. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 02 Oktober 2012

Duabelas Daya Pikat Solo Sebelum Jokowi Taklukkan Foke

Nama Solo makin menggaung pasca walikotanya, Jokowi alias Joko Widodo berhasil menaklukkan Fauzi ‘Foke’ Wibowo hingga menjadi Gubernur DKI untuk periode lima tahun kedepan. Namun sebelum Jokowi berhasil mengharumkan kota berkeraton ini ke tingkat nasional dan internasional, Solo sudah punya daya pikat tersendiri. Apa saja? 


Solo punya banyak daya pikat sebelum Jokowi melakukan terobosan besar hingga mengharumkan nama kota seni ini. Berikut duabelas daya pikat Solo hingga pantas dikunjungi wisnus dan wisman untuk berwisata.

 Pertama, Keraton Surakarta yang disebut juga Karaton Kasunanan atau Karaton Solo Hadiningrat. Keraton yang dibangun tahun 1745 oleh Raja Paku Buwono 11 ini memiliki menara Panggung Sanggabuwana di halaman istana yang sering disebut sebagai tempat bertemu Raja dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Di dalam Karaton terdapat galeri seni dan museum dengan pusaka-pusaka kerajaan, tempat kereta dan kusirnya, senjata kuno dan keris serta benda-benda antik lainnya. Keraton ini buka setiap hari jam 09.00 – 14.00 WIB, kecuali Hari Jumat.

 Kedua, Pasar Klewer yang berada tak jauh dari Keraton Solo dan masji Jami Surakarta. Di salah satu pasar batik terbesar di Indoensia ini selain batik juga dijual aneka produk lain seperti tas, sepatu, kain, pakaian naka-anak, dan lainnya. Batik yang dijajakan juga bukan hanya batik solo tapi juga Batik Banyumas, Pekalongan, Madura, dan batik Jogja.

Ketiga, Tengkleng, salah satu kuliner tersohor Solo. Masakan yang misipsop inikanan ini berbahan utama kambing. Bedanya, Tengkleng ini berisi bagian kepala kambing, buntut kambing, jerohan, tulang rusuk, dan kaki kambing. Salah satu tempat yang menjual Tengkleng di Solo dan wajib dikunjungi adalah di Pasar Klewer, tepatnya dibawah gapura alun-alun. Tengkleng pasar klewer ini sudah ada sejak 1971 dan setiap hari nya tidak pernah sepi pengunjung. Dibuka mulai jam 14.30 dan dalam waktu 2-3 jam, akan habis diserbu pembeli.

Selain tengkleng, masih banyak kuliner khas Solo lain seperti, nasi timlo yang berisi soun, jamur kuping. Wortel, kacang kapti, kembang gayam/sosos jawadan disiram kuah timlo), cabuk rambak yaitu ketupat yang diiris tipis-tipis dan diberi bumbu di atas setiap potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai pelengkap, bestik Solo dengan kuah serupa dengan kuah semur, dan mengandung mustard jawa yang diolah sendiri),sate buntel yakni sate daging kambing yang dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dimasak, dan sate kere yang bahannya bukan daging namun tapi tempe gembus atau ampas tahu yang direbus.

Sedangkan minuman khas Solo antara lain: wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan, wedang dawet gempol pleret yakni gempol yang terbuat dari sejenis tepung beras, sedangkan pleret terbuat dari ketan dan gula merah, dan jamu beras kencur yakni jamu kesehatan yang berbeda dari jamu yang lain karena rasanya yang manis. Semua makann dan minuman khas Solo itu dapat dinikmati di koridor Gladag yang setiap malam diubah menjadi pusat jajanan terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo alias Gladang Langen Bogan.

Keempat, Solo Batik Carnival (SBC) yakni even tahunan yang digelar Pemkot Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval menghenakan kostum karnaval sesuai tema yang ditentukan. Mereka berjakan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini sudah berlangsung sejak 2008, setipa bulan Juni.

Selain SBC, masih banyak kegiatan lain di solo anatara lain Kirab Pusaka 1 Suro yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Puro Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro. Acara ini ditujukan untuk merayakan tahun baru Jawa 1 Suro. Rute yang ditempuh kurang lebih sejauh 3 km yaitu Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian kembali ke Keraton lagi. Pusaka- pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep.

Kirap yang berada di depan adalah sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya.

Lalu ada Sekaten yang diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan kembali acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.

Grebeg Sudiro diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah Pasar Gedhe dan Balong (di kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Solo.

Grebeg Maulud setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana "Jawi Jangkep Sowan Keraton" mengarak Gunungan (Pareden) dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung Surakarta. Gunungan terbuat dari berbagai macam sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh Ngulamadalem (Ulama Keraton), satu buah Gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke Keraton untuk dibagikan kepada para abdi dalem.

Juga ada Tinggalan Dalem Jumenengan yang diiadakan setiap tanggal 2 Ruwah untuk memperingati hari ulang tahun penobatan raja. Dalam acara ini sang raja duduk diatas dampar di Pendopo Agung Sasanasewaka dengan dihadap oleh para abdi dalem keraton sambil menyaksikan tari sakral " Tari Bedoyo Ketawang " yang ditarikan oleh 9 remaja putri yang belum menikah. Para penari terdiri dari para wayahdalem, santana dalem atau kerabat dalem lainnya atau dapat juga penari umum yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.

Grebeg Pasa diadakan untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini berlangsung setelah melakukan salat Ied. Prosesi acaranya sama dengan Grebeg Mulud yaitu para abdi dalem mengarak Gunungan dari Keraton ke Mesjid Agung untuk didoakan oleh ulama keraton kemudian dibagikan kepada masyarakat pengunjung.

Syawalan digelar satu hari setelah hari Raya Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwa Taru Jurug di tepi Bengawan Solo. Pada puncak acara yaitu "Larung Getek Jaka Tingkir" diadakan pembagian ketupat pada masyarakat pengunjung. Pada acara syawalan juga diadakan berbagai macam pertunjukan kesenian tradisional.

Dan Grebeg Besar, berlangsung pada hari Idul Adha (tanggal 10 Besar). Upacara sama dengan prosesi Gunungan pada Grebeg Pasa dan Grebeg Mulud.

Serta Solo International Performing Art (SIPA) yang digelar setiap tahun. Pada tahun ini SIPA digelar di Pamedan, Istana Mangkunegaran, Solo, Jateng, Sabtu (28/9) malam. Festival seni pertunjukan tahunan berskala internasional pada tahun ini menampilkan sejumlah penampil asal mancanegara seperti Inggris, Jepang, dan Brazil. Salah satu peserta SIPA dari mancanegara antara lain The Dream Engine dari British Council Inggris yang membawakan tarian "Heliosphere" menari di atas balon udara berhasi; membuat penonton di Solo kagum. SIPA digelar setiap bulan September.

Kelima, Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang didirikan pada masa pemerintahan Paku Buwono IX tepatnya tanggal 28 oktober 1890 oleh kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Raden Adipati Sosrodidingrat IV adalah patih Pakubuwono IX dan Paku Buwono X. Pada saat itu museum berada di dalam komplek dalem kepatihan. Untuk lebih memudahkan diakses oleh lebih banyak orang pada tanggal 1 januari 1913 musim ini dipindahkan ke lokasinya yang sekarang yaitu di Gedung Museum Radya Pustaka (kompleks Taman Sriwedari) jalan Slamet Riyadi. Gedung tersebut dulunya adalah tempat tinggal Johannes Buseelar, seorang warga negara Belanda. Museum Radya Pustaka dikelola oleh Yayasan Paheman Radyapustaka Surakarta dan dibentuk pada tahun 1951. Presidium pertama dibentuk pada tahun 1966 dan diketahui oleh Go Tik Swan atau juga dikenal dengan nama K.R.T Hardjonagoro.

Keenam, Gladag Langen Bogan merupakan Pusat jajanan malam ( wisata kuliner malam ) yang terletak di Jalan Mayor Sunaryo atau sisi selatan benteng Vastenburg. Merupakan solusi bagi Anda wisatawan khususnya Wisatawan Luar Kota yang singgah di Kota Solo, tempat ini menjadikan salah satu alternatif Anda untuk mencari dan menikmati Jajanan Khas Solo.

 Ketujuh, Night Market Ngarsopuro. Pasca Revitalsiasi Kawasan Ngarsapuran yang berada di Jalan Diponegoro Solo diiproyeksikan jadi sebuah pasar malam. Letaknya yang strategis, antara Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ronggo warsito membuatnya ramai pengunjung. Nilai lebih pasar malam ini karena dekat dengan Pasar Antik Windu Jenar, Pasar Elektronik dan Pura Mangkunegaran. Night Market Ngarsapura / Ngarsopuro ini buka mulai pukul 17.00 hingga pukul 22.00 WIB.

 Kedelapan, Benteng Vastenberg meruapkan Benteng megah di tengah Kota Bengawan. Sisa-sisa artefak yang jadi bukti simbol perkotaan masih dapat ditemukan di sekitar benteng, di antaranya Gereja St Antonius, bekas gedung Javasche Bank, kantor pos, rumah Residen, jalan raya poros lurus Solo-Semarang, permukiman Eropa, dan Societet Harmoni. Dalam catatan De Graaf, tertulis bahwa sebelum benteng Vastenberg berdiri, sudah ada benteng yang menjadi sarana pengawasan dan tempat militer, yakni Benteng Grodenmodenheit. Terbukti, sekitar tiga tahun lalu ditemukan meriam laras panjang oleh penggali pipa di dekat Telkom.

