Inilah 5 Faktor Kenapa Wisata Syariah Kian Sexy
Wisata muslim atau lebih dikenal dengan wisata syariah dulu dipandang sebelah mata. Dianggap tidak sexy oleh pemerintah, kalangan industri wisata, dan peminatnya dalam hal ini wisatawannya. Belakangan ini, wisata berbasis keislaman ini berkembang dan serius digarap sejumlah pihak terkait. Faktor pendukungnya ada lima. apa saja?
Pertama, pangsa pasar wisata syariah sangat besar mengingat populasi muslim di dunia sangat besar di sejumlah negara.
Kedua, negara yang mengembangkan wisata satu ini bukan semata negara muslim atau mayoritas berpenduduk muslim melainkan juga negara-negara non muslim. Contoh Jepang, China, Korea, dan lainnya jga mengembangkan wisata syariah untuk menjaring wisatwan muslim dari negara-negara muslim dan atau negara yang penduduknya mayoritas muslim.
Ketiga, tersedia obyek-obyek wisata syariah seperti masjid, bangunan bersejarah terkait sejarah islam, kehidupan muslim di negara non muslim, budaya muslim, dan masih banyak lagi.
Keempat, tersedia fasilitas atau sarana syariah seperti hotel, resto, event, dan paket wisata yang berbasis syariah. Dan kelima, ada peminatnya terutama wisatawan syariah atau moslem traveler.
Data berdasarkan penelitian Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy 2012, turis muslim dunia menyumbang 12,5% dari total pengeluaran perjalanan di seluruh dunia.
Wamenparekraf Sapta Nirwandar dalam konferensi pers International Forum of Islamic Tourism dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengatakan umat muslim dunia menghabiskan sekitar USD 137 juta untuk berwisata selama tahun 2012 "Jumlah itu diperkirakan akan bertambah menjadi USD 181 juta pada 2018. Ini di luar perjalanan haji dan umroh ya," jelasnya di Ruang Banda B, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014). Menurut Sapta potensi wisata syariah di dalam negeri sangat besar.
Faktor pendukungnya, mayoritas penduduk Indonesia sendiri adalah muslim. Pada 2012, diperkirakan ada sekitar 245 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus). “Jika 88,1% yang melakukan perjalanan adalah wisnus muslim, maka akan didapat sekitar 215 juta pergerakan dengan pengeluaran diperkirakan sebesar Rp 142,3 triliun,” terangnya.
Pasar wisatawan muslim dari mancanegara juga terus mengalami peningkatan. Faktor pendukungnya populasi muslim dunia diperkirakan akan terus bertambah dari 1,6 miliar (sekitar 23,4% dari total penduduk dunia) pada 2012, menjadi 2,2 miliar (sekitar 26,4% dari total penduduk dunia) pada 2030. Dengan begitu, pertumbuhan penduduk Muslim bertambah sekitar 1,5% tiap tahunnya. Ini berdasarkan data dari Pew Research Center Forum on Religion and Public Life.
Ketua Assosiasi Hotel dan Retoran Syariah Indonesia (AHRSI) Riyanto Soyan menambahkan pasar wisata syariah Indonesia dari mancanegara masih didominasi wisman dari Malaysia, Singapura, dan Thailand kemudian diikuti negara-negara dari Timur Tengah.
"Moslem Traveler juga tak hanya datang dari negara-negara Islam seperti Indonesia, Saudi, atau Iran. Ada juga moslem traveler dari Eropa, Amerika, dan Australia," tambah Sapta.
Bisnis wisata syariah di berbagai belahan dunia juga menyumbang pengeluaran yang tidak sedikit. Dalam penelitian yang sama dipaparkan, total pengeluaran moslem traveler dunia untuk makanan & minuman halal adalah sebesar USD 1.088 miliar atau sekitar 16,6% dari total pengeluaran global.
Menurut Sapta data di atas menjadi salah satu alasan mengapa banyak negara non muslim yang juga tertarik mengembangkan bisnis wisata syariah. “Contohnya Korea, bukan hanya punya resto yang halal, juga memiliki destinasi muslim dan promosi mereka juga gencar,” ungkapnya.
Bisnis syariah di sektor pakaian muslim dunia juga sangat menjanjikan. Indonesia saat ini berada diposisi ketiga dalam hal produksi pakaian muslim dunia bahkan sudah menjadi destinasi fesyen muslim kelas dunia. Nomor satu diduduki Turki. “Kebutuhan Muslim untuk pakaian mencapai USD 224 miliar pada 2012, dan diperkirakan akan terus bertambah,” tambah Sapta.
Naskah & foto: adji kuniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1.Wamenparekraf Sapta Nirwandar menjelaskan kepada wartawan seputar pelaksanaan Forum Internasional Pariwisata Muslim 2014 yang akan digelar di Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar