Menggenjot Jumlah Toilet Umum Bersih di Ruang Publik
Jumlah toilet umum bersih di negeri ini masih bisa dihitung jari. Bahkan di tempat-tempat umum saja masih banyak toilet yang jauh dari kata bersih apalagi nyaman. Sampai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai keberadaan toilet umum bersih belum menjadi priotitas pemerintah daerah.
Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo mengatakan penyediaan toilet umum bersih di Indonesiaa masih kalah dengan negar tetangga. Pihaknya kerap mendapat keluhan masyarakat terkait minimnya fasilitas toilet uum bersih terutama di ruang publik.
"Contohnya banyaknya keluhan toilet di bandara. Akhirnya kami sampaikan keluan itu dan menjadi salah satu poin dalam renovasi bandara," jelasnya di sela-sela sosialisasi penghargaan Sapta Pesona Toilet Bersih Taman Rekreasi Buatan 2012 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin malam (23/7/2012).
Minimnya ketersediaan toilet umum bersih, lanjutnya berdampak pada kenyamanan masyarakat. Semestinya, pembuatan toilet disesuaikan dengan jumlah penduduk. “Di negara-negara Eropa, rasio jumlah toilet dengan penduduknya 1 toilet untuk sekitar 50 orang. Sementara di Indonesia belum begitu. Pemerintah, industri pariwisata, dan instansi di Tanah Air perlu mencontoh itu,” imbaunya.
Dalam kesempatan ini, YLKI mendorong pemda, instansi, dan pelaku usaha sektor wisata untuk menyediakan tolilet umum dalam kondisi bersih sebagai salah satu bentuk layanan bagi masyarakat.
Ketua Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso mengatakan ketersediaan toilet bersih umum merupakani salah satu faktor penunjang pertumbuhan industri pariwisata.
Menurutnya wisatawan jauh lebih respek dengan daerah yang memiliki toilet umum bersih, terlebih wisatawan mancanegara.
"Semakin bersih dan banyak public toilet, semakin besar kemungkinan wisatawan mancanegara untuk datang,” ungkapnya.
Sebaliknya, tambahnya tak akan ada wisatawan yang mau datang kembali ke suatu negara kalau toiletnya rata-rata tidak bersih.
Pernyataan ini, lanjutnya sudah ditegaskan oleh World Toilet Organization yang mengatakan toilet yang bersih terbukti mampu mendatangkan lebih banyak wisman.
"Green toilet sudah menjadi tren dan kebutuhan warga dunia," katanya mengingat ketersediaan toilet bersih itu juga menjadi penangkal penyebaran penyakit di tengah perubahan cuaca yang terjadi di kawasan Asia.
Penghargaan Sapta Pesona: Toilet Umum Bersih Taman Rekreasi 2012 yang digelar Kemenparekraf diikuti sebanyak 62 taman rekreasi dari seluruh Indonesia. Mereka berlomba untuk mendapatkan penghargaan Toilet Umum Bersih. Kegiatan penilaian digelar mulai 14 Mei samapi 9 September 2012. Setelah itu, pemberian penghargaan akan dilaksanakan di Jakarta pada 27 September 2012, bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia.
Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim menjelaskan penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada para wisatawan juga sekaligus memberikan apresiasi dan meningkatkan motivasi kepada pengelola taman rekreasi, dalam rangka mewujudkan sadar wisata.
Kegiatan ini, lanjutnya merupakan kelanjutan dari Penghargaan Toilet Umum Bersih di Bandara, Museum, dan Kebun Binatang yang telah terlaksana sejak 2007.
Firmansyah berharap dengan adanya pemberian penghargaan ini makin mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam menggunakan toilet umum.
“Para pengelola toilet pun dituntut selalu merawat dan menjaga kebersihan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada wisatawan. Ini semua demi destinasi pariwisata yang lebih baik agar mampu mendongkrak minat wisatawan terhadap destinasi pariwisata di Indonesia,” tegasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar