. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 10 Mei 2016

Ini Bukan Rujak Biasa, Ini Rujak Cireng 7 Rasa

Mendengar kata rujak, mungkin kebanyakan orang langsung teringat aneka buah muda segar dipotong-potong dengan sohib kentalnya, sambal. Tapi rujak yang satu ini bukan dari buah melainkan aci yang di goreng atau bisa disingkat Cireng. Hebatnya lagi rasanya ada 7 macam, original, asin, gurih, pedas, dan lainnya. 

Rujak Cireng 7 Rasa ini jadi salah satu kuliner camilan yang dijajakan di Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di samping gedung Museum Konferensi Asia Afirka (KAA), Bandung, Jawa Barat, sejak Selasa hingga Rabu (10-11/5). 

Pengusaha Rujak Cireng 7 Rasa, Hendra (32) menjelaskan Rujak Cirengnya berbeda dengan yang lainnya. "Lebih renyah, kalau yang lain selalu kenyal, " ujarnya saat menyiapkan jualannya di stan berwarna putih yang sudah tertata rapih, Selasa (10/5) siang.

Menurut pria asal Bogor yang beristri perempuan Bandung ini, Cireng Rujaknya terbuat dari tepung tapioka khusus, bukan tepung tapioka biasa. Tapi dia tak merinci yang dimaksud spesial itu.

"Pokoknya ketika digoreng, cirengnya tidak pecah-pecah dan tidak meledak-ledak," ungkapnya.

Kelebihan lain Cireng Rujak 7 Rasa ini, lanjutnya tidak memakai bahan pengawet sama sekali. "Ini ciri khas masakan atau panganan khas Sunda," terangnya bangga.

Pada hari pertama Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara, Hendra membawa 100 bungkus Cireng Rujak. "Sebentar siang nanti juga langsung habis. Besok di hari kedua saya bawa 210 bungkus," ujarnya penuh optimis.

Hendra mengaku sudah 8 kali ikut pameran kuliner yang diadakan Kemenpar. Menurutnya ikut pameran yang digelar Kemenpar selalu untung, produk dagangannya jadi terpromosikan lebih luas, dan enaknya lagi gratis.

Pada pameran kali ini, Hendra menilai kondisi stannya walau sederhana tapi memadai dan tertata, rapih, serta bersih. Lokasinya pun strategis.

Mengenai waktu pelaksanaan pada hari kerja atau weekday, menurutnya itu bukan masalah.

Kata dia, Bandung itu tak mengenal weekday maupun weekend, karena pasti selalu ramai. Beda dengan kota lain mungkin pameran kulinernya harus diselenggarakan pada akhir pekan.

Hendra menyarankan semestinya pembukaan pameran kuliner itu jangan terlalu siang. "Idealnya mulai pukul 11 sudah dibuka untuk umum atau jelang makan siang. Jangan pula terlalu pagi, karena butuh persiapan pesertanya," imbaunya. 

Lantaran sudah sering ikut pameran, pria berperawakan agak gempal ini memberi satu kiat agar pameran kuliner sukses. Menururnya informasi kegiatannya harus dipromosikan kencang jauh-jauh hari dan berkali-kali hingga jelang hari 'H'.

"Kalau promosinya gencar, pasti masyarakat berbondong-bondong datang," ungkap pengusaha muda yang mulai serius berjualan Rujak Cireng 7 Rasa sejak tahun 2013.

Nah, Anda penasaran ingin mencicipi Rujak Cireng 7 Rasa buatan Hendra? Datang saja ke Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara 2016 di Bandung, terakhir besok lho. Oiya, harga Rujak Cireng Rp 20 ribu per bungkus, isi 20 cireng.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP