. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 05 Januari 2016

13 Cara Membantu Arief Yahya Jaring 20 Juta Wisman 2019

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan jajarannya di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menjaring 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Guna mencapai target itu, Arief Yahya melakukannya secara bertahap. Pada tahun pertama kepemimpinannya (2015) di Kemenpar, dia menargetkan 10 juta wisman, tahun ini (2016) dia menaikkan targetnya 2 juta menjadi 12 juta wisman. Akankah mantan Dirut PT Telkom ini bisa memenuhi keinginan bigboss-nya itu meraup 20 juta wisman? 

Pertanyaan itu memang belum bisa terjawab sekarang. Yang pasti tugas yang diemban Menpar Arief Yahya itu tidak mudah. Sejumlah pihak, termasuk Presiden Jokowi memang optimis target itu bisa tercapai. Namun tak sedikit pihak yang pesimis.

Arief Yahya tentu tidak bisa memikul beban itu sendiri. Sejumlah rekannya di beberapa kementerian terkait pun harus bersinergi dengannya, termasuk stakeholder, industri pariwisata, dan kita sebagai sesama bangsa Indonesia.

Sebenarnya kita bisa membantu mengurangi beban berat Arief Yahya dengan ilmu dan keahlian yang kita miliki. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk turut menjaring wisman ke negeri kepulauan ini. Caranya pun tak rumit dan tak sampai menguras kantong dalam-dalam, yakni berpartisipasi memajukan pariwisata di Indonesia umumnya, minimal pariwisata di daerah sendiri secara sederhana.

Pariwisata yang penulis maksud disini dalam arti luas, mencakup wisata bahari, budaya, sejarah, budaya, petualangan, religi/halal, buatan hiburan, kerajinan tangan, event wisata dan budaya seperti festival, sport tourism, dan kuliner serta industri wisata (pelaku usaha; akomodasi/hotel, transportasi, resto, travel agent, paket wisata, dll), MICE (meeting, incentive, convention & exhibition), sarana pendukung/infrastruktur, penyuluhan sadar wisata, sapta pesona, strategi promosi pariwisata, kreativitas/ inovasi wisata, dan lainnya.

Berikut ini ada tigabelas (13) cara untuk membantu Menpar Arief Yahya. Satu atau beberapa caranya, mungkin dapat Anda pilih dan terapkan. 

Ketigabelas cara yang penulis rangkum di bawah ini, merupakan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama puluhan tahun berkecimpung mempromosikan sektor pariwisata Indonesia hingga kini. 

Pertama, kenali obyek-obyek wisata yang ada di daerah Anda. Kumpulkan dan inventarisasi mana yang punya nilai jual tinggi dan mana yang bakal berpeluang menarik kunjungan wisatawan. Kenali pula tren wisata yang digemari wisman satu negara dan negara lain, karena satu sama lain belum tentu sama. 

Kedua, promosikan obyek-obyek tersebut secara sederhana bisa lewat mulut ke mulut. Promosi paling mudah, praktis, dan efisien namun jangkauannya luas lewat bermacam media sosial (medsos) seperti facebook, twitter, instagram, dan lainnya. Caranya foto obyek tersebut semenarik mungkin bisa dengan kamera HP, tablet, kamera digital lalu upload ke jejaring sosial tersebut. Tak lupa memberi keterangan mengenai lokasi dan daya tariknya. 

Ketiga, kalau Anda mempunyai kemampuan menulis, buatlah media online seperti website ataupun weblog yang konsen dengan pariwisata. Sekarang membuat website murah sementara weblog gratis. Sebaiknya website/weblog yang Anda buat diberi fitur penterjemah berbagai bahasa asing agar dapat dibaca masyarakat dari berbagai negara yang berbeda bahasa. 

Tulislah semenarik mungkin obyek wisata di daerah Anda, minimal menjelaskan lokasi, kegiatan yang bisa dilakukan/dilihat dan cara menjangkaunya. Biar lebih komplit sertakan informasi mengenai penginapan, kuliner, kerajinan dan oleh-oleh yang bisa dibeli/dinikmati berikut harganya. 

Keempat, setelah menulis di website/weblog jangan lupa promosikan lewat medsos ditambah ke grup-grup terkait, baik grup di FB maupun di WA. Misalnya kalau menulis tentang petualangan mendaki gunung dan lainnya rasanya cocok tulisan itu di-sharing ke grup pendaki gunung, pecinta alam, travellerbackpacker, dan lainnya. 

Kelima, kalau punya keahlian merekam gambar lewat kamera video. Rekam saja obyek wisata dan hal-hal terkait pariwisata. Jangan lupa beri narasi berisi segala informasi tentang obyek wisata yang Anda rekam berikut ilustrasi musiknya, lalu unggah ke youtube dan sebarkan lewat beragam medsos seperti di atas.

Keenam, buatlah travel agent kecil-kecilan yang sekarang dikenal dengan istilah Indie Travel, dengan menjual paket-paket wisata minimal yang ada di daerah Anda (misalnya tur mendaki Gunung Seulawah di Aceh, menikmati Pahawang di Lampung, dan lainnya). 

Sebarkan paket tur tersebut ke jejaring sosial agar pesertanya banyak. Tapi ingat, kendati bukan travel agent besar, tetaplah menjadi operator perjalanan yang profesional, ramah dengan wisman dan ramah lingkungan, serta mentaati adat istiadat di daerah yang Anda kunjungi. 

Ketujuh, terus meng-upgrade informasi artinya menulis obyek-obyek lain, kalau bisa jangan cuma yang ada di daerah Anda tapi mulainya ke daerah lain tapi tetap dalam wilayah Indonesia. BUKAN OBYEK WISATA DI WILAYAH NEGARA LAIN. (Maaf, saya memberi huruf besar pada kalimat terakhir agar Anda selalu ingat, kalau ilmu dan skill yang Anda miliki semestinya digunakan untuk memajukan pariwisata dalam negeri sendiri, bukan negara orang). 

Kedelapan, kalau Anda tidak memiliki ilmu/skill menulis, memotret, merekam gambar, dan atau memang tak menyukai semua hal itu. Anda masih bisa berpartsipasi antara lain dengan turut mengindahkan SAPTA PESONA (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan). Anda bisa menularkan semangat menjaga SAPTA PESONA tersebut mulai dari keluarga, kerabat, lingkungan rumah, teman-teman komunitas, sekolah-sekolah, maupun di kalangan  masyarakat di daerah Anda, termasuk di kawasan obyek wisata di daerah Anda.

Aksi yang dapat Anda lakukan antara lain tidak menggangu wisatawan, justru menolong dan melindungi wisatawan, bersahabat dengan wisatawan, memelihara keamanan lingkungan, membantu informasi kepada wisatawan, menjaga lingkungan yang bebas dari narkoba, penyakit menular dan lainnya, serta meminimalkan risiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik. Minimal, Anda tidak melakukan keonaran, kerusuhan, dan ketidaknyamanan yang membuat imej tidak aman di daerah Anda. Kalau citra negatif itu muncul atau tidak aman, jelas wisman enggan datang ke daerah Anda. 

Kesembilan, kalau Anda senang traveling, adventuring, dan punya uang untuk jalan-jalan, sebaiknya mengutamakan berwisata di dalam negeri saja. Kunjungi 34 provinsi yang ada di negeri ini. Jelajahi satu per satu pesona keunikannya hingga pelosoknya lalu sebarkan lewat cara di atas dari mulut ke mulut, jejaring sosial, youtube ataupun website/weblog. 

Kesepuluh, jika Anda punya kesempatan ke negeri orang entah itu karena tugas kerja, mengikuti lomba olahraga, pentas kesenian dan lainnya, gunakan kesempatan itu untuk mempromosikan obyek wisata yang ada di daerah Anda. Bisa lewat obrolan maupun dengan membawa dan memberikan brosur wisata daerah Anda yang berbahasa Inggris agar lebih mudah dipahami oleh calon wisman. 

Kesebelas, tunjukkan kalau rasa Nasionalismu itu memang tinggi. Misalnya sepulang dari lawatan ke negara orang dengan TIDAK mempromosikan obyek-obyek wisatanya ke berbagai media. Kalau Anda melakukan itu, sama saja Anda mempromosikan dan membangga-banggakan pariwisata negara orang. 

Keduabelas, sadarkan terus orang-orang di sekeliling Anda yang suka meremehkan, memperolok-olok bahkan menjelek-jelekkan negara/bangsanya sendiri dalam berbagai hal. Contoh dalam skup yang lebih kecil di sektor pariwisata. Agar mata hati dan pikiran mereka terbuka untuk tidak lagi bersikap seperti itu.

Ketigabelas, jangan pantang menyerah untuk terus menjadi motivator dan marketer pariwisata minimal di daerah Anda sendiri. Anda tak perlu menunggu menjadi duta wisata, tak perlu menjadi PNS di kementerian yang mengurus pariwisata, kebudayaan atau di lembaga terkait, dan tak perlu menjadi jurnalis/penulis khusus pariwisata. Anda bisa berpartisispasi tanpa HARUS menjadi semua itu. 

Itulah ketigabelas cara sederhana yang dapat kita lakukan mulai sekarang untuk membantu pemerintah dalam hal ini Menpar Arief Yahya dan jajarannya di Kemenpar agar berhasil menjaring 20 juta wisman pada tahun 2019 sebagaimana ditugaskan Presiden Jokowi. 

Jangan tunda lagi untuk membuktikan rasa CINTA Anda terhadap negeri dan bangsa ini. Kalau bukan detik ini, kapan lagi? 

Naskah: Adji Kurniawan, penulis dan pemerhati pariwisata Indonesia (kembaratropis@yahoo.com) 
Foto: Adji & Agung Biro HKP Kemenpar 

NOTE: Tulisan ini sengaja penulis sebarkan untuk membantu Menpar Arief Yahya agar masyarakat/orang awam, juga bisa berperan aktif menjaring wisman ke negeri tercinta ini.
Tulisan ini hadir atas kegeraman hati melihat semakin banyaknya orang kita baik itu pejabat, politisi, wakil rakyat, artis, PNS, orang biasa sampai penulis, dan jurnalis (wartawan) yang entah disengaja atau tidak, disadari atau tidak, justru membangga-ganggakan dan mempromosikan pariwisata negara orang ke beragam medsos, buku, dan medianya, bukan potensi wisata yang ada di dalam negerinya sendiri. Padahal selama ini mereka tinggal, makan, berak, dan mencari uang di sini.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP