Merpati Terpuruk, Garuda Kian Merambah Indonesia Timur
Usai Merpati tak mampu terbang tinggi lagi di kawasan Indonesia Timur yang dulu menjadi wilayah terbangnya, kini PT Garuda Indonesia kian menunjukkan gigi dengan menambah sejumlah rute penerbangan di kawasan ini.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berani terbang semakin tinggi dan meluas di Indonesia Timur bukan tanpa sebab.
Garuda melihat prospek pariwisata di Indonesia Timur semakin besar terutama setelah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai wilayah koridor V dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) sejak 2011 lalu dengan keunggulan di sektor pariwisata dan mendukung sektor pangan.
Terlebih tiga provinsi tersebut berdaya tarik wisata kelas dunia dan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Apalagi pada 2025 mendatang, ada 16 KSPN yang mendapat prioritas pembangunannya. Enam di antaranya berlokasi di koridor V, yakni Kintamani, Danau Batur (Bali), Menjangan, Pemuteran (Bali), Kuta, Sanur, Nusa Dua (Bali), Rinjani dan sekitarnya (NTB), Pulau Komodo dan sekitarnya serta Ende-Kelimutu (NTT).
Faktor lain, kawasan Mendelika di pantai di Selatan Lombok juga tengah dalam proses menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Beberapa kawasan pariwisata baru di Kupang serta pantai di Lombok bagian Selatan dan Bali Utara juga ditetapkan sebagai Daerah Perhatian Investasi (DPI).
Penyebab lain Garuda semakin melebarkan sayapnya di Indonesia Timur lantaran pemerintah juga akan memperhatikan MP3EI koridor VI, yakni Papua dan Kepulauan Maluku, termasuk di dalamnya Ambon, Sorong, Timika, dan Jayapura yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata minat khusus, ecotourism yang berbasis pada kekuatan alam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam seminar bertema "Membuka Konektivitas Pulau-pulau di Indonesia Timur untuk Pengembangan Pariwisata" yang diselenggarakan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forparekraf) di Jakarta, Rabu (26/3/14) menyambut baik sekaligus sangat menghargai langkah Garuda Indonesia mengembangkan rute penerbangannya ke wilayah terpencil di Indonesia Timur.
Dalam dua tahun terakhir, Garuda Indonesia memperkuat jaringan penerbangan di pasar domestik antara lain dengan membuka rute ke remote area dengan menggunakan pesawat ATR72-600 dan Bombardier CRJ1000 NextGen yang dioperasikannya sejak Oktober 2012. Pesawat itu mampu melayani rute-rute penerbangan ke wilayah-wilayah baru di kawasan timur Indonesia yang memiliki keterbatasan landasan. Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan laju pertumbuhan pariwisata di koridor V.
Menurut Mari, berkat penambahan rute penerbangan dan pengembangan kawasan Bali bagian Utara maupun Lombok bagian Selatan setidaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik ke NTB meningkat dratis dari 887.000 jiwa pada 2011 menjadi 1,2 juta orang pada 2013.
Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan pihaknya sejak 2011 telah menetapkan Makassar sebagai "hub" untuk wilayah Indonesia Timur yang menghubungkan Makassar dengan 15 kota-kota di sekitarnya, serta Jakarta dan Singapura.
Untuk mengembangkan Koridor V, sejak 2 Desember 2013, Garuda telah mengoperasikan pesawat ATR72-600 berkonfigurasi single class cabin berkapasitas 70 penumpang untuk melayani penerbangan dari Denpasar ke Labuan Bajo, Tambolaka, Ende, dan Bima. Selanjutnya dari Makassar dan Ambon untuk melayani rute-rute penerbangan di wilayah tersebut.
Di luar Koridor V pelayanan ke Sorong juga sudah dimulai dan mempermudah akses ke Raja Ampat. Dengan mengoperasikan ATR72-600, BUMN penerbangan itu akan semakin meningkatkan konektivitas daerah-daerah di remote area dengan melayani rute-rute penerbangan dengan jarak tempuh kurang dari 400 Km di seluruh wilayah Nusantara.
Emir berharap dengan Pesawat ATR72-600 mampu meningkatkan akses dan konektivitas jalur udara ke wilayah-wilayah potensial di Indonesia Timur, mengingat pesawat ini mampuk menjangkau bandara-bandara kecil yang memiliki panjang runway atau landasan pacu kurang dari 1.600 meter, yang tidak dapat didarati pesawat berbadan jumbo.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Garuda kian merambah Indonesia Timur.
0 komentar:
Posting Komentar