Catat! Ini Menu Festival GMT 2016 di Kota Pempek

Jembatan Ampera, Palembang menjadi pusat penyelenggaraan Festival Gerhana Matahari Total (GMT) pada tanggal 9 Maret 2016. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang mendukung festival tersebut menargetkan 500 ribu wisatawan nusantara dan ratusan wisatawan mancanegara akan datang ke festival ini. 

Pemerintah daerah setempat pun sudah merencanakan acara yang spektakuler di antaranya glowing night run, festival lomba foto internasional, pertunjukan barongsai 30 meter, dan tour edukasi. 

Travelplusindonesia mencatat rundown Festival GMT 2016 di Palembang yang berlangsung selama 2 hari di berbagai tempat, seperti tertera di bawah ini.

Pada hari pertama, Selasa (8 Maret 2016) ada Atraksi Tari Pendet pada pukul 14.00 WIB, Parade Kirab Budaya (14.30), Festival Ogoh-Ogoh Umat Hindu di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang (16.00), Pagelaran Mitos GMT 2016 dan Atraksi Tari Kecak (19.00), Glowing Night Run (20.00), Ruwatan Bumi Sriwijaya (23.00), dan Penutupan Jembatan Ampera tepat pukul 00.00 WIB.

Pada hari kedua, Rabu 9 Maret 2016 ada Persiapan Ritual Sambut Tuah Sungai di Benteng Kuto Besak Palembang pada 03.00 – 04.30 WIB, Shalat Subuh (04.30 – 05.00), Sambut Tuah Sungai (05.00 – 06.00), Shalat Gerhana (06.20) di Jembatan Ampera, dan Tiupan Saxophon mengawali GMT (06.20 – 08.20) di dalamnya ada penjelasan dari tim LAPAN, launching perangko, dan puncak GMT.

Selanjunya demo culinary, breakfast sensational di Jembatan Ampera. Khusus sarapan pagi di atas jembatan berwarna merah itu, ada beragam hidangan khas Palembang yang dijual di deretan stand aneka kuliner.

Setelah itu ada air show by Palembang Drone, mini planetarium, bunyi lesung, pagelaran Mitos Gerhana pelepasan 1000 balon dan lampion serta pertunjukan Perkusi Pal Jazz Etnikai. 

Berikutnya pagelaran seni dan tradisi pada pukul 09.00 diikuti Lomba Foto InternasionalTour Edukasi GMT (16 Ilir), pertunjukan Barongsai 30 meter, Tari Dewi Kwan Im, dan lomba selfie.

Ingat, GMT 2016 tinggal 4 hari lagi. Pastikan Anda menyaksikannya di Jembatan Ampera, Palembang, menjadi saksi sejarah terjadinya fenomena alam yang langka itu.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)