Mengintai Penghuni Sungai Sebong
Sungai Sebong di Bintan pernah dianugerahi penghargaan PATA Gold Award sebagai obyek wisata dengan ekologi terbaik. Itulah yang membuat saya tertarik mendatanginya dan mengelilinginya dengan perahu. Bukan cuma hutan bakau yang rapat dan rimbun, pun puluhan monyet, bermacam burung, dan juga ular yang saya lihat.
Sungai Sebong yang berada di Desa Sebong lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi kepulauan Riau (Kepri) berpanorama alam sungai yang dilatarbelakangi hutan bakau yang terjaga keasriannnya. Wajar kalau Pemkab Bintan pun menetapkan kawasan ini sebagai salah satu obyek wisata andalannya.
Hutan bakau inilah yang menjadikan daratan Sungai Sebong bernilai lebih mengingat dihuni beragam flora dan faunanya. Kelestarian hutan bakaunya membuat perairannya kaya akan ikan. Oleh karenanya banyak orang yang datang untuk memancing selain menikmati pesonanya.
Setibanya disana, saya pun melihat sejumlah nelayan dan pemancing sedang asyik menunggu kailnya disambar ikan air tawar. Yang menarik, para nelayan menggunakan alat-alat penangkap tradisional seperti jala, bubu, dan tangkul.
Tak puas melihat para pemacing beraksi, saya pun mengelilingi Sungai Sebong dengan menyewa perahu masyarakat setempat. Lumayan lama, sekitar 3 jam mengelilingi Pulau Sebong.
Di sepanjang penyusuran, saya melihat jelas flora dan fauna yang ada di tepian Sungai Sebong antara lain hutan bakau, biawak, burung Raja Udang, burung bangau, monyet, dan ular. Selain bakau, hutannya juga banyak ditumbuhi pohon kacang-kacang yang menjadi santapan kunang-kunang.
Menurut Ahmad (40), pemilik perahu yang saya sewa, untuk melihat kunang-kunang sebaiknya menyusuri Sungai Sebong pada malam hari. Tawarannya sempat membuatku tergoda.
Untuk mengelilingi Sungai Sebong memang sebaiknya dipandu oleh orang lokal yang memahami ekosistem kawsaan tersebut. Puas menyusuri Sungai Sebong, saya mengisi perut yang sudah keroncongan dengan bermacam makanan khas Bintan.
Sungai Sabang tak terlalu sulit dijangkau. Kalau Anda datang dari Batam, dari Bandara Hang Nadim Batam naik taksi menuju Pelabuhan Penyeberangan Telaga Punggur dengan taksi sekitar Rp 70.000.
Dari pelabuhan lalu naik Kapal Cepat Baruna ataupun Marina ke Pelabuhan Sri Bintan Pura di Kota Tanjung Pinang, Bintan. Dengan membayar tiket Rp 40.000 atau Rp 80.000 (pulang-pergi). Angkutan penyeberangan di kedua pelabuhan tersebut beroperasi dari pukul 07.30 sampai pukul 18.00.
Dari Tanjung Pinang, Anda bias menyewa mobil rental ke Desa Sebong, Lagoi. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam. Kalau seharian Rp 700.000 belum termasuk bahan bakar minyak (BBM), kalau sampai Sungai Sebong saja sekitar Rp 350.000 sudah termasuk BBM.
Kalau Anda hobi mancing, sangat tepat berwisata ke Sungai Sebong. Jangan lupa bawa peralatan mancing. Kalau Anda mau coba cara memancing tradisional, seperti yang dilakukan nelayan setempat juga bisa. Begitupun kalau hobi memotret, sungai ini juga patut disinggahi karena banyak obyek menarik yang dapat Anda abadikan.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar