Cerita Rani Mencari Nyale: Awalnya Jijik Tapi Seru Banget
Tradisi Bau Nyale atau mencari cacing laut yang dilakukan masyarakat Sasak, Lombok Tengah (Loteng), NTB tahun ini, ternyata menarik perhatian Rani. Kendati sudah tinggal di Lombok 9 tahun, perempuan asal Jakarta ini ternyata baru tahun ini berkesempatan melihat langsung dan ikut menangkap nyale.
Sejak jauh-jauh hari, sebelum acara puncak Festival Pesona Bau Nyale 2016 berlangsung, Rani sudah menyiapkan diri untuk datang ke Pantai Seger yang menjadi pusat acara tresebut.
Bersama 6 temannya, Rani berangkat dari Kota Mataram, Ibukota NTB pada Sabtu (27/2) pukul 8.30 Wita. Sampai kawasan Mandalika, tepatnya Pantai Seger yang berada di Desa Kute, Kecamatan Pujut, Kabupaten Loteng pukul 9.30 Wita. “Awalnya cuma bertiga. Tapi teman lainnya minta ikut. Dia ajak anak sama suaminya. Jadilah kita bertujuh,” aku Rani di Mataram, Selasa (1/3).
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, Akhirnya perempuan berambut panjang lurus ini dan teman-temannya sampai di lokasi. “Disana kita kudu datang cepetan karena pasti nggak kebagian tempat parkir. Semakin lama datangnya, semakin jauh kita dapat parkirnya dari lokasi acara,” terangnya.
Setiap kendaraan roda empat dikenakan biaya parkir Rp 20 ribu. “Sayangnya koordinasi parkirannya enggak banget. Petugasnya cuma masukin mobil yang parkir tanpa memikirkan jarak dan jalan exit-nya. Bete deh. Terpaksa beberapa orang cowok menggeser mobil yang parkir tak beraturan agar mobil lain bisa keluar,” terangnya.
Sewaktu tiba di Pantai Seger, sudah banyak warga yang datang. Lumayan lama menunggu saat Bau Nyale tiba. Untungnya ada banyak acara di sana, ada Wayang Kulit Sasak dan promosi berbagai provider dari sejumlah perusahaan ternama,” ungkapnya.
Pas malamnya, banyak warga yang begadang di pantai. “Mereka tidur-tiduran di hamparan pasir. Ada juga yang pasang tenda. Dah kayak terdampar di pulau gitu deh. Malahan ada yang di atas bukit. Mereka nunggu hingga saatnya mencari nyale tiba,” kata Rani.
Untuk mengurangi jenuh, ada yang bermain HP mem-posting foto-foto keramaian tradisi Bau Nyale ke sosial media (sosmed), banyak juga warga yang berenang dan bermain dengan ombak padahal malam hari. “Mungkin karena begadang di pinggir laut itu, makanya banyak yang masuk angin,” terangnya.
Masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Loteng semakin banyak, termasuk beberapa turis asing. “Mereka start mencari nyale sekitar pukul 4.30 pagi sampe azan subuh pukul 5 pagi. Cuma sebentar, karena jam segitu, saatnya air laut surut,” kata Rani.
Saat itu, permukaan laut sangat dangkal. “Malahan ada yang mencari nyale sampai ke bukit yang berada di tengah laut itu. Habis ceteeek benget. Airnya cuma setengah betis dalamnya,” terangnya lagi.
Rani yang berbisnis kuliner di Kota Mataram pun ikut mencari nyale. Awalnya dia mengaku jijik saat menceburkan kakinya ke laut. “Karena pas kita senter air lautnya jadi keruh kecoklatan. Tapi sumpah seru banget,” akunya.
“Awas, nyalenya ada yang masuk enggak tuh?” godaku. Rani pun tertawa mendengar gurauanku. “ Wkwkwkwk, kita pakai pengamanlah,” timpalnya.
Usaha Rani dan beberapa temannya mencari nyale tahun ini tidak sia-sia. “Saya dapat nyale lumayanlah,” terangnya.
Menurut perempuan bertubuh sintal ini, dia sengaja meluangkan waktu tahun ini mencari nyale untuk ikut meramaikan sekaligus menghormati tradisi turun-temurun itu. “Kita harus hormati juga tradisi masyarakatnya, bagaimanapun sekarang saya tinggal di Pulau Lombok ini,” ujarnya.
Konon, sambung Rani cacing-cacing laut itu adalah jelmaan Putri Mandalika. “Cacing-cacing itu full proteinnya jadi baik untuk kesehatan. Mereka tangkap itu buat dimakan. Ada yg disantap mentah ataupun diolah menjadi pepes dan lainnya,” katanya.
Jujur Rani baru sekali mencicipi nyale, itu pun yang sudah dipepes. Dia tidak berani menyantap nyale mentah apalagi yang masih hidup. “Rasa Pepes Nyale itu amis-amis, ya kayak ikan gitu,” akunya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: rani
Captions:
1. Tiduran dan begadang di pantai menunggu jelang subuh, saatnya berburu nyale
2. Mengusir jenuh, aktifkan sosmed.
3. Secuil nyale hasil tangkapan Rani.
0 komentar:
Posting Komentar