Mandeh, Raja Ampatnya Sumbar Kian Berbenah
Usai disambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya beberapa waktu silam, Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, di kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) kian berbenah. Percepatan infrastruktur fisik terus dikebut. Setiap akhir pekan, kawasan itu sudah dipadati wisatawan domestik yang penasaran dengan Raja Ampat-nya Sumatera itu.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan afasilitas pendukung yanag tengah dibangan di Mandeh anatar lain apembangunan 100 unit toilet. “Proses pembangunan 100 unit toilet dengan dana Rp 1,2 miliar dari Kementerian Pariwisata yang bekerja sama dengan TNI AL sedang berlangsung,” terang Irwan di Padang, Senin (23/2) sesuai rilis yang Travelplusindonesia terima.
Selanjutnya juga akan dibangun homestay dan pasar modern dari Kementerian Perdagangan. “Anggarannya Rp 6 miliar,” tambah Irwan lagi yang didampingi Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan.
Sejumlah pembangunan tersebut, lanjut Irwan merupakan upaya cepat untuk mengimbangi ritme kerja Menpar Arief Yahya yang sudah gencar mempromosikan Mandeh kemana-mana. Jurus pengembangan pariwisata ala Arief Yahya dengan teori 3A+1C. Atraksi, Aksesilibitas, Ameniti langsung diimplementasikan dengan semangat kerja, kerja, kerja.
“Saya sepakat dengan ide pak Menteri Arief Yahya yang ingin menjadikan Mandeh menjadi Raja Ampatnya Indonesia bagian Barat. Karenanya berbagai kegiatan dan pelatihan sadar wisata kepada masyarakat pun di kawasan ini sudah mulai berlangsung. Itu berjalan dengan dukungan pegiat pariwisata Onde Mandeh yang diinisiasi mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, pemerintahan nagari dan pemuda yang tergabung dalam Jong Generation (JG),” tambah Irwan.
Gunawan menambahkan masterplan pengembangan kawasan Wisata Mandeh dibagi dalam beberapa zona. Pertama kawasan wisata masif. Kawasan ini nantinya diperuntukkan untuk wisata murah, meriah dan nyaman bagi pengunjung. Berikutnya, kawasan wisata minat khusus.
Kawasan ini nantinya menawarkan beberapa atraksi wisata seperti snorkeling, jumping, menyelam dan atraksi lainnya. “Semua akan diarahkan ke Pulau Sironjong dan kawasan lainnya,” terang Gunawan.
Dan yang ketiga, kawasan wisata ekslusif. Kawasan wisata ini akan dipusatkan di Resort Cubadak dan Pulau Pagang. “Master plan tersebut telah siap dibuat, tinggal tunggu regulasinya. Itu akan dijadikan peraturan daerah yang dalam waktu dekat akan dimasukan ke DPRD,” ungkap Gunawan.
KWBT Mandeh berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kota Padang yang jaraknya sekitar 56 kilometer. Luas kawasan ini sekitar 18 ribu hektare.
Banyak kegiatan wisata air yang dapat dilakukan di sini anatra lain snorkling, scuba diving, sky air, banana boat, memancing, dan lainnya.
Buat yang hobi menyelam, keindahan bawah lautnya menakjubkan dan dipercantik lagi dengan kehadiran bangkai kapal Belanda yang tengggelam sudah ratusan tahun tenggelam di perairan tersebut saat jaman penjajahan Belanda dulu. Nama kapalnya Boelongan.
Keanekaragaman terumbu karangnya tak kalah dengan lokasi menyelam lainnya. Di sini ada sekitar 70 hektar terumbu karang yang masih terawat. Selain itu terdapat hutan mangrove seluas 4 ratus hektare serta berbagai biota laut beraneka ragam.
Kawasan ini bernama Mandeh karena salah satu kampung yang ada dikawasan itu bernama Kampung Mandeh. Kampung tersebut berada di bagian Teluk Carocok Tarusan ayang airnya tenang.
Sejumlah pulau mungil bersemayam di teluk tersebut antara lain Pulau Taraju, Setan Kecil, Sironjong Besar, dan Pulau Cubadak yang namanya tersohor hingga mancanegara. Kabarnya sejak beberapa tahun lalu, Pulau Cubadak telah dikembangkan sebagai resort wisata atau yang lebih dikenal dengan Cubadak Paradise oleh investasi asing dari Italia.
Naskah: adji kuniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: dok wisatapulausumaterabarat dan sumbar.travel
0 komentar:
Posting Komentar