Blusukan Arief Yahya ke Pabrik Cat Bikin Tanda Tanya
Menteri pariwisata (Menpar) Arief Yahya blusukan lagi. Kali bukan ke Kota Tua dan kawasan hutan bakau (mangrove) di Jakarta sebagaimana blusukan pertama dan keduanya, melainkan ke pabrik cat di kawasan Tangerang, Banten, Selasa (11/11/2014). Jelas saja blusukannya kali ini menimbulkan tanda tanya sejumlah media yang meliputnya. Apa hubungannya pariwisata dengan cat?
Ketika ada wartawan menanyakan perihal itu kepada Burhan dari Pusat Komunikasi Publik (Puskompublik), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang membawa rombongan media ke pabrik tersebut, dia pun tidak begitu jelas kaitannya.
“Saya juga belum tahu apa kaitannya. Cuma Menpar Arief Yahya semalam dadakan mau blusukan pabrik cat dan minta disiapkan media untuk meliputnya,” begitu kata Burhan.
Jurnalis itu pun mencari profil pabrik cat PT Propan Raya ICC yang dikunjungi Arief Yahya lewat internet. Dalam salah satu tulisan di media online, ternyata cat buatan pabrik tersebut selama ini menangani proyek pengecatan HardRock Hotel Bali, Sheraton Bali, Bvlgari Hotel dan beberapa villa di Bali. Selain itu, juga untuk pembangunan mal, hotel dan apartemen di beberapa wilayah di Indonesia. Mungkin ini yang menjadi kaitan antara pariwisata dan cat itu hingga Menpar mau luangkan waktu blusukan ke pabrik tersebut.
Namun ternyata bukan itu. Blusukan Arief Yahya ke PT Propan Raya ICC yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 8, Tangerang ini bukan semata melihat proses pembuatan cat yang sayangnya tidak boleh diliput media lantaran tidak diizinkan oleh pengelola pabrik tersebut, pun untuk mengikuti rapat internal dengan pihak penyelenggara 'Sayembara Desain Arsitektur Nusantara Ke-2 tahun 2014'.
Pasalnya ide awal kegiatan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara tersebut datang dari PT Propan Raya pada tahun 2013 yang kemudian didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif semasa menterinya Mari Elka Pangestu . “Tahun ini diadakan kembali dan mendapat dukungan Kementerian Pariwisata yang dipimpin Arief Yahya. Jadi Arief Yahya menindak lanjuti program menteri sebelumnya,” jelas marketing communication PT Propan Raya ICC Rinanti Prabudihayu Suharjo.
Usai meninjau pabrik tersebut, Arief Yahya langsung mengikuti rapat yang berlangsung hampir 3 jam. Selepas rapat, sejumlah media yang menunggunya langsung menanyakan maksud tujuannya blusukan. “Saya datang ke sini sekaligus mengikuti rapat untuk mematangkan sayembara yang bertujuan untuk mengangkat industri kreatif arsitektur,” terangnya.
Menurut Arief Yahya Sayembara Desain Arsitektur Nusantara tahun ini bertema Desa Wisata Nusantara dengan harapan wisata desa dan ekowisata bisa ikut terangkat. “Dengan acara ini diharapkan juga pendapatan industri kreatif arsitektur bisa meningkat menjadi Rp 24 triliun. Maklum, industri kreatif arsitektur masih kalah jauh dengan fashion,” akunya.
Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2
Sayembara Desain Arsitektur ini menurut Arief Yahya sejalan dengan program Kemenpar dalam mengembangkan desa wisata di beberapa kawasan potensial di Indonesia.
Ketua Panitia Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2 Yuwono Imanto, sekaligus Direktur Marketing Propan menambahkan tujuan diadakan sayembara ini agar masyarakat penggiat arsitektur dan desain interior di Indonesia menyadari betapa pentingnya usaha melestarikan arsitektur Nusantara sebagai bagian dari kearifan lokal.
Ketua Panitia Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2 Yuwono Imanto, sekaligus Direktur Marketing Propan menambahkan tujuan diadakan sayembara ini agar masyarakat penggiat arsitektur dan desain interior di Indonesia menyadari betapa pentingnya usaha melestarikan arsitektur Nusantara sebagai bagian dari kearifan lokal.
Berbeda dengan sayembara serupa tahun lalu yang bertema ‘Desain Rumah Budaya Nusantara’, pesertanya khusus mahasiswa. Tapi tahun ini pesertanya dari kalangan arsitek profesional.
Hasil karya desain arsitekltur 2014 ini akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas 7 orang, antara lain Yori Anwar selaku ketua dewan juri, Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo dari ITS, Naning Adiwonso, dan Gede Kresna.
Adapun kriteria penilaiannya mencakup 10 aspek utama yang mendukung konsep Desa Wisata Nusantara, antara lain ruang lingkup desain, tata guna lahan, hemat energi, konservasi air, rain harvesting, material bangunan, pengolahan sampah, ekonomi lokal, budaya dan local wisdom, serta kualitas lingkungan.
Pendaftaran sayembara ini sudah dibuka sejak 1 Oktober 2014 hingga 31 Januari 2015. Total hadiahnya sebesar Rp 350 juta untuk tiga pemenang utama dan tiga pemenang harapan. Selain itu kara pememang dan nominasi akan diterbitkan dalam jurnal, website, dan buku eksklusif.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Menpar Arief Yahya tengah mendengarkan penjelasan produksi cat yang dihasilkan PT Propan Raya.
2. Menpar Arief Yahya saat blusukan ke pabrik cat PT. Propan Raya di Tangerang, Banten
0 komentar:
Posting Komentar