Kesembilan, Waroeng Pecel Solo Omang Ndeso. Merupakan rumah makan dengan menu khas Pecel bergaya Tempo Doeloe. Lokasinya di Jl. Dr. Soepomo No. 55 Mangkubumen Solo. Menu yang disajikan anatra lain berbagai jenis Masakan Khas Solo seperti Pecel Solo, Pecel Ndeso, Garang asem, Nasi Liwet dan masih banyak lagi dengan bentuk penyajian ala kampung tempo dulu yakni dengan piring yang terbuat dari anyaman bambu yang beralaskan daun pisang. Minumannya juga tradisional yang beraroma bumbu rempah alami seperti Beras Kencur, Temu Lawak, Kunir Asem Sirih, Jahe pandan gulo jowo yang bisa diseduh dengan air hangat ataupun es untuk rasa yang lebih segar. Tak kalah menarik rumah makan ini bergaya bangunan lama yang diwarnai dengan interior yang penuh dengan display barang antik seperti Meja lurah, Dingklik, gerobok, Lesung, Almari-almari Jawa kuno, gebyok, lampu-lampu kuno, toples-toples kuno dan lainnya.

Kesepuluh, Taman Balekambang merupakan taman warisan dari Mangkunegoro VII yang dibangun untuk kedua putrinya yang bernama Partini dan Partinah pada tahun 1921. Pada masa Mangkunegoro VIII taman ini dibuka untuk umum dan sejak itu taman ini menjadi salah satu pusat hiburan kesenian masyarakat Solo. Kelompok Srimulat pun mengawali karirnya dari Taman Balekambang ini. Lambat laun taman ini berubah fungsi menjadi tempat “esek-esek” selama lebih dari dua dekade dikarenakan kelalaian pemerintah kota waktu itu dalam mengelolanya.

Pada masa Jokowi, fungsi taman ini dikembalikan seperti semula. Tahun 2007 taman ini mulai direvitalisasi dan pada tahun 2008 Taman Balekambang menjadi tempat pembukaan acara Internasional UN World Heritage Cities Conference and Expo (WHCC) dimana kota Surakarta menjadi tuan rumahnya. Taman Balekambang ini juga terkenal dengan berbagai macam satwa yang sengaja dilepaskan tanpa dikandangkan. Yang paling terkenal adalah rusa-rusa timor jinak yang dibiarkan bebas berkeliaran.

Yang menjadi ikon taman ini tentu saja adalah kolam air besar yang mana terdapat patung putri Mangkunegoro VII, Partini, di tengah-tengahnya. Sebuah bale di belakang kolam ini menginspirasi pemberian nama Balekambang karena tampak seolah-olah seperti bale yang kemambang (terapung). Di Taman Balekambang juga ada fasilitas flying fox.

Kesebelas, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di bagian timur kota Solo, tepatnya di pinggir sebelah barat Sungai Bengawan Solo. Di TSTJ ini terdapat kebun binatang yang dahulu merupakan koleksi kebun binatang bon raja Sriwedari. Ada juga taman bermain anak atau kids play ground, di tengahnya ada danau yang disa diarungi dengan perahu. TSTJ buka setiap hari mulai jam tujuh pagi sampi dengan jam 5 sore. Harga tiket masuk TSTJ untuk Anak Rp 3000 hari biasa, hari libur Rp 4000. Orang dewasa harga Rp 6000 untuk hari biasa dan Rp 7000 pada hari libur.

Keduabelas, Pandawa Water World yakni obyek wisata air water boom yang berlokasi di Kawasan Solo Baru, Sukoharjo, 1 KM dari Kota Solo arah Selatan. Di taman dunia air seluas 2,7 hektare ini bukan kolam renang biasa, melainkan kolam renang dengan aneka permainan, yang lebih bersifat petualangan.

Ciri khasnya adanya patung pandawa lima, Kresna berukuran besar. Tingginya 37 meter di atas gua buatan yang di bawahnya yang dikitari genangan air kolam. Di sebelah kanannya, Satria Pringgodani Raden Gatotkaca dalam posisi terbang seakan turun dari angkasa. Di depan Gatotkaca, Bima alias Sena menggenggam gada Rujakpolo seolah-olah siaga menghadapi musuh. Tak jauh dari Bima, sang Arjuna dengan wajah lembut namun selalu waspada, siap melepas anak panah dari busurnya.

Water boom ini juga dilengkapi dengan surving boogie, yakni ombak buatan layaknya gelombang di lautan. Juga ada lazy river, pengunjung seakan berada di sebuah sungai yang panjangnya sekitar 500 meter. Ada pula water slide. Di sini pengunjung dapat bergembira, berseluncur dalam bak meliuk-liuk sepanjang 137 meter. Ada juga black hole, permainan air dalam pipa besar berkelok-kelok, lalu berakhir dengan terjun di kolam. Juga ada Bungy Tower atau menara loncat setinggi 47 meter.

Saya yakin, satu atau bahkan lebih dari keduabelas daya pikat Solo ini bakal memikat Anda untuk bertandang ke Solo.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP