. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 10 Mei 2016

Mau Pindang Patin dan Nasi Liwet? Ayo ke Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara di Bandung

Seporsi Pindang Patin Palembang plus nasi putih sertasambal nanas di meja kecil ini, sungguh mengguggah selera. Salah satu kulimer tradisional Indonesia ini ada di stan milik Ina Eka Nurdini (42) di Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara 2016 di samping Museum KAA, Bandung, Selasa (10/5) siang.

"Bahan utamanya Ikan Patin segar dipotong menjadi 4 bagian dan daun kemangi. Bumbunya kunyit, jahe, lengkuas, garam, cabe, bawang, dan lainnya, " ungkap Ina usai menyajikan salah satu dagangannya di pameran yang digelar Kemennterian Pariwisata (Kemenpar) selama 2 hari hingga Rabu (11/5).

"Kalau sambalnya biasanya pakai mangga muda tapi karena mangga lagi tidak musim, saya ganti nanas," tambah perempuan berkulit putih dan  berhijab asli Garut, besar di Bandung yang bersuamikan pria Palembang ini.

Menurut ibu 4 anak ini, dia baru pertama kali ikut pameran yang digelar Kemenpar. "Alhamdulillah tidak dipungut bayaran, alias gratis, " ujarnya dengan mimik cerah.

Selain Patin Pindang yang dijual Rp 25 ribu seporsi sudah termasuk nasi putih, selama pameran kulimer ini Ina juga menjual Pempek dan Tekwan.

"Kalau Pempek saya jual Rp 20 ribu per porsi isinya 3 Pempek boleh pilih mau Lenjer, Kapal Selam, dan Adaan," terangnya.

Satu menu lagi yang dijual Ina, masih makanan khas Palembang yakni Tekwan dengan harga juga Rp 20 ribu per porsi.

Pada hari pertama ini, Ina mengaku membawa 30 porsi PindangPpatin, 80 porsi Tekwan , dan 100 porsi Pempek. "Mudah-mudaanh laris manis. Besok hari kedua bisa nambah lagi jumlah porsinya," harapnya.

Di stan lain dekat panggung hiburan, ada Eyang Ening (68) asli Solo yang sudah lama menetap di Cimahi Utara berbatasan dengan Kota Bandung. Nenek beranak 3 dan bercucu 4 ini menjual Nasi Liwet Solo di stannya.

"Harganya Rp 15.000 saja  per porsinya sudah ada lauk telor ayam dibelah, suwiran ayam petelur, dan sambel labu dikasih bumbu yang terbuat dari telor dan santan kemudian dikukus," jelasnya ditemani Dani anak keduanya yang bakal mewarisi kehalihannya berjualan Nasi Liwet Solo.

Menurut Eyang Ening, hari pertama pameran ini dia membawa 30 porsiNasi Liwet khas Solo, besok pada hari kedua dia akan membawa lebih sebanyak 50 porsi.

"Saya yakin habis karena likasinya strategis," ujarnya penuh keyakinan.

Menurut Eyanag Ening yang sudah berjualan Nasi Liwet Solo sejak tahun 1977 di kediamannya ini, pameran kuliner yang diadakan Kemenpar membawa keuntungan tersendiri lantara gratis.

"Saya jadi tidak pusing-pusing mencari biaya untuk membayar sewa stan karena tidak dipungut bayaran. Kalau pameran yang diadakan pihak lain harus membayar sampai Rp 200 ribu per hari per stan," akunya.

Kasubdit Kesehatan Spa & Kuliner, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Ery membenarkan bahwa peserta Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara 2016 ini pesertnya digratiskan, karena itu peminatnya membludak.


"Kami hanya membatasi sampai 40 peserta lantararan stan yang disediakan memang terbatas. Kami terpaksa menolak sejumlah peserta yang ingin ikut, " aku perempuan berhijab yang cekatan ini disela-sela memantau persiapan pameran tersebut pada hari pertama.

Ery menambahkan, pameran ini bagi Kemenpar juga sekaligus mempromosikan branding pariwisata nasional Pesona Indonesia. "Saya salut dengan Pak Menpar Arief Yahya, branding Pesona Indonesia sudh dikenal sampai ke pelosok-pelososk Tanah Air, dari anak kecil hingga orang dewasa, itu berkat strategi marketing yang beliau lancarkan," ungkap Ery bangga.

Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesia, bebearapa peserta pameran mengaku pameran yang digelar Kemenpar ini turut membantu mempromosikan dagangannya sekaligus menambah pendapatannya sebagai pelaku atau pengusaha kuliner. 

Ina, buktinya mengaku pameran kuliner ini berhasil meningkatan omset pendapatannya selain terpromosikan merek dagangannya.

Keistimewaan lain pameran kuliner satu ini, hiburannya tidak seperti biasanya, pameran ini menampilkan Wayang Seleb salah satu produksi kreatif dari Wayang Ajen Production.

"Kami akan tampil sekitar 1 jam ditambah kolaborasi dengan artis dan pelawak jadi total 2 jam mulai pukul 7 malam nanti," ungkap Wawan Gunawan yang tak lain Ki Dalang Wayang Ajen yang akan tampil menjadi dalang Wayang Seleb.

Menurut Kang Wawan begitu biasa dalang asal Ciamis ini disapa, Wayang Seleb nanti akan menampilkan lakon tentang Cepot dan Kuliner. "Inti ceritanya mempromosikan kuliner tradisional nusantara sesuai tema pameran dengan suguhan kekinian berikut dengan bebearpa tohoh wayang selebritis," ungkapnya di lokasi yang sama.

Anda ingin mencicipi Pindang Patin, Nasi Liwet Solo dan anekia kuliner tradisonal Indonesia lainnya sambil menikmati suguhan Wayang Seleb. Tunggu apa lagi, datang saja ke pameran ini bersana keluagra, kerabat, teman, dan atau pacar. Tenang saja, pameran ini pun tidak dipungut tiket masuk alias gratis.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)







0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP