupun ketika awal tahun ini terdengar kabar ratusan anak-anak di Kabupaten Asmat, Papua menderita campak dan gizi buruk, dan tengah dirawat di RSUD Agats, TravelPlus berinisiatif membuat tulisan berjudul: “Inilah Sederet Daya Pikat Kota di Atas Papan, Agats dari Sisi Wisata”.
Golnya tentu untuk menginformasikan bahwa sekalipun jauh dan agak di pelosok lokasinya, Agats punya sederet daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Bukti lainnya, ketika Museum Bahari Jakarta tertimpa musibah kebakaran pada 13 Januari 2018 yang mengakibatkan sejumlah gedung dan koleksinya terbakar, sepekan kemudian TravelPlus membuat tulisan berjudul: “Museum Bahari Dibuka Kembali, 250 Koleksinya Bisa Dilihat”, setelah mendapat kabar dari pihak pengelolanya kalau museum itu sudah kembali beroperasi.
Maksudnya tentu agar masyarakat luas khususnya pecinta museum dan cagar budaya tahu tentang info tersebut dan kembali mengunjungi Museum Bahari dengan membawa serta teman, keluarga maupun kerabat.
Bahkan ketika Jakarta, terutama kawasan Monas, Masjid Istiqlal, dan Bundaran HI beberapa kali berubah menjadi lautan manusia akibat Aksi Damai Bela Islam dan lainnya, TravelPlus membuat beberapa tulisan dari sisi wisata untuk menginformasikan bahwa unjuk rasa jutaan ummat Muslim dari berbagai penjuru Tanah Air itu berlangsung damai dan justru mengangkat kepopuleran ketiga ikon landmark Jakarta tersebut.
Misalnya tulisan berjudul: “Aksi Bela Islam 212 Kian Menduniakan Pesona Monas”, “Berwisata Hati ke Bandung: Shalat Subuh Berjamaah Nasional dan Tausiah Pesantren Perekat NKRI 1212”, “Dasyatnya Aksi Damai 112 Spirit212, Bikin Masjid Istiqlal Kian Mendunia, “Artis & Ustadz Tersohor Ini Gaungkan Aksi Bela Palestina, Monas pun Kian Mendunia”.
Selain itu tulisan berjudul “Aksi Bela Palestina Bawa Berkah, Pedagang pun Tersenyum Sumringah”, “Serunya Berwisata Belanja Plus Kulineran Disela-sela Aksi Simpatik 55”, “Gara-Gara Aksi Damai 4 November, Nama Bangunan-Bangunan Ini Ikut Populer”, serta tulisan “Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia Ikut Terekspos AD411, Gaungnya Kian Mendunia”.
Sebelumnya, pada November 2017 lalu saat Gunung Agung di Bali berstatus Awas, TravelPlus langsung membuat tulisan berjudul: “Masih Ada Gunung Batur dan Batukaru di Bali yang Menanti Dicumbui Pendaki”.
Niatnya tentu memberi alternatif bagi wisatawan minat khusus yang menyenangi kegiatan pendakian gunung, bahwa masih ada beberapa gunung lagi di Pulau Dewata tersebut yang menarik untuk didaki.
Sikap yang sama juga TravelPlus lakukan ketika Jogja dihantam erupsi Gunung Merapi beberapa tahun silam.
Beberapa artikel yang tayang di travelplusindonesia.blogspot.co.id tersebut bertujuan mengajak orang kembali berwisata ke Jogja, Jawa Tengah, dan tentunya ke kawasan Gunung Merapi lagi setelah benar-benar pulih.
Beberapa artikel yang tayang di travelplusindonesia.blogspot.co.id tersebut bertujuan mengajak orang kembali berwisata ke Jogja, Jawa Tengah, dan tentunya ke kawasan Gunung Merapi lagi setelah benar-benar pulih.
Contohnya tulisan berjudul: “Gaya Jogja Memulihkan Pariwisatanya” yang tayang 16 Desember 2010, lalu tulisan “Paket Wisata Teranyar Jogja Pascaerupsi Merapi” (24/12/2010), “10 Alasan Jogja Nganengi” (9/1/2011), “Ngabuburit dengan Jeep ke Lereng Merapi, Seru Abieess…” (7/6/2016), dan tulisan “Berwisata Jeep Menikmati Pesona Merapi, Ah Sensasinya Beda” yang tayang 21 September 2016.
Sebenarnya cara seperti itu sudah lama TravelPlus terapkan.
Buktinya selepas Aceh dihantam gempa dan tsunami dasyat 24 Desember 2004 silam, sederet tulisan untuk mengajak orang untuk berwisata ke Bumi Iskandar Muda itu terus TravelPlus buat.
Contohnya tulisan berjudul “Press Tour ke Aceh: Menyusuri Masjid Bersejarah dan Situs Purbakala di Tanah Rencong” yang tayang 15 Juni 2009, “Keliling Tsunami Memorial City, Banda Aceh” (1/7/2009), “Berwisata Spritual ke Masjid-Masjid Kuno Aceh” (1/7/2009), “Keliling Obyek Tsunami Usai Meeting” (27/12/2009), “Intip Masjid-Masjid Ajaib Kebal Tsunami” (27/12/2009), “Berwisata Gerilya di Bekas Jalur GAM” (28/12/2009), “Ada SESUATU antara Banda Aceh dan Biereuen” (11/12/2011), dan tulisan “Sepuluh Jam Membelai Seulawah Agam” yang tayang 4 Mei 2012.
Selanjutnya tulisan bertajuk “Aceh Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan” yang tayang 13 November 2012, “Menikmati Wajah Baru Pesisir Barat Aceh 8 Tahun Pascatsunami” (14/6/2013), “Jumlah Wisnus dan Wisman ke Aceh Meningkat” (4/3/2014), dan tulisan bertajuk “Mengemas Pantai-Pantai Aceh dalam Balutan Syariat Islam” yang tayang 4 Maret 2014.
Selain itu tulisan berjudul “22 Pulau Baru Aceh, Potensial Dijadikan Ekowisata” yang tayang 25 Desember 2014, “Peringatan 12 Tahun Tsunami Momen Pas Berkunjung ke Tanah Rencong” (22/12/2016), “Tiga Penghargaan KPHN 2016, Bikin Pariwisata Aceh Makin Istimewa” (8/10/2016), dan tulisan ”Wisatawan Malaysia Pilih Shalat Idul Fitri di Masjid Baiturrahman Banda Aceh” yang tayang 22 Juni 2017.
Bukan cuma di weblog TravelPlus, tulisan-tulisan untuk membangkitkan dan menghidupkan pariwisata di provinsi yang tersohor dengan kuliner Mie Aceh, Ayam Tangkap, dan Kopi Gayo-nya itu pun juga termuat di beberapa surat kabar harian.
Sampai detik ini, TravelPlus sadar betul tak cukup hanya bersemangat dalam menulis tulisan-tulisan kreatif terkait pariwisata di daerah bencana sehingga menggugah orang untuk datang berwisata, pun dibarengi dengan bersemangat mempublikaskan link-link tulisan tersebut ke sejumlah jejaring sosial era kekinian seperti FB, Twitter, dan Instagram.
Kenapa? Ya karena TravelPlus sadar betul dan benar-benar yakin lewat cara itulah, sektor pariwisata daerah yang tertimpa musibah bencana akan cepat pulih, bangkit, dan menggeliat kembali.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kaki sang TravelPlus.
2. Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh pascastunami tampil cantik.
3. Menuju Pantai Tanjung Layar, Sawarna, Lebak.
4. Wisata kuliner aksi damai di pelataran Masjid Istiqlal Jakarta.
5. Pesona Gunung Batur, Kintamani, Bali.
6. Wisata jeep Marapi diminati.
7. Menagabdika pesona sunset di salah satu pantai pesisir Barat Aceh pascatsunami.
8. Tulisan-tulisan TravelPlus di koran terkait wajah pesisir Barat Aceh usai dihantam tsunami.
0 komentar:
Posting Komentar