Wisatawan Asal China Penting Buat Pariwisata Asia Tenggara
Potensi wisatawan China sangat luar biasa. Ketua China National Tourism Administration, Shao Qiwei menyatakan setidaknya sebanyak 80 juta penduduk China melancong ke luar negeri dengan jumlah pengeluaran mencapai 102 miliar dollar AS.
Menurutnya, belanja turis China di luar negeri rata-rata per hari sekitar 169 dollar AS per malam atau keenam terbesar setelah turis asal Jepang (190 dollar AS), Switzerland (182 dollar AS), Australia (177 dollar AS), Amerika Serikat dan Norwegia masing-masing 174 dollar AS.
Negara utama tujuan turis asal China adalah kawasan Asia Tenggara terutama Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia serta Jepang, Korea Selatan dan negara-negara di Eropa juga Amerika Serikat. Menurut Shao Qiwei, Hong Kong dan Taiwan juga menjadi tujuan utama turis asal China daratan.
United Nation World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) melaporkan tahun 2012, China mencatat rekor baru dalam sejarah pariwisata dunia dengan menempati peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dalam hal pengeluaran yang mencapai 102 juta dollar AS, atau meningkat 40 persen dari 2011 yang hanya mencapai 73 juta dollar AS.
Jumlah wisatawan China yang melancong ke luar negeri meningkat pesat dari hanya 10 juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012. Pada 2012 jumlah wisatawan asal negara Panda ini yang berkunjung ke Indonesia mencapai 726.088 (ditambah 81.782 dari Hongkong). Angka tersebut masih di bawah wisatawan China yang datang ke Malaysia sebanyak 1,56 juta wisatawan dan ke Thailand sebanyak 2,7 juta wisatawan.
Tahun 2013 dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebesar 8,7 juta kontribusi China sekitar 800.000 wisatawan. Sedangkan tahun 2014 pemerintah menargetkan kunjungan 9,2 juta wisman diharapkan kontribusi China sebesar 970.000 atau meningkat sekitar 170.000 wisatawan. Indonesia menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal China akan meningkat menjadi 3 juta orang pada tahun 2016.
Berdasarkan polling Beijing People’s Broadcasting 2011, Bali menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata dunia terfavorit wisatawan China, selain Australia, Cape Town, Edinburgh, Hawaii, Madrid, Mesir, Niagara Falls, Paris, dan Swiss.
Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) I Gusti Ngurah Putra di Jakarta beberapa waktu lalu membenarkan bahwa wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar memang memilih Bali sebagai tempat favorit berlibur mereka.
Kasubdit Analisa Pasar Internasional, Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Kemenparekraf, Budihardjanti mengatakan wisatawan China berlibur ke Indonesia umumnya memilih pada musim liburan panjang, seperti hari raya Imlek yang tahun ini pada 31 Januari 2014.
Menurutnya wisatawan China rata-rata memiliki lama tinggal sekitar empat hingga lima hari dengan pengeluran sekitar 100 hingga 110 dollar AS per hari.
Untuk menjaring wisatawan China, segala cara dilakukan Kemenparekraf. Pada November 2013 misalnya Kemenparekraf mengadakan kunjungan ke China dalam rangka mempromosikan program Wonderful Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu juga melakukan pembicaraan bilateral dengan Pemerintah Provinsi Fujian untuk meningkatan hubungan melalui program sister province (Jawa Tengah-Fujian) dan sister cities (Surabaya-Fuzhou dan Chengzhou-Palembang).
Cara lainnya membuka penerbangan langsung (direct flight) seperti dilakukan Xiamen Air menghubungkan Fuzhou, Ibukota Fujian dan Jakarta maupun Hainan Airlines dari Beijing ke Bali.
Ngurah Putra menambahkan penerbangan Hainan Airlines dari Beijing ke Bali menggunakan pesawat Boeing 767-300 ER berkapasitas 223 penumpang dalam tiga kali seminggu ini akan mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan China ke Indonesia.
Pihak Association of Indonesia Travel Agent (ASITA) mengatakan setidaknya ada 10 penerbangan langsung dari China hingga akhir tahun ini. Maskapai nasional Garuda punya beberapa direct flight ke kota-kota besar di China seperti Beijing dan Guangzhou yang terafiliasi dengan maskapai China yakni Xiamen Airlines.
Upaya lain menggaet turis China ke Indonesia dengan meluncurkan situs pariwisata Indonesia dalam bahasa Mandarin pada November 2013. Selain itu Kemenparekraf melalui program Wonderful Indonesia ikut meramaikan Pameran Asia Golf Show di Shenzhen Convention & Exhibition Center, China pada 1-3 Desember 2013 dengan tujuan untuk menjaring kunjungan wisatawan China, khususnya para pemain golf ke Indonesia.
Dalam pameran golf terbesar di Asia itu, Kemenparekraf mempresentasikan fasilitas lapangan golf yang ada di Indonesia serta tempat-tempat yang menarik dikunjungi usai bermain golf.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar