. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 17 Juli 2012

Lampung Janji Perbaiki Kualitas TIME ke-18



Lampung bersikeras menjadi tuan rumah Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau Pasar Wisata Indonesia lagi tahun ini. Padahal pelaksanaan TIME sebelumnya di provinsi paling Selatan Pulau Sumatera ini menuai banyak kritik negatif. Pada TIME ke-18 yang akan digelar pada 9-12 Oktober 2012, Lampung berjanji memperbaiki. Apa saja yang akan diperbaiki dan disuguhkan?

“Kami memang ngotot menjadi tuan rumah TIME kedua di Lampung ini meskipun yang kemarin dibilang jelek-jelek,” aku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung, Gatot Hudi Utomo saat press conference di Jakarta, Selasa (17/7/2012) yang dihadiri Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M. Faried dan ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) sekaligus ketua panitia TIME 2012, Meity Robot.

Kata Gatot, Lampung belajar dari kekurangan TIME ke 17 di Novotel Hotel, Bandar Lampung tahun lalu yang tidak maksimal dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Lampung. “TIME kemarin kami memang belum begitu siap sehingga pelaksanaannya banyak yang kurang optimal. Misalnya para peserta tidak diajak menjelajahi obyek-obyek wisata sebelum pelaksanaan TIME,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Gotot, peserta TIME tahun ini akan diajak tur ke Gunung Krakatau pada tanggal 6 Oktober 2012 usai menyaksikan parade budaya “Lampung Culture & Tapis Carnival” pada pelaksanaan Festival Krakatau yang ke-22. “Senin, 8 Oktober 2012 dilanjutkan ke obyek wisata lain yang ada di Lampung. Baru pada 9 Oktober 2012 bersama-sama mengikuti pembukaan TIME ke-18. Jadi lebih teratur,” jelasnya.

Pada TIME lalu, Lampung juga kehilangan kesempatan memperkenalkan produk kreatif lokalnya. “Makanya tahun ini kami akan menggelar pameran aneka kerajinan masyarakat Lampung di halaman Graha Wangsa, Bandar Lampung, tempat pelaksanaan TIME 2012,” terangnya.

Meity Robot menjelaskan TIME merupakan ajang jual-beli paket wisata Indonesia yang mengusung konsep "business to business". Acara ini mempertemukan para pelaku usaha wisata dan industri pendukungnya di Indonesia (seller) untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa wisata di dalam negeri kepada pebisnis wisata dari mancanegara (buyer).

“TIME tercatat dalam kalender internasional travel mart bersama dengan PATA Travel Mart,ITB Berlin, WTM London, dan Arabian Travel Mart (ATM,” aku Meity.

M. Faried mengatakan Kemenparekraf kembali mendukung penyelenggaraan TIME, mengingat kegiatan ini bagian dari aktivitas promosi pariwisata Indonesia. “Kami berharap lewat TIME kali ini, pariwisata Lampung dapat terpromosikan lebih baik sebagai daya tarik wisata termasuk daerah lain di Indonesia,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan penulis, TIME ke-17 tahun lalu di Novotel Hotel, Bandar Lampung memang amburadul. Bahkan menurut beberapa peserta, TIME 2011 lalu itu yang terburuk dibanding sebelum-sebelumnya.

Penulis melihat sendiri, Lampung sebagai tuan rumah TIME ketika itu justru tidak greget memperkenalkan dan menjual obyek-obyek wisatanya baik dalam bentuk tur maupun paket-paket wisata yang sudah siap jual.

Bahkan pengaturan jadual kegiatan dari satu acara ke acara lainnya berantakan. Bila ini disebabkan oleh ketidakbecusan event organizer (EO) yang menangani kegiatan ini, sebaiknya segera mencari EO yang benar-benar profesional dan andal dalam menangani event besar ini. Kalau tidak, target yang ingin dicapai cuma angan-angan, dan Lampung akan menuai kritik tak sedap kembali.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP