. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 27 Desember 2017

Menikmati Kota Cirebon di Waktu Malam dengan Durian Doro Pekalongan

Banyak cara menikmati malam di sebuah kota usai mengikuti meeting, city tour atau kegiatan lain. Salah satunya dengan menyambangi pedagang durian untuk memanjakan perut dengan buah beraroma keras dan khas, selepas kulineran.

Itulah yang TravelPlus Indonesia lakukan di sela-sela mengikuti Press Tour ke Cirebon dan Kuningan yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Biro Hukum dan Komunikasi Publik di ujung tahun 2017, baru-baru ini.

Seusai santap malam dengan nasi goreng kambing di Warung Surabi, Kesambi, Kota Cirebon, tepatnya di seberang Cirebon Super Block (CSB) Mall, kami berempat langsung menuju kawasan pedagang durian yang berada di seberang Toko Besi Mega Baja.

Di sana terdapat deretan pedagang durian beragam jenis yang berjualan di trotoar jalan selama 24 jam.

Kami menghampiri salah satu kios pedagang durian. Pedagangnya, asli orang Cirebon langsung menawarkan salah satu jenis durian.

“Ini Durian Doro dari Pekalongan Oom. Ukuran memang rada kecil, tapi kulitnya tipis dan isinya seperti durian montong,” rayu pria berkaos putih.

Salah satu rekan saya mencicipi, dan menurutnya enak, manis, dan legit.

Akhirnya kami berempat sepakat memilih Durian Doro. Lalu duduk di balai bambu yang ada di dalam kios pedagang durian tersebut.

Lantaran enak dan ketagihan, rekan saya pun minta dua buah Durian Doro lagi. “Totalnya jadi 200 ribu ya,” kata pedagangnya.

Jujur, selama saya ke Pekalongan belum pernah menikmati Durian Doro. Justru di Kota Cirebon-lah saya baru kenal jenis durian satu ini.

Pantas saja menurut pedagangnya, Durian Doro paling diminati dibanding jenis durian lainnya. “Durian Doro memang harganya agak mahal dibanding jenis durian lain tapi karena enak, jadi paling laris,” akunya.

Menurut pedagangnya, Durian Doro yang dijualnya memang berasal dari Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Selain Durian Doro, dia juga menjual durian dari Kabupaten Kuningan, Wonosobo, Jember, Bali dan juga dari Pulau Sumatera seperti dari Aceh, Medan, dan Padang.

Selain Durian Doro, Kabupaten Pekalongan juga punya jenis durian lain yang tak kalah enak. “Namanya Durian Lolong yang berasal dari Desa Lolong, Kecamatan Kajen,” tambah pedagang yang enggan disebut namanya itu.

Biasanya musim Durian Doro dan Lolong pada bulan November sampai Februari. Kata pedagang itu, untuk mencapai Doro kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Pekalongan, dari Pantura ke arah Selatan.

Saat musim, Durian Doro dipasarkan bukan hanya di kawasan Pekalongan dan sekitar tapi juga luar Pekalongan seperti Cirebon, Semarang bahkan Jakarta.

Puas menikmati Durian Doro Pekalongan di kota yang terkenal dengan kuliner Empal Gentong, Empal Asam, dan Nasi Jamblang serta batik bermotif Mega Mendung ini, kami kembali ke Swiss Bell Hotel tempat kami bermalam. Tak terasa sudah hampir pukul 3 pagi.

Sebelum terlelap, benak sempat bertanya sekaligus berharap.

Mungkinkah di Indonesia bukan hanya ada festival durian yang digelar setahun sekali di beberapa daerah, pun ada pasar khusus durian (King of Fruits Market) yang rapih, bersih, aman, nyaman, unik, dan menarik yang buka tiap hari dengan menjual beragam durian lokal dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air, dari Aceh sampai Papua hingga akhirnya menjadi objek wisata yang men-nasional bahkan mendunia? Ah semoga.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Durian Doro Pekalongan salah satu durian favorit di Kota Cirebon.
2. Menikmati Durian Doro di Kota Cirebon.
3. Salah satu pedagang Durian Doro di Kota Cirebon.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP