Lomba Foto Sadar Wisata Menjaring Wisatawan?
Lomba Foto Sadar Wisata 2012 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah diumumkan pemenangnya. Dan sebanyak 50 foto hasil lomba foto tersebut dipamerkan di Fountain Atrium, West Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jl MH Thamrin, Jakarta, selama tiga hari, 28 hingga 30 September 2102.
Kegiatan yang sudah berlangsung ke empat kalinya ini bertujuan untuk meningkat kesadaran masyarakat menerapkan sadar wisata sekaligus memperkenalkan obyek wisata menarik lewat foto dengan harapan masyarakat tertarik datang ke obyek tersebut. Sayangnya sampai sekarang belum ada studi tentang sejauh mana kegiatan ini dapat menjaring wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara.
Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Dirjen PDP) Kemenparekraf Firmansyah Rahim mengakui sampai tahun ini belum ada studi mengenai hal itu. “Kami memang belum melihat ada studi mengenai kenaikan jumlah wisatawan dari lomba foto sadar wisata ini. Mudah-mudahan tahun depan dudah ada,” akunya usai memberi hadiah kepada para pemenag dan meninjau pameran foto tersebut di West Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jl MH Thamrin, Jakarta, Jumat (28/9/2012).
Sampai penyelenggaraan tahun ini, tujuannya masih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya unsur-unsur Sapta Pesona sekalian memperkenalkan obyek-obyek wisata dengan harapan masyarakat tertarik untuk datang setelah melihat foto-foto tersebut. "Lewat foto yang mengandung unsur Sapta pesona, dapat menggerakan orang tersebut untuk mendatangi langsung lokasi foto tersebut hingga akhirnya meningkatkan daya saing obyek wisata yang ada," paparnya.
Peserta Lomba Foto Sadar Wisata 2012 meningkat dari tahun sebelumnya. “Ada sekitar 580 peserta dengan jumlah foto yang terkirim 2.290 lembar foto sejak 16 Maret-24 Agustus 2012,” jelas Firmansyah.
Ketua dewan juri Sigit Pramono berharap dengan lomba foto ini akan semakin banyak orang Indonesia yang mencintai negerinya sendiri. “Dengan lomba foto ini setidaknya menggugah orang Indonesia mengunjungi obyek-obyek wisatanya sendiri dan membawa foto kenangan hasil jepetannya,” ungkapnya.
Adapun pemenang Lomba Foto Sadar Wisata 2010: juara satu Henry Lopulalan dari Jakarta dengan judul foto "Makan Bajamba" dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp20juta. Fotonya mengenai suasana keramaian makan bajamba ala Sumatera Barat di dalam rumah gadang dengan pencahayaan apa adanya atau alami, saat acara Tour de Singkarak 2012. Juara kedua Ronaldy Irfak asal Jayapura dengan foto berjudul “Papua Penuh Damai” dan berhal atas hadiah uang Rp Rp 15 juta. Sedangkan juara ketiga Adhi Prayoga asal Mataram (Air terjun Tiu Kelep) dan berhak atas hadiah uang Rp 10 juta beserta tropi dan piagam dari Kemenparekraf. Sementara juara harapan 1 dan 2 hadiahnya masing-masing Rp 7.5 juta dan Rp 5juta.
Lomba Sadar Wisata tahun ini juga memberikan penghargaan khusus untuk pemotret destinasi wisata yang jarang dikunjungi. Penenangnya Irwandi dari Banda Aceh dengan foto berjudul "Rutinitas di Pagi Hari" obyeknya Masjid baiturrahman di Banda Aceh. Lalu Arfan Aksa dari Makassar dengan judul "Masjid Terapung," dan Deni Yulian dari Jakarta dengan judul foto "Sebening Kaca".
Menurut salah satu juri Rau bactiar, fotografer yangn mengambil objek destinasi yang jarang dikunjungi pun banyak. “Ini membyktikan bahwa fotografi sudah menyebar ke seluruh pelosok. Tahun depan sebaiknya tak perlu lagi diberi penghargaan untuk kategori ini. Jadi semua disamaratakan," imbaunya.
Tahun depan Sigit berharap ada lomba foto wisata dari kamera HP untuk meluaskan jumlah peserta. “Penduduk Indonesia 200 juta dan yang menggunakan HP berkamera juga banyak. Foto dengan HP berkamera juga bagus. Bukan soal alatnya tapi siapa yang motret,” terangnya.
Darwis Triadi, salah satu juri berharap dengan lomba foto ini semakin meningkatkan masyarakat Indonesia akan fotografi. “Mudah-mudahansemakin banyak orang yang meng-capture obyek-obyek wisata di daerahnya. Karena yang tahu daerahnya adalah mereka sendiri bukan orang lain. Dengan begitu visul mengenai Indonesia akan semakin kaya,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Kegiatan yang sudah berlangsung ke empat kalinya ini bertujuan untuk meningkat kesadaran masyarakat menerapkan sadar wisata sekaligus memperkenalkan obyek wisata menarik lewat foto dengan harapan masyarakat tertarik datang ke obyek tersebut. Sayangnya sampai sekarang belum ada studi tentang sejauh mana kegiatan ini dapat menjaring wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara.
Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Dirjen PDP) Kemenparekraf Firmansyah Rahim mengakui sampai tahun ini belum ada studi mengenai hal itu. “Kami memang belum melihat ada studi mengenai kenaikan jumlah wisatawan dari lomba foto sadar wisata ini. Mudah-mudahan tahun depan dudah ada,” akunya usai memberi hadiah kepada para pemenag dan meninjau pameran foto tersebut di West Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jl MH Thamrin, Jakarta, Jumat (28/9/2012).
Sampai penyelenggaraan tahun ini, tujuannya masih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya unsur-unsur Sapta Pesona sekalian memperkenalkan obyek-obyek wisata dengan harapan masyarakat tertarik untuk datang setelah melihat foto-foto tersebut. "Lewat foto yang mengandung unsur Sapta pesona, dapat menggerakan orang tersebut untuk mendatangi langsung lokasi foto tersebut hingga akhirnya meningkatkan daya saing obyek wisata yang ada," paparnya.
Peserta Lomba Foto Sadar Wisata 2012 meningkat dari tahun sebelumnya. “Ada sekitar 580 peserta dengan jumlah foto yang terkirim 2.290 lembar foto sejak 16 Maret-24 Agustus 2012,” jelas Firmansyah.
Ketua dewan juri Sigit Pramono berharap dengan lomba foto ini akan semakin banyak orang Indonesia yang mencintai negerinya sendiri. “Dengan lomba foto ini setidaknya menggugah orang Indonesia mengunjungi obyek-obyek wisatanya sendiri dan membawa foto kenangan hasil jepetannya,” ungkapnya.
Adapun pemenang Lomba Foto Sadar Wisata 2010: juara satu Henry Lopulalan dari Jakarta dengan judul foto "Makan Bajamba" dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp20juta. Fotonya mengenai suasana keramaian makan bajamba ala Sumatera Barat di dalam rumah gadang dengan pencahayaan apa adanya atau alami, saat acara Tour de Singkarak 2012. Juara kedua Ronaldy Irfak asal Jayapura dengan foto berjudul “Papua Penuh Damai” dan berhal atas hadiah uang Rp Rp 15 juta. Sedangkan juara ketiga Adhi Prayoga asal Mataram (Air terjun Tiu Kelep) dan berhak atas hadiah uang Rp 10 juta beserta tropi dan piagam dari Kemenparekraf. Sementara juara harapan 1 dan 2 hadiahnya masing-masing Rp 7.5 juta dan Rp 5juta.
Lomba Sadar Wisata tahun ini juga memberikan penghargaan khusus untuk pemotret destinasi wisata yang jarang dikunjungi. Penenangnya Irwandi dari Banda Aceh dengan foto berjudul "Rutinitas di Pagi Hari" obyeknya Masjid baiturrahman di Banda Aceh. Lalu Arfan Aksa dari Makassar dengan judul "Masjid Terapung," dan Deni Yulian dari Jakarta dengan judul foto "Sebening Kaca".
Menurut salah satu juri Rau bactiar, fotografer yangn mengambil objek destinasi yang jarang dikunjungi pun banyak. “Ini membyktikan bahwa fotografi sudah menyebar ke seluruh pelosok. Tahun depan sebaiknya tak perlu lagi diberi penghargaan untuk kategori ini. Jadi semua disamaratakan," imbaunya.
Tahun depan Sigit berharap ada lomba foto wisata dari kamera HP untuk meluaskan jumlah peserta. “Penduduk Indonesia 200 juta dan yang menggunakan HP berkamera juga banyak. Foto dengan HP berkamera juga bagus. Bukan soal alatnya tapi siapa yang motret,” terangnya.
Darwis Triadi, salah satu juri berharap dengan lomba foto ini semakin meningkatkan masyarakat Indonesia akan fotografi. “Mudah-mudahansemakin banyak orang yang meng-capture obyek-obyek wisata di daerahnya. Karena yang tahu daerahnya adalah mereka sendiri bukan orang lain. Dengan begitu visul mengenai Indonesia akan semakin kaya,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar