Pascakecelakaan MH370 Wisatawan China ke ASEAN Diprediksi Menurun
Kecelakaan pesawat maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang setelah lepas lepas landas tanggal 8 Maret 2014 dalam rute dari Kuala Lumpur menuju Beijing, diperkirakan berdampak pada kunjungan wisatawan Cina ke ASEAN, terutama ke Malaysia. Maklum saja 153 dari 239 penumpang pesawat nahas itu berasal dari China.
Terlebih setelah Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa berdasarkan analisa terbaru Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris dan Inmarsat, perusahaan Inggris penyedia data satelit telah menyimpulkan MH370 terbang sepanjang koridor selatan dan posisi terakhirnya adalah di tengah tengah Samudra Hindia , bagian Barat Perth.
Usai pengumuman yang disampaikan PM Razak di Malaysia pada Senin malam (24/3) itu, sejumlah keluarga korban penumpang asal China pun tak percaya dan menuding pemerintah Malaysia berbohong.
Tak cuma itu, ratusan pengujuk rasa termasuk dengan beberapa keluarga penumpang pesawat MH370 dikabarkan berujuk rasa di depan Kedutaan Malaysia di Ibu Kota China, Beijing.
Informasi tentang demo di kedutaan Malaysia tesebut, dikabarkan oleh seorang kerosponden Sydney Morning Herald yang bertugas di Beijing via twitter dan posting-an beberapa foto.
"Keluarga berada di luar Kedutaan Malaysia dan mendesak agar Duta Besar segera keluar untuk mengungkapkan kebenaran serta mengembalikan orang terkasih mereka," ujar akun @PhilipWen11, seperti dikutip dari New Strait Times, Selasa (25/3/2014).
Berdasarkan laporan Bank of America-Merill Lynch sebelumnya bahwa kejadian kecelakaan MH370 ini dapat memukul sektor pariwisata Asia Tenggara dari China. Laporan tersebut merinci China menyumbang 12 persen wisatawan ke Malaysia, termasuk warga Cina yang berdomisili di Singapura.
Direktur Komunikasi Dynasty Travel, Alicia Seah di Singapura seperti dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu mengatakan 80 persen wisatawan korporat asal China akan memilih mengubah jadwal kunjungan untuk saat ini. “Seiring berjalannya waktu, wisatawan akan perlahan menghilangkan rasa takut ini. Dalam saat-saat sekarang ini, MAS butuh upaya agresif untuk kembali membangun kepercayaan konsumen, kepercayaan diri, dan reputasi," jelasnya.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: geek.com
0 komentar:
Posting Komentar