Indonesia Tidak Termasuk 5 Negara Favorit Wisatawan Muslim
Miris memang, sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia dan memiliki banyak destinasi muslim, Indonesia tidak termasuk dalam lima (5) negara favorit pelancong muslim atau moslem traveler di dunia. Mengapa?
Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandara ada lima negara favorit wisatawan muslim, pertama Tuki, disusul Malaysia, dan Arab Saudi.
“Khusus Arab Saudi, moslem traveler-nya tidak termasuk perjalanan haji dan umrah," jelasnya dalam konferensi pers International Forum of Islamic Tourism dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Ruang Banda B, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Dua negara berikutnya yang menjadi negara favorit turis muslim adalah Mesir dan Maroko. "Indonesia belum jadi top 5," ungkapnya.
Penyebab Indonesia tidak termasuk lima negara favorit turis muslim lantaran pengembangan wisata syariahnya belum optimal, kalau tidak mau dikatakan setengah hati. Sebenarnya dari dulu sudah ada, namun masih sebatas buat wisatawan lokal dan Nusantara.
Sapta menjelaskan potensi dan tantangan wisata syariah di Indonesia juga akan dibahas dan dalam Forum Internasional Pariwisata Muslim pertama yakni The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism yang akan digelar di Jakarta pada pada 2-3 Juni 2014.
Dia berharap forum yang akan diikuti 57 anggota OKI, pemda terutama Aceh dan Sumbar serta berbagai asosiasi ini dapat mempromosikan wisata syariah dan produk-produknya seperti hotel, paket perjalanan wisata, dan rumah makan, serta memacu para industri wisata syariah melihat besarnya potensi bisnis yang terkandung dalam pariwisata berbasis syariah.
Forum bertema “Islamic Tourism: The Prospects and Challenges” ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di antara negara anggota OKI, khususnya dalam meningkatkan pengembangan wisata syariah, serta mengidentifikasi potensi bisnis yang terdapat dalam produk wisata syariah. "Akan ada banyak agenda yang digelar dalam forum yang berlangsung dua hari nanti," kata Sapta lagi.
Pada hari pertama ada kata sambutan dari Menparekraf Mari Elka Pangestu, disusul kata sambutan dari Ketua MUI Din Syamsuddin, Sekjen OKI Iyad Ameen Madani. Kemudian Wapres Boediono akan menyampaikan opening speek, dilanjutkan dengan keynote speaker Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Gambia Fatou Mas Jobe-Njie dan Menpar Malaysia Dato Seri Mohamed Nazri bin Abdul Aziz. Berikutnya diskusi dengan sejumlah narasumber berkompeten antara lain Ketua Otoritas jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, CEO Thomson Reuters Syad Farook, dan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Firmansyah Rahim.
Pada hari kedua, juga diisi dengan diskusi-diskusi dengan tema dan narasumber yang berbeda, antara lain desainer muslim Dian Pelangi, President Commisioner Hotel Sofyan Riyanto Sofyan, dan Rektor Unipdu Jombang Ahmad Zahro. Forum ini akan ditutup dengan konklusi dan remokendasi.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Berwisata syariah ke masjid bersejarah.
0 komentar:
Posting Komentar