Mencari Desain Toilet Umum Masa Depan Lewat Sayembara Berhadiah Rp 300 Juta
Melihat begitu pentingnya keberadaan sebuah toilet umum terutama di bandara, objek wisata, homestay, pasar, dan fasilitas umum lainnya, sejumah pihak terkait kompak menggelar Sayembara Desain Toilet Umum dengan total hadiah Rp 300 juta.
Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Green Building Council Indonesia (GBCI), dan Expo Clean 2017 sengaja menyelenggaraan sayembara tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan ide segar dari masyarakat mengenai desain toilet umum yang aman, nyaman, higienis, dan ramah lingkungan.
Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Green Building Council Indonesia (GBCI), dan Expo Clean 2017 sengaja menyelenggaraan sayembara tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan ide segar dari masyarakat mengenai desain toilet umum yang aman, nyaman, higienis, dan ramah lingkungan.
Ketua ATI Naning Adiwoso menjelaskan penyelenggaraan sayembara ini sebagai upaya memberi kesadaran kepada pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata untuk menyediakan fasilitas toilet umum yang layak bagi masyarakat.
Sayembara ini, lanjut Naning, sekaligus memberi usukan solusi kepada kementerian terkait untuk mewujudkan fasilitas toilet umum yang sehat dan berwawasan lingkungan.
”Ini merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan 2020 (Sustainable Development Goals 2020) yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Karena itu kami sangat menghargai respon positif dari pemerintah dan industri yang juga memiliki pemikiran sama dan mendukung penuh program kami,” kata Naning Adiwoso dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (5/12).
Menurut Naning sayembara ini terbagai dalam enam kategori yakni toilet umum di kawasan wisata pegunungan; kawasan wisata pantai, kawasan konservasi alam, toilet apung di penginapan atau homestay, toilet umum bandara UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara), dan toilet umum di pasar rakyat/tradisional.
Desain toilet umum tersebut terdiri atas toilet pria, toilet wanita, toilet disabilitas, janitor room, dan ruang menyusui.
Desain yang dilombakan harus memenuhi aspek-aspek lingkungan dan kesehatan yang mencakup hemat air, efisiensi energi, lanskep dnegan tanaman lokal, higienis, material lokal, aman, dan nyaman.
Sayembara ini terbuka untuk umum; mahasiswa, pekerja bidang desain, maupun arsitektur dan sipil dengan total hadiah Rp 300 juta. Satu pemenang utama dari masing-masing kategori berhak atas hadiah sebesar Rp 50 juta.
Mencari desain toilet umum masa depan Indonesia lewat sayembara ini mendapat dukungan sejumlah kementerian antara lain Kemenpar, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta sponsor dari sejumlah industri terkait toilet.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan Kemenpar menargetkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global akan berada di ranking 30 dunia pada 2019, dari posisi sekarang berada ranking 50 besar dunia, dari semula ranking 70.
“Dari laporan World Economic Forum (Travel and Tourism Competitiveness Report) tahun lalu menyebutkan indikator kelemahan pariwisata Indonesia antara lain pada infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas yang meliputi masalah konektivitas, kapasitas kursi dan penerbangan langsung. Kelemahan ini terus kita perbaiki dan mulai membaik, termasuk untuk health and hygiene kita perbaiki melalui program Sapta Pesona dan Sadar Wisata,” ungkap Dadang.
Sayembara Desain Toilet Umum ini, Sambung Dadang diharapkan sebagai media untuk memperbaiki unsur health and hygiene agar meningkat sesuai standar global.
Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Noer Adi Wardojo menambahkan Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan berbagai standar fasilitas publik yang harus ada di pasar tradisional, termasuk di antaranya adalah toilet umum.
“Kami sangat menghargai berbagai ide dari masyarakat mengenai desain toilet umum serta berharap bahwa pemerintah daerah dapat menggunakan desain pemenang untuk digunakan sebagai inspirasi dalam pembangunan dan renovasi pasar-pasar tradisional serta berbagai fasilitas publik di wilayahnya,” terang Noer.
Hal senada juga disampaikan Direktur Bandara Yudhi Sari Sitompul bahwa Kemenhub dalam tugasnya membangun dan mengelola UPBU bandara di daerah-daerah bertekad untuk mengerjakan amanahnya secara profesional.
“Toilet umum bandara yang manusiawi akan memberi kepuasan bagi pengguna bandara yang tinggal di daerah maupun berkunjung ke daerah-daerah karena mereka juga dapat menikmati fasilitas umum yang baik dan terawat,” ujar Yudhi.
Peserta sayembara ini bisa mahasiswa, sarjana arsitektur ataupun pekerja bidang desain, dan arsitektur dengan melampirkan fotocopy KTP. Peseratnya boleh perorangan maupun kelompok/tim. Setiap peserta bisa membuat desain toilet maksimal untuk 2 kategori.
Semua biaya yang terkait dengan penyusunan konsep rancangan/sistematik desain bangunan ditanggung setiap peserta.
Informasi lebih lanjut tentang mekanisme Sayembara Desain Toilet Umum dapat diihat di www.asosiasitoilet-indonesia.org dan www.sayembara.gbcindonesia.org.
Pedaftaran desain dimulai tanggal 1 Januari – 15 Febreuari 2017. Peserta dikenai biaya biaya pendaftaran Rp 100 ribu dan biaya tambahan Rp 50 ribu jika mengambil kategori ‘kategori pilihan’.
Batas akhir penerimaan desain sampai tanggal 28 Februari 2017 pukul 4 sore ke Sekretariat Panitia Penyelenggara Sayembara, GBCI, jalan RC Veteran no. 3A, Bintaro, Jakarta Selatan.
Penjurian final dilakukan pada tanggal 14-15 Maret 2017. Para jurinya Oneng Setya Harini (Kemenpar), Yudhi Sari Sitompul (Kemenhub), Noer Adi Wardojo (KLH&K), Nani Sumaryati (ATI), Prasetyoadi (GBCI), dan Sudaryatmo (YLKI).
Pemenang sayembara ini akan diumumkan pada Malam Pembukaan South East Asia Toilet (SEAT) Conference pada 23 Maret 2017.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: fikri-humas kemenpar
0 komentar:
Posting Komentar