Akhir Juni ini, Saatnya Borong Mutiara Plus Berwisata di Lombok
Di LSPF yang ketiga kali ini, Anda bukan cuma bisa melihat dan atau membeli mutiara laut selatan (south sea pearl) dan mutiara bundar (round pearl) khas NTB, tapi juga bermacam jenis mutiara daerah lain seperti Maluku, Ternate, dan Papua serta dari beberapa negara lain.
Di festival yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB, dan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) ini, Anda juga dapat menyaksikan dan mengikuti Lelang Mutiara yang diikuti sejumlah pembeli dari mancanegara.
Lelang mutiara kali ini pihak panitia menargetkan nilai transaksi sebesar 120.000 dollar AS, yang akan diikuti 20 pembeli lokal dan internasional antara lain dari Hongkong, Tahiti, Perancis, Singapura, Filipina, dan Jepang sebagai pemain tetap.
Selain itu, ada panen mutiara, fashion show, pemilihan Puteri Mutiara 2012, serta aneka lomba seperti fotografi, mewarnai, kreasi jilbab, dan pentas seni budaya yang menyuguhkan aneka tarian asal NTB.
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir mengatakan mutiara sudah menjadi ikon Lombok dan Sumbawa. “Mutiara menjadi daya pikat kuat orang untuk bertandang ke Lombok dan Sumbawa untuk berbisnis sekaligus berwisata,” jelasnya saat jumpa pers LSPF 2012 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (25/6/2012).
Dia menambahkan Lombok-Sumbawa selain menjadi destinasi pariwisata unggulan NTB, pun sebagai sentra perdagangan mutiara terbesar di Indonesia. “Produk mutiara hasil budi daya para petani mutiara dari Lombok dan Sumbawa diekspor ke berbagai negara produsen perhiasan mutiara dunia seperti Milan (Italia), Tokyo (Jepang), New York (Amerika Serikat), Jenewa dan Zurich (Swiss),” tambahnya.
Direktur Promosi Dalam Negeri, Kemenparekraf M. Faried mengatakan LSPF bukan hanya untuk menunjukkan NTB sebagai destinasi untuk wisatawan mancanegara tetapi citra destinasi nusantara yang andal. “Lewat festival ini jelas akan lebih mendorong perekonomian di NTB dengan produk lokal yang sudah mendunia, yakni mutiara,” ungkapnya.
Sekjen Asbumi Bambang Setiawan mengatakan berdasarkan pengalaman festival di tahun sebelumnya, pengunjung dari luar negeri yang datang memang hanya sebagai buyer (pembeli mutiara). Namun akhirnya mereka juga berwisata ke obyek-obyek yang ada di Lombok dan Sumbawa.
“Tahun lalu ada banyak pembeli yang menanyakan obyek-obyek wisata yang ada di Lombok dan Sumbawa. Bahkan mereka menanyakan setelah LSPF ada apa lagi,” akunya seraya menambahkan bahwa perlu dibuat dan dijual tur-tur ke obyek wisata ke peserta dan pengunjung saat festival berlangsung.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji-travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar