. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 03 Januari 2016

Aksi Kemenpar Capai Target 12 Juta Wisman Tahun 2016

Kementerian Pariwista (Kemenpar) RI telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 12 juta untuk tahun 2016 dengan devisa yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp 172 triliun. Sementara jumlah perjalanan wisnus tahun 2016 ditetapkan sebanyak 260 juta perjalanan dengan uang yang dibelanjakan diproyeksikan sebesar Rp 223,6 triliun. Sedangkan kontribusi pariwisata terhadap PDB Nasional diproyeksikan akan meningkat menjadi 5% dan jumlah lapangan kerja yang diciptakan menjadi 11,7 juta tenaga kerja. 

Guna mendukung target tersebut, Kemenpar bersama stakeholder pariwisata telah menyiapkan rencana aksi di antaranya melanjutkan strategi pemasaran dan promosi dengan memfokuskan pada positioning dan memperkuat branding Wonderful Indonesia di negara-negara pasar utama.

Hal ini dilakukan dalam rangka mendapatkan kembali perhatian calon wisman agar Indonesia masuk dalam wish list negara yang akan dikunjungi pada saat mereka berlibur. Untuk itu kampanye komunikasi pemasaran yang masif akan dilakukan ke seluruh dunia melalui saluran media internasional (cetak, elektronik, dan online) maupun media luar ruang (di bus, taksi, MRT, stasiun bus, kereta, pusat perbelanjaan) dengan menampilkan gambar-gambar destinasi wisata Indonesia, dan kegiatan promosi offline dengan mengikuti pameran pariwisata internasional, sales mission, serta fam trip.

Disamping kegiatan dalam memperkuat branding Wonderful Indonesia, kegiatan advertising dan selling dengan melibatkan para pelaku bisnis pariwisata akan tetap dilakukan antara lain dengan mengikuti kegiatan pameran pariwisata internasional di mancanegara.

Tahun 2016 Indonesia akan mengikuti kegiatan pameran di antaranya; ITB Berlin, WTM London, WTM Dubai, CTM China, NATAS Singapore, MATTA Malaysia, JATA Jepang, Korea, Australia maupun pameran pariwisata Internasional yang bersifat minat khusus seperti DEMA show, Cruise Shipping, Boot Dusseldorf, GOLF, dan MICE.

Sementara itu untuk memperkenalkan destinasi pariwisata dan paket-paket wisata terbaru dan menarik di Indonesia, Kemenpar juga melakukan misi penjualan (sales mission) ke kota-kota besar di sejumlah negara sebagai sumber wisman utama di antaranya; wilayah Asia Tenggara (Singapura, Kuala Lumpur, Johor, Malaka, Kota Kinabalu, Bangkok, Phuket, HCMC, Manila); wilayah Asia Pasifik (Seoul, Busan, Shanghai, Chengdu, Beijing, Hong Kong, Macau, Guang Zhou, Tokyo, Osaka, Sydney, Melbourne, Adelaide, Brisbane, Perth, Mombay, New Delhi); dan wilayah Eropa, Timteng, Afrika dan Amerika Utara (Amterdam, Paris, Frankfurt, Johannesburg, Dubai, Jeddah, Moskow).

Kegiatan sales mission tersebut dalam rangka meningkatkan penjualan paket-paket wisata serta meningkatkan rasa percaya diri para industri pariwisata nasional karena kehadiran pemerintah bersama-sama para pelaku bisnis akan memberikan kepercayaan yang lebih dari para buyers mancanegara.

Kegiatan lain yang juga strategis adalah menyelenggarakan familiarization trip untuk mengenalkan dan mempromosikan obyek wisata dengan mengundang para pemangku kepentingan pariwisata mancanegara dengan mengunjungi destinasi wisata di seluruh Indonesia dalam rangka seeing is believing.

Familiarization trip akan melibatkanh para tour operator, media cetak/elektronik, penggiat sosial media dan blogger, asosiasi dan orang-orang yang dapat berpengaruh di dalam pengambilan keputusan penyelenggaraan event kegiatan wisata.

Khusus di dalam negeri, Kemenpar punya kalender event yang mendukung beberapa event atau festival wisata di Indonesia. Ada 10 yang menjadi prioritas, yakni Festival Grebeg Sudiro, Dukungan Wisata Religi Dzikir Nasional, Gerhana Matahari Total, Festival Tambora, Festival Kuliner Nusantara, Lake Toba Ultra, Tour de Singkarak, Jakarta Marathon, Bono Surfing Expedition dan Musi Triboatton.

Berkaitan dengan diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2016, Kemenpar pun mempersiapkan 28 standar usaha pariwisata (7 standar usaha pariwisata sudah ditetapkan dalam Kepmen dan 21 di antaranya masih dalam draft) serta menyiapkan 1.500 auditor standar usaha pariwisata.

Selain itu Kemenpar memfasilitasi sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata serta pendirian 12 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata.

Menurut Menpar Arief Yahya pariwisata sejak jauh hari telah mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA terutama dalam kesiapan sumber daya manusia (SDM). Dari tahun 2007 hingga 2015, Kemenpar telah memberikan 81.627 sertifikasi kompetensi kepada tenaga kerja bidang pariwisata yang bekerja di 12 sub-sektor pariwisata antara lain hotel & restoran, spa, biro perjalanan wisata, tour leader, tata boga, MICE, arung jeram, dan selam.


Tantangan
Menpar Arief Yahya mengingatkan tahun 2016 akan penuh tantangan di antaranya perlambatan ekonomi global dan dampak dari penurunan harga minyak dunia serta fluktuasi mata uang yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisman. 

Tantangan lain, seperti diisyaratkan Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) adalah acaman terorisme dan perubahan iklim global. Di dalam negeri, bencana alam seperti erupsi gunung berapi serta asap di tahun 2016 juga akan menjadi perhatian Kemenpar. 

Belajar dari musibah erupsi gunung berapi yang bertubi-tubi mulai 22 Juli sampai sekarang yaitu Gunung Raung di Banyuwangi, Gunung Barujari di Lombok, disusul Gunung Bromo di Jawa Timur dan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan membawa dampak langsung terhadap kinerja pariwisata. 

Kedua kejadian tersebut menyebabkan beberapa bandara seperti Bandara Ngurah Rai Bali, bandara Abdurrahman Saleh di Malang, dan bandara Juanda Surabaya ditutup dalam waktu yang cukup panjang. Penutupan bandara tersebut, menurut menyebabkan terjadinya pembatalan banyak kunjungan wisman sehingga Indonesia kehilangan peluang (lost opportunity) 500 ribu hingga satu juta wisman. 

Menko Kemaritiman Rizal Ramli sepakat dengan penetapan target wisman pada 2016 sebanyak 12 juta orang. Angka kenaikan itu memang besar, 20 persen dibandingkan dengan rata-rata kenaikan turis internasional di semua negara yang hanya 4 persen tahun lalu. 

Rizal juga sepakat dengan Arief Yahya bahwa strategi Bebas Visa Kunjungan (BVK) adalah cara yang pas untuk menarik wisman ke Tanah Air Rizal Ramli akan mendorong industri dan juga pemerintah untuk membangun pelabuhan untuk turis yakni marina untuk yacht, di berbagai tempat di kepulauan Indonesia. 

Presiden Joko Widodo bahkan optimistis dalam dua hingga tiga tahun mendatang target 20 juta wisman dapat terpenuhi pada 2019 dengan cara memperbaiki infrastruktur, promosi, dan meningkatkan kualitas produk wisata serta melestariakan lingkungan lewat eksklusivitas wisata alam. 

Ada tiga jenis infrastruktur yang masih harus dibangun untuk mempermudah akses kedatangan wisman, yakni bandara dengan perpanjangan runway, terminal yang memadai, dan dermaga beserta kapalnya. 

Berdasarkan data Kemenpar, ketika Indonesia mencapai angka kunjungan wisman 9,4 juta pada 2014, negara ASEAN lain seperti Malaysia sudah kedatangan 27,4 juta, Thailand 24,8 juta, dan Singapura 15,1 juta orang. Pada 2014, Tiongkok berhasil mendatangkan 129,1 juta wisman. Berdasarkan jenis, produk utama pariwisata Indonesia berupa wisata alam (35%), wisata budaya (60%), dan wisata buatan (5%). 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP