. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 21 Februari 2016

Ini yang Bikin Aksesoris Kayu Kokka Laris Manis Saat Manaqib Qubro di Masjid Istiqlal

Acara Wisata Religi Dzikir Nasional Manaqib Qubro di Masjid Istiglal, Jakarta pada Minggu pagi (21/2), memberi berkah tersendiri bagi sejumlah pedagang kerajinan tangan yang terbuat dari Kayu Kokka. Aneka aksesoris berupa gelang, cincin, tasbih, gantungan kunci, cerutu hingga tongkat dari kayu yang berasal dari kawasan Timur Tengah ini laris manis diserbu pembeli. 

Di trotoar tepi kali seberang pintu masuk Masjid Istiglal, Dani (35) salah satu pedagang bermacam aksesoris dari Kayu Kokka terlihat sibuk melayani sejumlah pembeli. “Alhamdulillah, padahal baru 1 jam gelar lapak, pembelinya sudah lumayan,” kata pria berdarah Minang, Sumatera Barat yang sudah menggelar dagangannya sejak pukul 7 pagi.

Kendati harga aksesoris Kayu Kokka relatif lebih mahal dibanding aksesoris dari bahan kayu lain ataupun dari olahan plastik, namun peminatnya cukup banyak.

Itulah yang membuat Dani akhirnya memutuskan untuk tidak lagi berjualan aksesoris dari bahan kayu lain dan olahan plastik. Dia berganti berjualan bermacam aksesoris dari Kayu Kokka. “Baru dua bulan saya jualan aksesoris dari Kayu Kokka ini, Alhamdulillah setiap 3 hari saya bisa mengantongi keuntungan kotor sampai 2 juta rupiah,” akunya.

Menurut duda beranak satu ini, yang membuat aksesoris Kayu Kokka lebih mahal karena kayunya berasal dari beberapa negara Arab. “Kayu ini tidak tumbuh di Indonesia, jadi para perajin asal Indonesia harus membelinya dari negara-negara Arab. Itulah yang membuat harganya jadi lebih mahal,” terangnya.

Soal kenapa aksesoris Kayu Kokka diminati warga Indonesia, termasuk pengunjung acara ini, lanjut Dani karena sudah banyak orang yang tahu tentang khasiat kayu ini bagi kesehatan. “Kalau yang saya tahu, kayu ini bisa menyembuhkan panas tinggi,” akunya. 

Waktu pertama kali mengetahui khasiat kayu itu dari temannya, Dani mengaku kurang percaya. Tapi setelah mencobanya sendiri, dia akhirnya yakin.

Sebelum memutuskan berjualan aksesoris Kayu Kokka, dia pun mengetes terlebih dulu apa benar khasiatnya itu. "Nah, sewaktu saya sakit panas tinggi, saya celupkan salah satu aksesoris dari kayu Kokka ke dalam gelas yang berisi air putih matang selama tiga jam, sesuai anjuran teman. Setelah itu saya  minum airnya, eh ternyata tak lama kemudian panas tinggi saya turun,” ungkapnya. 

Saat asik ngobrol dengan Dani, tiba-tiba seorang pengunjung datang dan bertanya harga aneka aksesoris Kayu Kokka yang dijualnya. “Harganya macam-macam pak. Kalau tasbih dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. Kalau cincin mulai Rp 20 ribu yang polos sampai Rp 60 ribu yang ada pentolan di atasnya seperti batu. Sedangkan kalung Rp 45 ribu per satuannya,” jawab Dani. 

Menurut Dani lagi semua kerajinan Kayu Kokka yang dijualnya diperoleh dari agen besar yang khusus menjual aneka aksesoris kayu ini ke seluruh daerah di Pulau Jawa. “Agen besar itu ambil barangnya dari perajin di Kalimantan Selatan, tepatnya dari pusat kerajinan aksesoris Martapura, Banjarmasin,” ungkapnya. 

Pengunjung bernama Rahman (45) itu akhirnya membeli gelang, tasbih, dan cerutu, masing-masing satu item. “Saya sudah dengar khasiat Kayu Kokka ini. Tapi baru sekarang ketemu pedagangnya di Masjid istiqlal ini. Untung saya datang pas acara Dzikir Nasional Manaqib Qubro ini,” aku Rahman dengan wajah senang karena berhasil menemukan barang yang dicarinya. 

Dani mengaku tidak setiap hari berjualan di masjid Istiqlal. “Kalau Minggu ada acara besar seperti ini, saya jualan di sini. Kalau Rabu saya gelar lapak di Polda Metro Jaya atau Komdak. Kamis di Pecenongan, dan Jumat di Banten, tepatnya di depan Masjid Agung Banten Lama,” terangnya.

Kata Dani, setiap ada acara besar di Masjid Istiqlal seperti Dzikir Nasional Manaqib Qubro ini, dagangannya pasti banyak yang beli dibanding di tempat lain. “Sering-sering aja adain Dzikir Nasional seperti ini. Kalau bisa seminggu sekali,” usulnya. 

Sebelum menutup obrolan ringan dengan Dani seputar Kayu Kokka, dia sempat bilang bahwa kayu ini juga berkhasiat menyembuhkan sakit mata bahkan buta. 

“Kalau sakit mata, caranya kayu ini dimasukkan ke wadah berisi air putih selama beberapa hari, lalu airnya diteteskan ke mata yang sakit. Teman saya pernah menjajalnya dan katanya sembuh. Kalau untuk penyembuhan kebutaan, saya juga belum tahu benar atau tidaknya, karena saya belum mencobanya. Sebaiknya Abang cari infomasi di internet aja,” ujarnya.

Sebelum pergi, travelplusindonesia sempat membeli satu cincin Kayu Kokka seharga Rp 20 ribu berwarna coklat kehitaman. "Makasih bang, mudah-mudah cincinnya dapat membawa berkah," ujar Dani.

Sejumlah pedagang lainnya seperti pedagang baju koko, celana ngatung, aneka peci, dan baju muslimah juga laris diborong pembeli.

Beberapa pedagang kuliner seperti nasi goreng, soto ayam, ketoprak, mia ayam, siomay, rujak, dan aneka minuman ringan yang berjualan di dalam dan di luar pagar Masjid Istiqlal pun kebanjiran rezeki dari acara bertajuk Wisata Religi Dzikir Nasional Manaqib Qubro yang didukung penuh Kementerian Pariwisata ini.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com) 

Captions:
1. Aneka kerajinan Kayu Kokka yang dijual Dani.
2. Dani, pedagang aksesoris Kayu Kokka di acara Wisata Religi Dzikir Nasional Manaqib Qubro di Masjid Istiglal, Jakarta pada Minggu pagi (21/2).
3. Seorang pembeli tengah memilih-milih aksesoris Kayu Kokka yang digelar Dani.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP