. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 29 Juni 2012

Festival Erau 2012 Paduan Budaya Tradisional dan Modern


Liburan panjang kali ini adalah kesempatan baik buat Anda mengajak anak, keluarga, dan pasangan ke Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Pasalnya di kota yang dilintasi Sungai Mahakam itu, pada 1-8 juli mendatang ada Festival Adat Erau yang menyuguhkan aneka macam budaya tradisional masyarakat Kutai yang disesuaikan dengan perkembangan jaman.

Bupati Kukar Rita Widyasari menjelaskan Festival Adat Erau tahun ini bertema Festival Erau Pelas Benua Etam yang bermakna pembersihan segala hal yang dapat mengganggu semua sumber penghidupan masyarakat Kutai.

“Festival ini akan berl;angsung selama sepekan dengan serangakain acara, dimulai dengan ritual adat “Mendirikan Ayu” dan diakhiri dengan “Merebahkan Ayu” yang dilaksanan pihak kerabat kesultanan,” jelasnya saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (28/6/2012) yang dihadiri antara lain Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwanda, Direktur Promosi Dalam Negeri Kemenparekraf M Faried, dan Sekretaris Daerah Kukar Haryanto Bachroel.

Haryanto Bachroel yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura menjelaskan kalau dulu saat “mendirikan” ayu, kuasa kesultanan sesaat seakan tidak ada. “Masyarakat bisa masuk ke dalam dan makan bersama. Kami, para bangsawan yang akan melayani,” paparnya.

Rita menambahkan selama sepekan, festival erau 2012 ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti Berseprah atau makan pagi massal di jalan raya sepanjang 1 Km. Mengenai acara makan tradisional ini, Wamen Parekraf Sapta Nirwandar menghimbau agar mengundang Jaya Suprana agar bisa dimasukkan dalam rekor MURI nantinya. "Acara makan ini menarik dan bisa kemungkinan dicatat rekor MURI. Tentunya bisa menaikkan gengsi festival ini," jelas Sapta.

Disamping itu ,ada lomba olahraga tradisional seperti gasing, ketinting atau perahu sampan semacam kelotok, dan menembak yang mendatangkan juri dari Perbakin. Selain itu juga ada seminar budaya, fesyen adat kanak Kutai, festival kuliner terapung yang akan ditempatkan di atas perahu di Sungai Mahakam, pameran ekonomi kreatif, pasar rakyat yang menampilkan aneka produk UKM, serta pentas hiburan rakyat yang mendatangkan penyanyi dan band dari ibukota Jakarta.

“Festival Adat Erau kali ini memadukan aneka budaya tradisional masyarakat Kutai dan beragam etnis lain yang menetap di Kutai Kartenagara dengan budaya modern dan disesuaikan dengan perkembangan jaman untuk menghibur masyarakat dan sekaligus menjaring wisatawan,” jelas Rita.

Erau berasal dari bahasa Kutai yaitu Eroh yang berarti ramai dan riuh atau suasana penuh suka cita. “Jadi dalam Festival Adat Erau berarti seluruh masyarakat berkumpul, berpesta, dan bergembira bersama dengan kerajaan dan para kerabat kerajaan,” pungkasnya.

Sapta menambahkan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu bahwa di Kukar ada kerajaan Hindu tertua di Indonrsia. "Diharapkan dengan Festival Erau ini selain dapat memberitahukan kepada masyarakat tentang hal itu, pun dapat menjaring wisnus dan wisman," harapnya.


Naskah & Foto: Adji Kurniawan
(adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP