Dua Kuliner Khas Palembang Ini Diserbu Wisatawan GMT
Palembang salah satu destinasi wisata yang memiliki kuliner khas yang cukup beragam. Tak heran kalau kota yang dilalui Sungai Musi ini termasuk kota tujuan wisata kuliner di negeri ini. Saat acara Festival Gerhana Matahari Total (GMT), 8-9 Maret 2016, ada dua kuliner paling tersohor yang diserbu wisatawan sebelum dan setelah menyaksikan GMT. Kedua kuliner itu Pempek dan Pindang Patin.
Bukti pempek diincar wisatawan GMT di Palembang, terlihat dari sulitnya kami mencari warung pempek yang masih kosong parkirnya. Warung Pempek Beringin yang ingin kami datangi dari awal ternyata penuh, “Wah penuh di Beringin, kita coba ke Vico ya,” kata Aben sopir rencar yang mengantar kami.
Ternyata rekan Aben pun mengabarkan via HP bahwa Warung Pempek Vico pun penuh. Kami pun meluncur ke Warung Pempek Pak Raden di Jalan R. Sukamto No.50A, Kemuning. Setiba di sana, parkir mobilnya pun sudah tak tersisa. “Ya sudah kita ke Candy saja,” kata Aben mencoba menghibur perut kami.
Alhamdulillah, akhirnya kami dapat parkir mobil di depan Warung Pempek Candy yang berada di Jalan Kapten A. Rivai No 260 ini. Di dalam warung, masih ada sejumlah tamu sedang menyantap hidangan aneka pempek yang umumnya berukuran kecil. Kami segera memesan pempek, mie celor, tekwan, lenggam, dan otak-otak.
Warung-warung pempek yang ingin kami datangi di atas merupakan warung-warung pempek paling tersohor di Palembang. Warung Pempek Candy selain di Jalan Kapten A Rivai, juga ada di Jalan Jend Sudirman 21 dan Jl R Sukamto 53.
Warung Pempek Pak Raden juga ada di Jalan Brigjen Dani Effendy (Radial) No. 80-82 dan di Jalan Letkol Iskandar No. 439-440 (Depan PIM).
Warung Pempek Beringin berada di Jalan Dempo Luar No. 20, Jalan Radial, dan Jalan Kapten Anwar Sastro Lrg Kulit. Selain itu auga ada cabangnya di ruang tunggu keberangkatan di Bandara Palembang. Pempek kapal selam-nya terkenal enak di sini.
RM yang menyajikan pindang patin lainnya adalah RM Pindang Sophia di Jalan KHM Asyik, Kertapati. Selain Pindang Patin, menu lain yang terkenal adalah Udang Satang (udang galah) dan Brengkes atau ikan yang dipepes dengan durian yang sudah difermentasikan.
Warung Pempek Vico di Jalan Letkol Iskandar, (depan PIM), cuka-nya tergolong pedas sedang, dan pempeknya terutama pempek yang direbus terkenal enak. Es kacangnya juga jadi favorit pelanggannya.
Satu lagi warung pempek yang terkenal bernama Warung Pempek SAGA atau Pempek Sudi Mampir di Jalan Merdeka tepat di seberang kantor Walikota Palembang. Warung ini pernah didatangi Bondan “Maknyus” Winarno di acara kulinernya.
Keunggulannya, pengunjungnya bisa melihat proses pematangan pempek. Untuk satu pempek kecil harganya Rp.5000. Kalau model/tekwan atau pempek lenggang satunya Rp 20.000.
Di warung ini juga ada Pempek Pistel yang bentuknya sama seperti pempek telur kecil namun bedanya berisikan parutan papaya muda yang sudah dibumbui dan ditumis. Ada sensasi kres, kres, kres saat dikunyah di mulut.
Ada juga Pempek Tunu (panggang). Beda dengan Pempek Lenggang yang juga dibakar, Pempek Tunu dibuat tanpa campuran telur. Adonan mentahnya dibentuk seperti bola golf. Setelah matang, bagian tengahnya dibelah dan diberi ebi, kecap, dan cabai. Dimakan dengan cuko juga enak.
Selain itu ada Pempek Godo yang terbuat dari gandum dan tanpa ikan. Ada yang berbentuk pipih seperti pizza, ada juga yang berbentuk seperti bakwan.
Bukti Patin Pindang juga menjadi kuliner khas Palembang yang paling dicari wisatawan GMT 2016, terlihat dari penuhnya tamu di dua rumah makan yang kami datangi.
Sehari sebelum menyaksikan GMT, kami pergi ke RM Pindang Bu Ucha di Jalan Demang Lebar Daun untuk santap siang.
Halaman parkir RM ini penuh. Saking penuhnya, pelayanan lama sekali. Kemungkinan jumlah pelayannya tidak sebanding dengan jumlah tamu yang datang siang itu. Untungkah es krim kacang merah-nya cukup menenangkan perut kami yang galau karena kelamaan menunggu.
RM ini cukup luas, tempatnya bersih dan nyaman. Ada gazebo-gazebo santai untuk tempat makan lesehan Menu utama RM ini tentu saja Pindang Patin, Baung, Gukai Udang, dan Sambal Udang Pete. Cita rasanya sedikit agak pedas.
Kondisi serupa terjadi di RM Pindang Musi Rawas di Jalan Angkatan 45 (dekat lampu merah Demang Lebar Daun). RM ini terbilang sempit hanya berisi sekitar 10 hingga 15 meja makan saja. Sewaktu kami datang untuk santap malam, banyak tamu yang tengah menyantap aneka hidangannya di dalam RM ini.
Rasa bumbu di RM ini lebih ringan dibanding RM Pindang Bu Ucha. Ciri khas di RM makan ini ada kuliner penutupnya berupa puding srikaya berwana hijau. Rasanya manis, pas sekalai usai menyantap Pindang Patin.
Tapi buat yang suka spicy, RM Pindang Sri Melayu pilihan yang tepat. RM ini berada di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, dekat Griya Agung (Rumah Dinas Gubernur Sumsel). Tempatnya luas, nyaman dan bersih. di rumah makan ini tersedia beragam jenis pindang dan hidangan khas Palembang lainnya, antara lain Pindang Patin, Pindang Baung, Pindang Ikan Salai, Pindang Udang, Pindang Tulang, Brengkes Patin, Ikan Saluang Goreng, aneka sambal, dan lalapan.
Pindangnya disajikan dalam tempat khusus dengan api kecil yang tetap menyala, untuk menjaga agar Pindang tetap panas saat disajikan. Kuah Pindang-nya ada irisan nanas, tomat, potongan cabai, dan daun kemangi, rasa nya sangat segar dengan paduan asam manis dan sedikit pedas. Kisaran harga makanannya antara Rp 15.000 hingga Rp 70.000.
RM yang menyajikan pindang patin lainnya adalah RM Pindang Sophia di Jalan KHM Asyik, Kertapati. Selain Pindang Patin, menu lain yang terkenal adalah Udang Satang (udang galah) dan Brengkes atau ikan yang dipepes dengan durian yang sudah difermentasikan.
Selain itu ada RM Musi Pindang Sekanak di Jalan Dekaten Baru 241. RM ini beruoa bangunan semi permanen berdinding kayu.
Untuk menjangkaunya harus melewati Pasar Sekanak yang ramai. Namun cita rasa pindang patinnya sungguh lezat dan harganya relative lebih murah disbanding RM pincang patin lain.
Untuk menjangkaunya harus melewati Pasar Sekanak yang ramai. Namun cita rasa pindang patinnya sungguh lezat dan harganya relative lebih murah disbanding RM pincang patin lain.
Satu lagi RM Pondok Kelapo di Jalan Demang Lebar Daun 184. Sekitar 20 menit perjalanan menggunakan mobil dari bandara. Pindang patinnya gurih. RM ini buka setiap hari dari pukul 10.00-22.00 WIB.
Rumah Makan Sarinande yang berlokasi di Jalan Mayor Ruslan No 966 juga diburu rombongan wisatawan GMT, salah satunya rombongan para diver (penyelam) yang dibawa oleh Nunung Hasan, seorang instrustrur selam senior Indonesia.
RM ini terkenal dengan Pindang Patin dan Pindang Ikan Belido yang dagingnya bertekstur empuk, hmmm.., lemak nian. Menu lainnya ada Belido tongseng, daging malbi, rosep, dan pentol belido. Menu-menu tersebut disajikan dengan cara penyajian ala penjamuan tamu-tamu agung, pengunjung pun merasa bak seorang raja.
RM ini terkenal dengan Pindang Patin dan Pindang Ikan Belido yang dagingnya bertekstur empuk, hmmm.., lemak nian. Menu lainnya ada Belido tongseng, daging malbi, rosep, dan pentol belido. Menu-menu tersebut disajikan dengan cara penyajian ala penjamuan tamu-tamu agung, pengunjung pun merasa bak seorang raja.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar