Paket Wisata Jakarta, Jogja, dan Bali Diminati Warga Filipina di TTE 2016
Guna menjaring lebih banyak lagi wisatawan mancangera (wisman) asal Filipina, baru-baru ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengikuti Travel Tour Expo (TTE) Filipina 5-7 Februari 2016, di Manila. Tak disangka sand Wonderful Indonesia mendapat respon luar biasa, dibanjiri pengunjung. Paket-paket wisata terutama paket Jakarta, Jogja, dan Bali puna diminati warga Filipina.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (23/2/2016) melaporkan atmosfer TTE di Manila tersebut sudah beda.
Menurut Pitana, pasar Manila masih sangat terbuka. Dan umumnya, pengunjung yang hadir ke TTE 2016 mengincar wisata ke Jakarta, Yogyakarta dan Bali. “Di Manila, 10 booth Kemenpar banyak mencuri perhatian pengunjung. Designnya kami buat dengan tema modern yang dilengkapi dengan LED Monitor sebagai background pada mini stage dan berbagai image yang mewakili greater Batam, Jakarta, dan Bali. Yang paling banyak dicari adalah paket-paket ke Jakarta, Yogyakarta dan Bali,” terang Pitana sesuai rilis yang Travelplusindionesia terima.
Sekadar gambaran, TTE Filipina 2016 adalah pameran pariwisata skala internasional terbesar di Manila yang bersifat B2C (Consumershow). Agendanya diselenggarakan setiap tahun oleh Philippine Travel Agencies Association (PTAA).
Tahun ini, untuk pertama kalinya TTE Filipina dilengkapi dengan pameran yang bersifat B to B yaitu Travel Trade Expo dengan tempat dan tanggal penyelenggaraan yang sama. “Ada potensi transaksi sejumlah 1220 pax dengan nilai Rp 1.440.000.000. Saat ini kami masih menunggu hasil transaksi dari Indonesia Galore dan Konsorsium Wow Indonesia yang masih berkoordinasi dengan agen-agen lokal di Filipina,” terang Pitana lagi.
Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan Filipina bukan pasar terbesar Indonesia di wilayah ASEAN. Masih jauh tertinggal dari Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea, India, dan Uni Arab Emirat.
Critical success factor-nya adalah penerbangan langsung atau direct flight, atau aksesibilitas. “Direct flight dari Filipina ke Indonesia hanya rute Manila -Jakarta dan Manila - Denpasar yang dilayani oleh Phillipines Airlines setiap hari. Sedangkan Manila-Manado yang jaraknya relatif dekat tidak ada. Penerbangan maskapai lain harus transit dulu Singapura atau Kuala Lumpur," jelas Arief Yahya.
Padahal, kalau ditinjau dari jaraknya, cukup diterbangi dalam 3-4 jam saja. Tidak terlalu jauh. Dan hubungan Indonesia-Filipina selama ini juga oke-oke saja. Lalu apa yang membuat “sinyal” pariwisatanya seolah-olah “disconnect” dan serasa jauh?
“Kuncinya tetap di promosi. Selama tidak ada promosi, tidak konsisten, dan tidak tepat sasaran, hasilnya tidak akan signifikan,” tambah Arief Yahya.
Pada TTE 2016 yang bertempat di SMX Convention Center, Manila, Filipina, delegasi Indonesia membawa serta lima perusahaan biro perjalanan Indonesia, yaitu PT Nautilus Diving Bali, PT Aneka Kartika Tours & Travel Services, 18 Suite Villa, Max One Hotels Bukit Jimbaran Bali, dan Sari Tours. Selain itu delegasi juga membawa serta rombongan penari, pemusik, dan penyanyi dari Blitar Rose Dancers.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Captions:
1. Tugu Monumen Nasional (Monas), salah satu objek wisata di Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar