Festival GMT Palembang Berkah Buat Hotel Batiqa
Hampir seluruh hotel berbintang di Palembang, Sumsel penuh jelang dan pas event Festival Gerhana Matahari (GMT) 2016. Ratusan kamar terisi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara sejak 8 hingga pada 10 Maret ini.
Salah satu hotel yang mendapat berkah atas penyelenggaraan Festival GMT tersebut adalah Hotel Batiqa yang berada di Jalan Kapten A. Rivai No 219, Palembang yang berjarak sekitar 15 Km atau 30 menit dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Dari 160 kamar yang ada, seluruhnya besar sudah terisi penuh sejak tanggal 8 Maret. "Peningkatan tamu mulai terjadi sejak tanggal 7 Maret sekitar 80 persen, kemudian full tanggal 8 dan 9 Maret. Kebanyakan tamu baru ceck out tanggal 10 Maret," kata General Manajer Hotel Batiqa Ayub Zailani di Palembang, Selasa (8/3).
Harga per kamar selama GMT, tidak mengalami kenaikan. "Tetap Rp 585 ribu untuk kamar jenis Superior, baik untuk weekday maupun weekend. Tarif kamar tipe deluxe Rp 765 ribu dan premium deluxe Rp 885 ribu, " jelasnya.
Total tamu yang menginap sekitar 300 orang. "Paling banyak dari Jakarta, anatar lain dari Kementerian Pariwisata dan travel agent. Turis dari luar negeri juga banyak antara lain dari Kanada, Tiongkok, dan Jerman yang datang secara individual, serta Jepang dan Korea yang datang rombongan, termasuk komunitas pecinta astronomi, " terang Ayub.
Banyak keuntungan yang didapat dengan adanya Festival GMT di Palembang. Selain peningkatan tamu juga branding Hotel Batiqa sendiri dari hasil liputan sejumlah media. "Biasanya di luar event, tamu Hotel Batiqa sekitar 75 %. Paling banyak tamu individual, pemerintah, dan coorporate, " jelasnya.
Tamu luar negeri yang menginap di Batiqa Palembang, sambung Ayub paling banyak dari Malaysia. "Soalnya ada direct flight Kuala Lumpur-Palembang dengan AirAsia dengan harga tiket sekitar 700 ribu P/P," kata Ayub.
Lama tinggal wisman asal negeri jiran itu 2-3 hari. "Jumat mereka datang, Minggu balik. Di Palembang mereka suka berwisata belanja songket dan kuliner serta ke Bayt Al-Qur'an dan tentunya Jembatan Ampera," terang Ayub lagi.
Lama tinggal wisman asal negeri jiran itu 2-3 hari. "Jumat mereka datang, Minggu balik. Di Palembang mereka suka berwisata belanja songket dan kuliner serta ke Bayt Al-Qur'an dan tentunya Jembatan Ampera," terang Ayub lagi.
Terkait Festival GMT, tidak ada penambahan kamar sekalipun kebanjiran tamu. "Terpaksa ada banyak tamu yanga kami tolak karena tak ada kamar yang kosong, kami sampai menyarankan ke hotel bintang lain yang berjumlah sekitar 20-an hotel atau ke hotel non bintang termasuk losmen yg berjumlah sekitar 200-an di Kota Palembang ini, " kata Ayub.
Pelayanan tambahan yang diberikan Hotel Batiqa yang baru beroperasi sekitar 5 bulan lalu ini, jelang dan saat GMT antara lain memberikan informasi tentang jadual dan venue serangkaian acara Festival GMT serta informasi mengenai keselamatan dan keamanan saat berwisata.
"Kami juga menyiapkan tempat khusus bagi tamu yang malas keluar dan hanya ingin melihat GMT dari hotel. Ada ruang khusus berkapasitas 30 orang di lantai 11 untuk menyaksikan fenomena GMT. Kami juga berikan kacamata khusus untuk para tamu agar bisa melihat fenomena langka yang berlangsung selama 1 menit 52 detik serta mini buffet," ungkap Ayub.
Selama GMT, hotel bintang 3 ini juga menyediakan paket city tour keliling obyek wisata di Palembang, bekerjasama dengan tour operator.
Kegiatannya antara melihat proses pembuatan songket Taufik, wisata kuliner masakan khas Palembang, lalu melihat cara bikin pempek di Beringin, ke Pulau Komaro, dan pastinya ke Jembatan Ampera.
"Harga paket one day trip-nya Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per orang, sudah termasuk makan, transportasi, dan lainnya, " tambah Ayub.
Keuntungan lain dengan adanya Festival GMT bagi Palembang, lanjut Ayub secara otomatis branding Palembang sebagai kota olahraga ikut terangkat.
Sekretaris Eksekutif Hotel Batiqa, Fatmasari yang biasa disapa Emma menambahkan turis yang datang ke Hotel Batiqa saat ini memang kebanyakan untuk melihat GMT, menyaksikan proses tertutupnya matahari oleh bayangan bulan.
"Mudah-mudah semakin banyak event berskala nasional dan internasional yang diselenggarakan di Palembang, karena bisa membantu peningkatan tamu hotel, " harap Emma.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar