Kandungan Gizi Nyale Lebih Tinggi dari Telur Ayam Ras dan Susu Sapi
Nyale atau cacing laut ternyata mengandung banyak gizi. Ini terungkap setelah beberapa peneliti melakukan penelitian terhadap cacing laut atau Polychaeta sp tersebut. Berdasarkan analis proksimat yang dilakukan peneliti LIPI, Joko Pamungkas beberapa tahun lalu mengatakan cacing laut kaya Protein.
Dari penelitian lainnya menyebutkan secara lebih detil, Protein yang dikandung nyale mencapai 43,84 %. Kadar itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan telur ayam ras (12,2%) dan susu sapi yang hanya mengandung Protein (3,50 %).
Nyale juga mengandung Lemak 11,57 %, lebih tinggi dari telur ayam ras (10,5 %). Kadar Karbohidrat yang terkandung dalam nyale 0,543%, tidak jauh berbeda dengan kadar Karbohidrat pada telur ayam ras (0,8%) atau dari penyu laut (0,54%).
Nyale pun berkadar Fosfor cukup tinggi 1,17% bila dibandingkan dengan telur ayam ras (0,02 %) dan susu sapi (0,105). Kadar Kalsium nyale tercatat 1,06 %, lebih tinggi dari Kalsium pada susu sapi yang cuma (0,12%).
Begitupun dengan kadar Magnesium nyale 0,32 %, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan telur ayam ras (0,05 %). Sedangkan kadar Natrium-nya mencapai 1,69 %, sangat tinggi bila dibandingkan susu sapi (0,05 %).
Kadar Kaliumnya (1,24%) jauh lebih tinggi dari susu sapi (0,15%). Kemudian kadar Kloridanya 1,05%, lebih tinggi telur ayam ras (0,15 %) ataupun susu sapi (0,11%). Begitupun dengan kadar Besi nyale mencapai 857 ppm, sangat tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat yang hanya 80 ppm.
Melihat tingginya kandungan gizi nyale, sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan bahan olahan pada industri makanan. Sayangnya kandungan gizi nyale belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di Lombok Tengah (Loteng) maupun di Maluku. Selama ini nyale di Loteng hanya dimakan sebagai lauk, dengan kata lain pemanfaatannya tidak bersifat jangka panjang.
Padahal keistimewaan nyale lainnya dalam penelitian itu disebut juga dapat berfungsi sebagai antibiotik. Tentu sangat bagus apabila nyale juga dimanfaatkan secara optimal dalam industri farmasi.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: rico
Captions:
1. Nyale hasil tangkapan warga Loteng saat Festival Pesona Bau Nyale 2016.
Dari penelitian lainnya menyebutkan secara lebih detil, Protein yang dikandung nyale mencapai 43,84 %. Kadar itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan telur ayam ras (12,2%) dan susu sapi yang hanya mengandung Protein (3,50 %).
Nyale juga mengandung Lemak 11,57 %, lebih tinggi dari telur ayam ras (10,5 %). Kadar Karbohidrat yang terkandung dalam nyale 0,543%, tidak jauh berbeda dengan kadar Karbohidrat pada telur ayam ras (0,8%) atau dari penyu laut (0,54%).
Nyale pun berkadar Fosfor cukup tinggi 1,17% bila dibandingkan dengan telur ayam ras (0,02 %) dan susu sapi (0,105). Kadar Kalsium nyale tercatat 1,06 %, lebih tinggi dari Kalsium pada susu sapi yang cuma (0,12%).
Begitupun dengan kadar Magnesium nyale 0,32 %, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan telur ayam ras (0,05 %). Sedangkan kadar Natrium-nya mencapai 1,69 %, sangat tinggi bila dibandingkan susu sapi (0,05 %).
Kadar Kaliumnya (1,24%) jauh lebih tinggi dari susu sapi (0,15%). Kemudian kadar Kloridanya 1,05%, lebih tinggi telur ayam ras (0,15 %) ataupun susu sapi (0,11%). Begitupun dengan kadar Besi nyale mencapai 857 ppm, sangat tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat yang hanya 80 ppm.
Melihat tingginya kandungan gizi nyale, sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan bahan olahan pada industri makanan. Sayangnya kandungan gizi nyale belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di Lombok Tengah (Loteng) maupun di Maluku. Selama ini nyale di Loteng hanya dimakan sebagai lauk, dengan kata lain pemanfaatannya tidak bersifat jangka panjang.
Padahal keistimewaan nyale lainnya dalam penelitian itu disebut juga dapat berfungsi sebagai antibiotik. Tentu sangat bagus apabila nyale juga dimanfaatkan secara optimal dalam industri farmasi.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: rico
Captions:
1. Nyale hasil tangkapan warga Loteng saat Festival Pesona Bau Nyale 2016.
0 komentar:
Posting Komentar